SuaraJogja.id - Universita Negeri Yogyakarta (UNY) menggelar kegiatan pentas Festival Dalang Cilik (FDC) 2022. Acara yang digelar oleh Fakultas Bahasa dan Seni UNY itu bertujuan untuk tetap memelihara budaya luhur bangsa agar tidak semakin ditinggalkan oleh perkembangan bangsa.
Ketua Panitia FDC Sukisno menuturkan tercatat ada 30 peserta yang mengikuti kegiatan ini. Jumlah tersebut terdiri dari 15 peserta yang masih duduk di bangku SMP dan 15 peserta adalah siswa SD.
Menurutnya kegiatan ini penting untuk dapat menanamkan nilai-nilai edukasi khususnya terhadap budaya bangsa kepada generasi muda. Sekaligus juga untuk semakin mengasah kemampuan pewayangan setiap peserta.
Tidak hanya dalam pengetahuan tentang teknis saja. Melainkan juga dapat menguasai unsur-unsur dalam pewayangan sehingga anak semakin cerdas dalam meniti tataran kedewasaannya menuju manusia yang berjiwa mulia.
"Tujuannya untuk mendidik anak untuk mencintai kebudayaannya sendiri, khususnya wayang kulit," ujar Sukisno dalam keterangannya, Senin (16/5/2022).
Dari 30 peserta yang mengikuti festival ini berasal dari berbagai daerah. Di antaranya ada Jawa Timur yang mengirim 5 peserta, Jawa Tengah 9 peserta dan DIY 16 peserta.
Terdapat nama Muhammad Krisna Aditya dari Sanggar Bumiretawu Muntilan yang masih duduk di kelas 1 SD. Ia tercatat sebagai peserta termuda dalam FDC kali ini.
Selain itu ada pula 2 peserta yang merupakan dalang wanita yaitu Sadu Pramesi siswa kelas 6 dari SDN 1 Gayam Sukoharjo dan Budiana Penty Widya Nada siswa kelas 8 dari SMPN 1 Temon Kulon Progo.
Penampilan para peserta dalam FDC ini akan dinilai oleh beberapa juri yang menguasai dalam bidangnya. Mulai dari Suminto A. Sayuti dari Fakultas Bahasa dan Seni UNY, lalu Udreka dari ISI Yogyakarta serta Blasius Subono dari ISI Surakarta.
Ada 4 kriteria yang akan menjadi penilaian utama dalam festival ini yaitu antawacana atau percakapan pada pentas wayang yang berupa dialog, atau bahasa isyarat lainnya, cerita, sabetan dan iringan.
Dekan FBS UNY Sri Harti Widyastuti mengatakan kegiatan ini merupakan bukti atas komitmen UNY terkhusus dalam pengembangan ilmu dan budaya tradisi. Diharapkan muncul calon-calon penerus dalang di Indonesia dari kegiatan ini.
“Harapannya kedepan para dalang cilik ini akan berkiprah menjadi penerus dalang senior,” ucap Sri Harti.
Rektor UNY Sumaryanto menuturkan bahwa kegiatan tersebut sebagai bagian dari kebanggaan UNY terhadap salah satu budaya luhur bangsa Indonesia. Selain itu diharapkan bisa menjadi pemantik juga agar tetap memelihara budaya tersebut.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari tanda cinta UNY yang diharapkan dapat memberikan teladan bagi kita semua dalam memelihara budaya luhur milik bangsa," kata Sumaryanto
Festival Dalang Cilik tersebut diselenggarakan mulai Minggu (15/5/2022) hingga Kamis (19/5/2022) mendatang bertempat di Gedung Karawitan FBS UNY.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- 5 Link DANA Kaget Terbaru Bernilai Rp 434 Ribu, Klaim Sekarang Sebelum Kehabisan!
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Taktik Jitu Anti Bokek: Jadikan Saldo DANA Kaget Rp249 Ribu Modal Nongkrong Akhir Pekan
-
Setelah Tragedi Sidoarjo, Ponpes di Bantul Jadi Sorotan! Kemenag Lakukan Ini
-
DANA Kaget Banjir Rejeki: Tips & Trik Jitu Klaim Saldo Gratis Hingga Jutaan Rupiah di Sini
-
Waspadai Kendal Tornado FC, PSS Sleman Janjikan Tampil Trengginas di Kandang
-
Efisiensi Anggaran "Memangkas" Kebudayaan? Komikus Yogyakarta Angkat Bicara Lewat Karya