SuaraJogja.id - Saat ini penyebab dair hepatiti akut belum diketahui, sehingga dokter spesialis anak, dr Agus Fitrianto, mengingatkan orang tua untuk mewaspadai dan mengenali gejala dini penyakit tersebut.
"Masyarakat harus mewaspadai dan mengenali gejala dini dari hepatitis akut pada anak," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis.
Sekretaris IDAI Korwil eks Keresidenan Banyumas itu menambahkan bahwa pada umumnya gejala diawali dengan gangguan pencernaan, seperti mual, muntah, sakit perut, diare dan kadang disertai demam.
Gejala tersebut, kata dia, bisa diikuti dengan gejala peradangan hati akut, seperti kuning, perubahan warna urine menjadi gelap, feses pucat seperti dempul, nyeri sendi, lemas dan penurunan kesadaran.
Baca Juga: Menemukan Gejala Awal Hepatitis pada Anak, Dokter Ingatkan Orang Tua Tidak Panik
"Jika mendapatkan gejala-gejala awal tersebut tidak perlu panik, segera bawa anak ke puskesmas atau rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan pertama. Jangan sampai menunggu gejala ikutan yang lebih berat muncul," katanya.
Dia menambahkan bahwa masyarakat dapat melakukan langkah pencegahan, seperti rajin mencuci tangan dengan sabun dan memastikan makanan dalam kondisi matang dan bersih.
Selain itu juga tidak bergantian alat makan dengan orang lain, membuang tinja atau popok sekali pakai pada tempatnya dan menghindari kontak dengan orang yang sakit.
Dokter Agus juga mengingatkan agar masyarakat menjaga kebersihan rumah dan lingkungan, mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan serta menggunakan masker dan menjaga jarak dengan orang lain jika bepergian.
"Terkait hal ini, pemerintah perlu meningkatkan pemantauan secara ketat perkembangan kasus di tingkat daerah, nasional maupun global terkait hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya melalui sumber-sumber resmi yang terpercaya," katanya.
Baca Juga: Bagaimana Asal Usul Hepatitis Akut? Menkes Budi Gunadi Temukan Titik Terang Ini
Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga perlu mengaktifkan mitigasi kasus sesuai dengan definisi operasional yang ditetapkan oleh WHO.
Berita Terkait
-
KONI Gelar Vaksinasi Hepatitis A untuk Atlet
-
Kenali Bahaya Hepatitis, IDI Woha Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat
-
Perusahaan Farmasi Ini Bakal Sediakan Vaksin Hepatitis Dengan Harga Terjangkau
-
Perusahaan Biofarmasi RI Ini Klaim Jual Harga Vaksin Hepatitis Dengan Harga Terjangkau
-
Israel Terus Gempur Palestina, Wabah Hepatitis Serang Jalur Gaza: Kondisi Semakin Memburuk
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia