Belum ditambah dengan biaya sekolah kedua anaknya. Hingga kebutuhan makan setiap harinya.
"Paling beli buku paket, kalau SPP sekitar Rp100 ribu tapi pas tahun ajaran baru itu sarpras bisa mencapai Rp500 ribu juga tapi ya dicicil, sepunyanya saya," ucapnya.
"Kamar kos juga kecil saja sekitar 3x2 meter. Tapi alhamdulillah di Jogja segitu udah lumayan, udah bisa tidur, tidak kehujanan di jalan udah bagus," imbuhnya.
Disebutkan Sri bahwa pendapatannya sehari pun juga tidak menentu. Hanya berkisar Rp30-50 ribu saja per hari. Tentu bukan jumlah yang ideal untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari bersama anaknya.
Baca Juga: Minta Maaf Soal Dugaan Pungli Parkir Mie Gacoan Gejayan, Pihak Resto Buka Suara
Namun, ia menegaskan bahwa selama ini pendapatan dari hasil menjual rongsokan itu masih cukup untuk bertahan.
"Cukup. Jujur saja walaupun hanya pas-pasan. Kalau untuk biaya tiap hari kos itu sudah ngepres (mepet). Jadi ya pas-pasan tapi saya syukuri yang penting saya sehat masih bisa menyekolahkan anak," tegasnya.
Sri mengatakan memang harus pintar-pintar untuk mengatur keuangannya.
"Saya harus pintar-pintar memanage. Kalau hasil sedikit ya ngirit, ibarat cuma makan sayur bayem sama tempe saja. Yang penting ada sayur ada lauk, yang masalah lainnya buat kos, disisih-sisihkan, untuk sekolah juga. Kalau makan ngirit, gizi buat anak, kalau saya ya seadanya. Intinya penting sayur harus tiap hari," paparnya
Guna mencukupi kebutuhannya itu, Sri bahkan tak kenal libur untuk berkeliling mencari rongsokan. Setiap hari tanpa kenal lelah, ia terus mendorong gerobaknya melewati sejumlah rute.
Baca Juga: Review Bintang Satu, Nama Mie Gacoan Gejayan di Google Maps Sampai Diganti Gara-Gara Parkir
"Kerja setiap hari, saya sakit pun kerja. Intinya kan setiap hari buruh makan, butuh bayar kost, jadi sakit pun tetep kerja. Kalau sakit pelan-pelan saya berhenti, capek, kemarin habis sebulan sakit kecapekan cuma jalan saja pelan-pelan," terangnya.
Berita Terkait
-
IDI Geram! Oknum Residen Anestesi Bandung Bakal Dipecat, Ini Penyebabnya!
-
Dokter Priguna Tak Bisa Lagi Sentuh Pasien, STR dan SIP Dicabut Akibat Pemerkosaan
-
Berapa Usia Ideal Perempuan Program Bayi Tabung? Ini Penjelasan Dokter
-
Geram Ulah Dokter Priguna Rudakpaksa Keluarga Pasien, Arzeti PKB Minta Pihak RS Juga Tanggung Jawab
-
DPR Desak Proses Hukum Dokter Priguna Harus Transparan, Izin Praktiknya Harus Dicabut Seumur Hidup
Terpopuler
- Tenaga Kalahkan Yamaha XMAX, Tampan Bak Motor BMW: Pesona Suzuki AN400 Bikin Kesengsem
- Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
- Sudah Dihubungi PSSI, Harga Pasar Pemain Keturunan Ini Lebih Mahal dari Joey Pelupessy
- Segera Ambil Saldo DANA Kaget Gratis Hari Ini, Cairkan Rezeki Siang Hari Bernilai Rp 300 Ribu
- 6 Rekomendasi HP Murah dengan Kamera Beresolusi Tinggi, Terbaik April 2025
Pilihan
-
Rekam Jejak Wipawee Srithong: Bintang Timnas Thailand, Pengganti Megawati di Red Sparks
-
Jerman Grup Neraka, Indonesia Gabung Kolombia, Ini Hasil Drawing Piala Dunia U-17 2025 Versi....
-
Puji Kinerja Nova Arianto, Kiper Timnas Indonesia: Semoga Konsisten
-
Kiper Belanda Soroti Ragnar Oratmangoen Cs Pilih Timnas Indonesia: Lucu Sekali Mereka
-
Di Balik Gol Spektakuler Rayhan Hannan, Ada Rahasia Mengejutkan
Terkini
-
BTNGM Tindak Pendaki Ilegal yang Viral, Kirim Surat ke Pihak Kampus di Sukoharjo untuk Diproses
-
Dipanggil Sultan, Wali Kota Hasto Wardoyo Didesak Segera Atasi Ruwetnya Masalah Kota Jogja
-
Wabah Antraks Kembali Hantui Yogyakarta, Pemda DIY Bergerak Cepat, Vaksinasi Jadi Kunci
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri