SuaraJogja.id - Papermoon Puppet Theatre menampilkan kolaborasi ciamik bersama Nona Rara Batik dalam sebuah karya pertunjukan sinekmati bertajuk "Maracosa". Karya ini berupa pameran serta pemutaran karya yang digelar di Omah Budoyo.
Kolaborasi ini berupa pameran hingga pemutaran karya serta pertunjukkan langsung oleh papermoojn Puppet Theatre. Ada pula Artist Talk di mana pengunjung bisa melakukan tanya jawab bersama seniman di balik karya Maracosa.
Pameran Maracosa dimulai pada 10 April 2022 hingga 10 Juni 2022. Sedangkan untuk pemutaran karya berlangsung pada 7 dan 8 Mei 2022 lalu dilanjutkan pada 27 hingga 28 Mei 2022.
Karya pertunjukan teater boneka yang dikemas dalam bentuk sinema film ini terinspirasi dari sebuah bangunan pabrik batik tua, kisah perjalanan batik dari generasi ke generasi, sampai ke motif-motif batik berikut makna-maknanya.
Teater boneka ini pun cukup berbeda dari yang biasa dibawakan oleh Papermoon Puppet Theatre. Biasanya, kelompok teater ini menggunakan boneka yang terbuat dari kayu, namun maracosa tampil berbeda dengan karya yang dibuat dari kain perca bermotif batik.
"Ini juga merupakan tantangan tersendiri bagi kami karena harus menggunakan boneka dengan cara dan meterial yang berbeda dari biasanya. Kami juga melakukan serangkaian observasi dan pembiasaan saat mempersiapkan teater ini agar bisa tampil maksimal," ungkap Maria Tri Sulistyani selaku sutradara dari Maracosa pada Sabtu (7/5/2022) di Omah Budoyo.
Pada pameran Maracosa akan ditampilkan pula karya fotografi dari Rangga Yudhistira, karya cetak etsa Muhammad Alhaq dan Ing Printmaking, boneka-boneka besutan Anton Fajri, Muhammad Alhaq, Pambo Priyojati, Beni Sanjaya, Hardiansyah Yoga, Retno Intiani dan Maria Tri Sulistyani serta alunan musik dari Yennu Ariendra dalam pameran ini.
Antusias penonton juga terlihat jelas pada acara ini. Terbukti dengan cepat habisnya penjualan tiket pemutaran karya Maracosa seharga Rp150 ribu dalam waktu singkat.
Penonton yang hadir pun bukan hanya dari Yogyakarta, tapi ada pula yang berasal dari Solo, Magelang, hingga Jakarta. Para penonton ini pun tampak menikmati pemutaran karya dan pertunjukkan langsung Maracosa dengan khidmat.
"Sedari dulu sudah ingin menonton Papermoon Puppet Theatre tapi selalu kehabisan tiket. Akhirnya saya sering menonton pertunjukkannya lewat Youtube, untungnya kali ini berhasil beli tiket Maracosa ini dan sama sekali nggak kecewa dengan penampilan luar biasa yang disajikan," ungkap Putri, salah satu pengunjung pemutaran karya Maracosa hari pertama di Omah Budoyo pada Sabtu (7/5/2022).
MARACOSA yang dalam bahasa Sansekerta berarti "melihat sendiri" adalah sebuah karya yang didedikasikan untuk seni-seni tradisi yang berkelindan di kehidupan masyarakat dari generasi ke generasi, menggeliat, bertahan, berkembang atau bahkan hilang dengan cara yang beragam.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Jemput Weekend Seru di Bogor! 4 Destinasi Wisata dan Kuliner Hits yang Wajib Dicoba Gen Z
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
Pilihan
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
Terkini
-
Hentikan Pemburu Rente, Guru Besar UGM Nilai Program MBG Lebih Aman Jika Dijalankan Kantin Sekolah
-
Satu Kampung Satu Bidan, Strategi Pemkot Yogyakarta Kawal Kesehatan Warga dari Lahir hingga Lansia
-
Malioboro Jadi Panggung Rakyat: Car Free Day 24 Jam Bakal Warnai Ulang Tahun ke-269 Kota Jogja
-
Lebih dari Sekadar Rekor Dunia, Yogyakarta Ubah Budaya Lewat Aksi 10 Ribu Penabung Sampah
-
Wisata Premium di Kotabaru Dimulai! Pasar Raya Padmanaba Jadi Langkah Awal Kebangkitan Kawasan