SuaraJogja.id - Arus mudik penumpang di Terminal Giwangan Yogyakarta mulai menunjukkan kenaikan sejak awal pekan ini terutama untuk tujuan Sumatera dan bahkan sudah memberangkatkan bus tambahan untuk memenuhi kebutuhan penumpang.
"Awal pekan ini, sudah ada tiga bus tambahan yang diberangkatkan. Semua tujuan Sumatera," kata Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta Bekti Zunanta di Yogyakarta, Selasa.
Menurut Bekti, pemberangkatan bus tambahan tersebut ditujukan agar tidak ada penumpang yang terlantar, terlebih tujuan penumpang cukup jauh hingga ke beberapa daerah di Pulau Sumatera seperti Lampung, Padang, dan Jambi.
Pada Senin (25/4/2022), penumpang yang diberangkatkan dari Terminal Giwangan Yogyakarta menggunakan bus antarkota antarprovinsi (AKAP) tercatat sebanyak 3.496 penumpang.
Baca Juga: Pantau Jalur Perlintasan KA, Kapolda DIY: Wilayah Daop 6 Yogyakarta Aman Dilalui untuk Mudik Lebaran
"Dalam beberapa hari terakhir, jumlah penumpang yang diberangkatkan dari terminal justru lebih banyak dari penumpang yang datang," katanya.
Selain tujuan Sumatera, peningkatan jumlah penumpang yang diberangkatkan juga terjadi untuk tujuan beberapa kota di Jawa khususnya Surabaya, Cilacap, dan Purwokerto.
"Untuk trayek ke Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Barat juga mulai menunjukkan peningkatan jumlah penumpang tetapi masih bisa diangkut menggunakan armada reguler yang ada," katanya.
Sedangkan untuk jumlah penumpang yang datang di Terminal Giwangan juga mulai menunjukkan kenaikan jika dibanding penumpang di luar masa Angkutan Lebaran 2022.
Pada Senin (25/4/2022), penumpang bus AKAP yang tiba di Terminal Giwangan Yogyakarta tercatat sebanyak 2.877 orang atau naik dibanding penumpang pada hari biasa sekitar 1.500 orang per hari.
Baca Juga: Seminggu Jelang Lebaran 2022, Pertamina Pastikan Penyaluran BBM dan LPG di Masa Mudik Aman
"Puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada Sabtu (30/4/2022), tetapi saya belum bisa menghitung perkiraan jumlah penumpangnya. Kami akan lihat dalam dua atau tiga hari ini," katanya.
Meskipun demikian, Bekti menyebut jika jumlah penumpang yang akan datang maupun berangkat dari Terminal Giwangan pada tahun ini tidak akan sebanyak penumpang pada masa Angkutan Lebaran 2019.
"Banyak pemudik yang tahun ini memilih menggunakan kendaraan pribadi sehingga penumpang bus pun mengalami penurunan," katanya.
Penurunan jumlah penumpang juga terlihat dari bus mudik gratis yang akan tiba di Terminal Giwangan, yaitu dari Pemerintah DKI Jakarta dan Kementerian Perhubungan, masing-masing 40 bus dan 46 bus.
"Jauh berkurang dibanding kedatangan mudik gratis pada 2019 yang totalnya bisa sampai 200-an," katanya.
Berita Terkait
-
WSBP Catatkan Pertumbuhan Pendapatan Seluruh Lini Bisnis 2024: Permintaan Beton Precast Meningkat
-
Sistem One Way Arus Balik Lebaran Resmi Ditutup, 74 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta
-
70 Persen Pemudik Telah Masuk Jakarta, Puncak Arus Balik Mudik Lebaran Telah Dilewati
-
Antisipasi Macet Parah! Korlantas Polri Tambah Personel di Titik Rawan Arus Balik Lebaran 2025
-
Puncak Arus Balik Kereta Api 6 April 2025, PT KAI Imbau Ini untuk Pemudik
Terpopuler
- Advokat Hotma Sitompul Meninggal Dunia di RSCM
- Hotma Sitompul Wafat, Pengakuan Bams eks Samsons soal Skandal Ayah Sambung dan Mantan Istri Disorot
- 10 HP Midrange Terkencang Versi AnTuTu Maret 2025: Xiaomi Nomor 1, Dimensity Unggul
- 6 Rekomendasi Parfum Indomaret Wangi Mewah Harga Murah
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
Pilihan
-
8 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaik April 2025
-
Hasil BRI Liga 1: Comeback Sempurna, Persib Bandung Diambang Juara
-
RESMI! Stadion Bertuah Timnas Indonesia Ini Jadi Venue Piala AFF U-23 2025
-
Jenazah Anak Kami Tak Bisa Pulang: Jerit Keluarga Ikhwan Warga Bekasi yang Tewas di Kamboja
Terkini
-
Kisah Udin Si Tukang Cukur di Bawah Beringin Alun-Alun Utara: Rezeki Tak Pernah Salah Alamat
-
Dari Batu Akik hingga Go Internasional: Kisah UMKM Perempuan Ini Dibantu BRI
-
Pertegas Gerakan Merdeka Sampah, Pemkot Jogja Bakal Siapkan Satu Gerobak Tiap RW
-
Lagi-lagi Lurah di Sleman Tersandung Kasus Mafia Tanah, Sri Sultan HB X Sebut Tak Pernah Beri Izin
-
Rendang Hajatan Jadi Petaka di Klaten, Ahli Pangan UGM Bongkar Masalah Utama di Dapur Selamatan