SuaraJogja.id - Penyakit hepatitis akut misterius menginfeksi sejumlah anak di Ibu Kota Jakarta. Belum diketahui pasti musabab hepatitis misterius akut tersebut.
Kondisi ini membuat orang tua khawatir untuk mengizinkan anaknya sekolah.
Menanggapi hepatitis akut misterius, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Bantul Isdarmoko telah memberikan imbauan ke sekolah-sekolah. Imbauan itu berisi untuk menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
"Kami imbau kepada semua kepala sekolah yang bisa diterapkan adalah PHBS," kata Isdarmoko, Minggu (15/5/2022).
Dengan disiplin menerapkan PHBS, sambung dia, maka bisa mencegah penularan penyakit hepatitis akut misterius. Terlebih virus corona masih belum dinyatakan sebagai endemi.
"Itu (PHBS) yang bisa membentengi murid, termasuk protokol kesehatan selama pandemi Covid-19 ini. Kemudian ditambah PHBS untuk mengantisipasi hepatitis akut misterius," ujarnya.
Ia mengaku belum bisa bicara banyak terkait virus hepatitis akut misterius. Pasalnya, jawatannya belum dapat materi yang khusus menyampaikan imbauan dan strategi terkait hepatitis misterius.
"Belum ada informasi khusus mengenai virus itu," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bantul Agus Budi Raharjo mengungkapkan, sampai sekarang ini belum ditemukan kasus hepatitis misterius. Kendati demikian, upaya pencegahan di lingkup sekolah akan dimaksimalkan.
Baca Juga: Hepatitis Bisa Menular ke Orang Dewasa, Dinkes Kota Jogja: Biasanya Hanya Jadi Pembawa
"Kami lakukan upaya pencegahan dan pengawasan mengenai penularan penyakit tersebut. Kami akan giatkan sosialisasi di sekolah-sekolah," katanya, Rabu (11/5/2022).
Caranya dengan melibatkan peran puskesmas lewat program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) yang ada di sekolah-sekolah. Jawatannya sudah mengedarkan surat edaran (SE) ke puskesmas terkait pencegahan hepatitis serta deteksi dini maupun tata laksana rujukan.
"Kami sudah edarkan SE ke puskesmas untuk disampaikan ke semua UKS tentang hepatitis misterius ini," paparnya.
Selain itu, Dinkes Bantul telah menyiagakan 27 puskesmas guna menghadapi kemungkinan adanya temuan kasus hepatitis misterius akut itu. Ia memastikan bahwa semua fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) siap untuk melakukan penanganan dini kasus hepatitis akut.
"Beberapa rumah sakit juga sedang dipersiapkan seperti di RS Panembahan Senopati, RSPAU Hardjolukito dan RS PKU Muhammadiyah yang siap untuk rujukan dengan fasilitas ICU, PICU, dan NICU," kata dia.
Berita Terkait
-
Hepatitis Bisa Menular ke Orang Dewasa, Dinkes Kota Jogja: Biasanya Hanya Jadi Pembawa
-
Kondisi Pasien Dicurigai Hepatitis Akut di RSUP Wahidin Sudirohusodo Makassar Membaik
-
Bisakah Hepatitis Akut Berubah Jadi Kanker Hati atau Liver? Ini Kata Pakar
-
Dinkes Kaltim: Kasus Hepatitis Akut Misterius di Kaltim Baru Dugaan
-
Pernah Terinfeksi Hepatitis Sebelumnya, Apakah Masih Bisa Lagi Terinfeksi Hepatitis Akut?
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Menko Airlangga Sentil Bandara YIA Masih Lengang: Kapasitas 20 Juta, Baru Terisi 4 Juta
-
Wisatawan Kena Scam Pemandu Wisata Palsu, Keraton Jogja Angkat Bicara
-
Forum Driver Ojol Yogyakarta Bertolak ke Jakarta Ikuti Aksi Nasional 20 November
-
Riset Harus Turun ke Masyarakat: Kolaborasi Indonesia-Australia Genjot Inovasi Hadapi Krisis Iklim
-
Kejari Sleman Tegaskan Pendalaman Kasus Hibah Pariwisata Belum Selesai, Sri Purnomo Diperiksa Lagi