SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Yogyakarta mengizinkan aktivitas ekstrakurikuler di sekolah-sekolah berjalan lagi di situasi Covid-19 yang mulai landai. Namun pihak sekolah harus mengurangi durasinya untuk menghindari potensi penularan.
"Kalau melihat dari kasus harian kan turun terus. Pekan ini sudah dibolehkan ekstrakurikuler di sekolah. Tapi untuk durasi atau skemannya kembali ke sekolah. Kami minta agar durasinya dikurangi," kata Kepala Disdikpora Kota Yogyakarta, Budi Santosa Asrori dihubungi wartawan, Selasa (19/4/2022).
Ia melanjutkan, pengurangan durasi tersebut menyusul juga dengan aktivitas di bulan suci Ramadhan. Budi mengatakan untuk ekstrakulikuler olahraga masih dibatasi.
"Karena masih puasa juga yang olahraga kami minta dibatasi dulu. Jadi tidak mengganggu siswa yang menjalankan ibadah puasa," kata dia.
Sementara ekstrakurikuler lainnya, lanjut Budi disesuaikan dengan mata pelajaran yang ada di sekolah. Namun durasi lebih dipercepat.
"Biasanya 45 menit begitu ya, nanti dikurangi mungkin 40-35 menit. Artinya tidak perlu lama-lama," kata dia.
Budi mengingatkan agar protokol kesehatan selama beraktivitas terus diterapkan. Jika memang harus melepas masker, kondisi kesehatan siswa harus dipastikan baik dan tak sakit.
Pemberlakuan tersebut akan dievaluasi hingga akhir April 2022 mendatang. Disdikpora tak menutup kemungkinan mengembalikan ekstrakurikuler dengan durasi normal seusai lebaran nanti.
"Bisa saja dikembalikan normal. Tapi kita melihat dulu sebaran kasus seusai lebaran nanti. Kalau memang landai kita terapkan skema yang lama, kalau ada peningkatan kasus akan kita pertimbangkan lagi terkait durasinya," kata dia.
Baca Juga: PPKM Turun ke Level 3, Disdikpora Kota Yogyakarta Masih Terapkan PTM 50 Persen
Sementara Kepala SMPN 8 Yogyakarta, Retna Wuryaningisih mengatakan saat ini ekstrakurikuler pramuka yang baru dijalankan di sekolah setempat.
"Kalau dari pemerintah sudah mengizinkan. Misalnya pramuka seperti tali temali, sandi morse bisa dilakukan. Tapi semuanya belum rutin ya. Kita juga memprioritaskan prokes siswa," terang Retna.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Jaminan Laga Seru! Ini Link Live Streaming Bayern Munchen vs Chelsea
-
Kendal Tornado FC vs Persela Lamongan, Manajemen Jual 3.000 Tiket
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Kamera Terbaik September 2025
-
Wakil Erick Thohir Disebut jadi Kandidat Kuat Menteri BUMN
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
Terkini
-
Waspada Hujan di Jogja! Ini Prakiraan Cuaca BMKG untuk 18 September 2025
-
Bantul Optimis Swasembada Beras 2025: Panen Melimpah Ruah, Stok Aman Hingga Akhir Tahun
-
Sampah Menggunung: Jogja Kembali 'Numpang' Piyungan, Kapan Mandiri?
-
Terjebak dalam Pekerjaan? Ini Alasan Fenomena 'Job Hugging' Marak di Indonesia
-
Revolusi Pilah Sampah di Yogyakarta Dimulai: Ribuan Ember Disebar, Ini Kata Wali Kota