Pendidikan Nomor 1
Perjuangan Sri untuk mencari rongsokan itu bukan untuk dirinya sendiri. Melainkan untuk cita-citanya agar bisa membiayai anaknya untuk melanjutkan pendidikan setinggi mungkin.
Saat ini anaknya berumur 9 dan 10 tahun. Mereka yang masih duduk di bangku sekolah dasar diharapkan dapat melanjutkan studi ke jenjang paling tinggi dan menjadi apa yang mereka cita-citakan.
"Cita-cita saya agar bisa menyekolahkan anak-anak saya setinggi mungkin. Sampai kuliah, walaupun uangnya belum ada, tapi itu niatan saya," ujarnya.
Sejauh ini, kedua anaknya itu juga cukup dapat mengikuti pelajaran di sekolah. Masa pandemi Covid-19 yang memaksa mereka harus belajar secara daring pun dapat mereka lewati bersama.
Hanya dengan memanfaatkan satu hp milik Sri, sambil berjalan mencari rongsokan anak-anaknya belajar. Dua anaknya itu bergantian menggunakan hp tersebut untuk menyelesaikan tugas dari sekolahnya.
"Pas daring juga belajar, diajari di jalan. Saya cari nanti ada tempat teduh berhenti belajar dulu nanti jalan lagi. Ya tetep ikut terus. Dua-duanya daring. Pakai hape saya, satu dipakai berdua. Bekas itu (hp) alhamdulillah bisa gantian berdua," urainya.
Ia cukup terbantu setelah satu anaknya mendapat keringanan dari sekolah untuk persoalan biaya. Walaupun memang tetap akan ada saja pengeluaran untuk buku dan sebagainya. Namun hal tersebut sudah sangat membantu keadaanya.
Menurutnya pendidikan adalah hal yang sangat penting. Dengan ilmu, diharapakan Sri, anak-anaknya kelak bisa mewujudkan mimpi mereka. Serta memperbaiki kehidupan mereka menjadi lebih baik lagi.
Baca Juga: Minta Maaf Soal Dugaan Pungli Parkir Mie Gacoan Gejayan, Pihak Resto Buka Suara
"Pendidikan itu sangat penting karena dengan ilmu, anak bisa mencapai cita-citanya. Enggak seperti saya, nanti bisa mencari pekerjaan yang lebih mudah, terus dengan ilmu apalagi akhlak agama bisa menuntun dia, dunia kan sekejap. Ya cari dunia dan akhirat. Jadi jangan hanya dunia saja," pungkasnya.
Salah satu anaknya, Nisabela Putri (10) mengatakan bercita-cita menjadi seorang dokter. Sehingga dapat membantu orang lain yang tengah kesusahan.
"Cita-cita jadi dokter. Karena pengen merawat orang yang sakit dan miskin. Pengen membantu orang. Jadi kalau dokter pengen membantu orang," kata Nisa dengan polos.
Berita Terkait
-
Istri Nelepon Minta Dibelikan Baju Lebaran, Pemulung Ini Begal Motor Siswi SMK di Indralaya
-
Saat Kecil Jadi Pemulung, Wanita ini Ungkap Kisah Pilu Hidupnya hingga Sukses Meski Ditinggal Ortu saat Umur 8 Tahun
-
Salut! Takut Makan Pakai Uang Haram Anggota TNI Ini Nyambi Jadi Pemulung
-
Viral Pemulung Buang Nasi Kotak Pemberian Warga, Netizen Malah Kecam Pemberi Nasi
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
-
Emas Antam Menggila, Harga Naik Kembali ke Rp 1,9 Juta per Gram
Terkini
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok
-
Danais DIY Dipangkas Setengah Miliar! Sultan Tolak Lobi Prabowo
-
Trans Jogja Tabrak Pejalan Kaki Hingga Tewas: Polisi Buru Bukti CCTV, Ada Kelalaian?
-
Sultan Legawa Danais Dipangkas, DPRD DIY Meradang! Apa yang Terjadi?
-
Guru Jadi Garda Depan! Strategi Kemenko Polkam Internalisasi Pancasila di Dunia Pendidikan