SuaraJogja.id - Sebuah momen ketika mendiang Presiden Soeharto melakukan kunjungan ke wilayah konflik di Sarajevo Bosnia tanpa kenakan rompi antipeluru diungkap mantan pengawalnya Letjen (Purn) Sjafrie Sjamsoeddin.
Dikutip dari akun twitter resminya, mantan komandan Grup A Paspampres era Presiden Soeharto itu mengungkapkan momen menegangkan ketika Presiden Soeharto memutuskan untuk tetap terbang ke wilayah konflik Sarajevo Bosnia. Padahal, kala itu disebutkan sehari sebelumnya telah terjadi penembakan terhadap pesawat utusan khusus PBB.
Dalam video yang diunggah Presiden Soeharto bersama rombongan datang ke Sarajevo hanya mengenakan pakaian kedinasan biasa yakni setelan jas serta peci tanpa dilengkapi rompi antipeluru. Pemandangan itu kontras dengan sejumlah pengawal dan rombongan yang tampak mengenakan rompi berwarna biru.
"Semua elemen tunggu keputusan sampai jam 'J-1" Pak Harto tetap memutuskan terbang ke Sarajevo Bosnia. Walaupun sudah mendapatkan saran intelejen untuk mempertimbangkan kunjungan ke Bosnia karena sehari sebelumnya terjadi penembakan terhadap pesawat utusan khusus PBB," tulis Jenderal Kopassus yang sempat menjabat sebagai Wamen Pertahanan di era Presiden SBY.
Baca Juga: PKS: Sjafrie Sjamsoeddin Layak Jadi Cagub DKI, Tapi...
Ditambahkan netizen lainnya pemilik akun @Adheru09, diceritakan sebelum ke Bosnia, Soeharto sempat transit di Kroasia.
Saat itu Menteri Sekretaris Negara, Moerdiono menanyakan kenapa Presiden Soeharto tak memakai rompi antipeluru. Pria asal Kemusuk, Godean, Yogyakarta itu mengaku tak gentar dan menyadari bila waktunya mati ya mati.
"Sebelum ke Bosnia, Soeharto transit di Kroasia. Di sini Moerdiono menanyakan kenapa pak Harto tak pakai rompi antipeluru. "Untuk apa pakai rompi antipeluru kalau sudah waktunya mati dimanapun kalau yang di atas menentukan mati ya mati," tulisnya mengutip pernyataan Presiden Soeharto kala itu.
Berita Terkait
-
Kirim Surat ke MPR, Gemas Tolak Pemberian Gelar Pahlawan ke Presiden Soeharto
-
Remaja 14 Tahun Serang Kantor Polisi, Satu Petugas Tewas
-
TOK! MPR 'Bersihkan' Nama Soeharto Dari TAP MPR 11/1998 Soal KKN
-
Sering Kritik Orde Baru dengan Musik, Setiawan Djody Memancing dengan Soeharto di Pantai Selatan Hanya Demi Hal Ini
-
Teka-teki Tanggal Pernikahan Siri Machica Mochtar dengan Jenderal, Maharnya Gak Main-Main
Tag
Terpopuler
- Tanggapi Kisruh Andre Taulany Parodikan Gelar Raffi Ahmad, Feni Rose: Lagian Kantor yang Kasih di Ruko
- Berani Minta Maaf ke Lembaga Kerukunan Sulsel, Denny Sumargo Dapat Dukungan dari Sumatera sampai Papua
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- Profil Lex Wu: Tantang Ivan Sugianto Duel usai Paksa Anak SMA Menggonggong
- Geng Baru Nikita Mirzani Usai Lepas dari Fitri Salhuteru Disorot: Circlenya Lebih Berkualitas
Pilihan
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
-
Prediksi Robby Darwis: Timnas Indonesia vs Jepang, Kevin Diks Jadi Kunci?
Terkini
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif
-
Gerebek Rumah Diduga Tempat Persembunyian Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Temukan Busur hingga Tombak
-
Terjadi Aksi Pembacokan di Jambusari Sleman, Polisi Amankan Lima Orang Terduga Pelaku
-
Jumlah Nelayan Meninggal Saat Melaut Semakin Banyak, DKP Sebut Tak Ada yang Tercover Asuransi
-
Resmi Beroperasi, TPST Modalan Ditarget Bisa Mengelola Sampah Warga Bantul hingga 60 Ton Sehari