SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sleman resmi mengizinkan sekolah jenjang SD - SMP untuk menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen.
Kepala Disdik Sleman Ery Widaryana mengatakan, PTM 100% bahkan sudah mulai dilakukan sejak 9 Mei 2022.
Saat ini, surat edaran (SE) yang mengatur tentang kebijakan tersebut sedang disiapkan.
"Kami berharap sekolah bisa segera menyiapkan diri dengan sebaik-baiknya. Caranya dengan mengondisikan, mengomunikasikan, dan mengkoordinasikan pada semua siswa agar tetap menegakkan protokol kesehatan," kata dia, Selasa (10/5/2022).
Baca Juga: PSS Sleman Dipastikan Tanpa Kim Kurniawan Pada Pekan Awal Liga 1 2022/23
Ery menambahkan, saat pelaksanaan PTM 100 persen benar-benar dilangsungkan, maka beban belajar siswa per-pekannya akan disesuaikan dengan kurikulum. Kecuali beban menit per-jam pelajaran (jpl), untuk sementara masih menyesuaikan perkembangan situasi dan kondisi.
"Intinya, beban kurikulum setiap mapel semua sudah mendapatkan jatah beban pelajaran per minggunya," sebut Ery.
Disdik Sleman berharap agar sekolah sudah memulai dan mengondikasikan pembelajaran di sekolah dengan sebaik-baiknya. Agar di akhir tahun pelajaran ini, dalam mengakhiri akhir tahun pelajaran, baik saat ujian maupun penilaian akhir tahun semua bisa berjalan lancar.
Kepala SMPN 2 Depok Supriyana mengatakan, sekolah telah memberlakukan pembelajaran tatap muka 100% untuk siswa kelas IX atau kelas akhir.
"Siswa kelas VII dan VIII masih menerapkan model bergilir. Yaitu, 50 persen sesi I pukul 07.00-09.00 WIB dan 50 persen lagi sesi II di pukul 10.00 siang," ucapnya.
Baca Juga: Sebanyak 60,5 persen Kelurahan di Sleman Zona Hijau COVID-19
Hingga saat ini, sekolah mengaku masih menunggu terbitnya surat edaran dari Disdik Sleman yang mengatur diperbolehkannya PTM 100%.
PTM 100% di Kabupaten Sleman bukan hanya berlaku di jenjang SD-SMP, melainkan juga di jenjang SMA/K.
Kepala Balai Pendidikan Menengah Sleman Tukiman menyatakan, seluruh SMA/K di Kabupaten Sleman yang sudah menerapkan PTM 100% terdiri dari sekolah negeri maupun swasta.
Hal itu diketahui berdasarkan laporan dari masing-masing kepala sekolah.
"Sesuai SKB empat menteri," kata dia.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Oral Seks Berujung Pasal Berlapis! Begini Nasib Pengendara Xpander yang Tabrak Lari Penyandang Disabilitas hingga Tewas
-
Gak Ada Otak! Nyetir Mobil sambil 'Anu' Dikemut Cewek, Mahasiswa di Sleman Tabrak Pria Difabel hingga Tewas
-
BRI Liga 1: PSS Sleman Jalani Laga Uji Coba, Ini Tujuan Mazola Junior
-
Dari Sekda ke Bupati: Harda Kiswaya dan Visi Sleman yang Maju dan Berkeadaban
-
Tantangan Terbuka Hokky Caraka untuk Wataru Endo: Saya Ingin Tahu!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Sunarso Dinobatkan Sebagai The Best CEO untuk Most Expansive Sustainable Financing Activities
-
Reza Arap Diam-Diam Tolong Korban Kecelakaan di Jogja, Tanggung Semua Biaya RS
-
Sayur dan Susu masih Jadi Tantangan, Program Makan Siang Gratis di Bantul Dievaluasi
-
Bupati Sunaryanta Meradang, ASN Selingkuh yang Ia Pecat Aktif Kerja Lagi
-
Data Pemilih Disabilitas Tak Akurat, Pilkada 2024 Terancam Tak Ramah Inklusi