SuaraJogja.id - Gejala sesak napas pada kardiomiopati peripartum (PPCM) atau gagal jantung pada akhir masa kehamilan umumnya sulit dikenali. Pernyataan itu diutarakan dokter dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), dr Rarsari Soerarso.
Hal tersebut mengingat keluhan sesak napas biasanya juga terjadi seiring dengan bertambahnya usia kehamilan. Pertumbuhan janin dan rahim yang membesar menyebabkan diafragma tertekan, sehingga mengganggu pernapasan.
“Kalau ditanya spesifik apa gejala yang bisa membedakan, susah, karena apa yang dirasakan saat usia kehamilan di masa trimester ketiga–apalagi kalau hamilnya besar–dan gejala gagal jantung itu hampir sama,” kata dokter yang tergabung dalam Kelompok Kerja (Pokja) Gagal Jantung dan Kardiometabolik di PERKI itu dalam wawancara bersama media secara virtual, ditulis Kamis.
Mengingat sulitnya membedakan gejala kardiomiopati peripartum pada akhir masa kehamilan, dokter yang akrab disapa Riri itu mengatakan pihaknya sangat jarang mendapatkan kasus pasien dengan PPCM.
Baca Juga: 4 Masalah Kulit yang Timbul pada Masa Kehamilan, Calon Ibu Wajib Tahu!
Ia menjelaskan bahwa PPCM biasanya terjadi antara tiga bulan sebelum melahirkan dan tiga bulan setelah melahirkan (kardiomiopati postpartum). Gejala gagal jantung, lanjutnya, mungkin dapat lebih spesifik dikenali pada masa setelah melahirkan sebab kondisi rahim sudah kembali dalam ukuran normal.
Gejala tipikal kardiomiopati pada ibu hamil juga termasuk pembengkakan pada bagian kaki. Kondisi pembengkakan juga umum dan normal dialami pada masa kehamilan.
Kondisi itu, kata Riri, juga kerap tidak disadari perbedaannya, apakah bengkak karena hamil atau karena gejala gagal jantung. Namun ia juga mencatat pengecekan kondisi bengkak untuk membedakan masih mungkin dilakukan sebab bengkak pada gagal jantung biasanya tidak bergantung oleh posisi.
“Kalau pada gagal jantung biasanya dia bengkaknya tidak tergantung oleh posisi. Kalau pada kehamilan, kalau diangkat kakinya, dia akan kempes. Kalau ini (gagal jantung) mau diangkat, tetap bengkak,” katanya.
Pembengkakan pada gagal jantung terjadi ketika jantung tidak dapat memompa darah ke seluruh tubuh dengan baik, kemudian darah akan kembali masuk dan bertahan di jantung sehingga dapat terjadi penumpukan cairan.
Baca Juga: Waduh! Gagal Jantung pada Akhir Masa Kehamilan Umumnya Sulit Dikenali, Ini Penjelasan Dokter
Menurut PERKI, PPCM merupakan gagal jantung akibat disfungsi sistolik dengan fraksi ejeksi ventrikel kiri (FEVK) kurang dari 45 persen tanpa penyebab yang reversibel pada akhir masa kehamilan hingga beberapa bulan pasca-persalinan, pada perempuan yang sebelumnya diketahui tidak menderita penyakit jantung.
Riri mengatakan penyebab PPCM hingga saat ini masih belum diketahui secara pasti. PERKI mencatat bahwa PPCM kemungkinan besar akibat proses inflamasi dan angiogenesis yang tidak seimbang, termasuk kerusakan vaskular.
Walau penyebab masih belum jelas, Riri mengingatkan terdapat sejumlah faktor risiko perempuan yang menjadi gagal jantung di masa kehamilan seperti hamil pertama di atas usia 35 tahun, hamil lebih dari tiga kali atau sering, dan hamil dengan kormobid (misalnya hipertensi, diabetes, autoimun). [ANTARA]
Berita Terkait
-
Emilia Contessa Wafat: Kenali Gagal Jantung Akut, Pembunuh Senyap yang Mengancam Nyawa
-
Gagal Jantung Masih Jadi Tantangan Kesehatan di Indonesia, Dokter Ungkap Terobosan Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien
-
Richard Lee Kecam Penanganan Zhang Zhi Jie Sebelum Meninggal: Harusnya Bisa Diselamatkan
-
Mengenal Pompa LVAD, Prosedur Khusus Untuk Membantu Meningkatkan Kualitas Hidup Penderita Gagal Jantung
-
Ini Pentingnya Memonitor Kondisi Pasien Gagal Jantung Secara Berkala
Terpopuler
- Apa Sanksi Pakai Ijazah Palsu? Razman Arif dan Firdaus Oiwobo Diduga Tak Diakui Universitas Ibnu Chaldun
- Aset Disita gegara Harvey Moeis, Doa Sandra Dewi Terkabul? 'Tuhan Ambil Semua yang Kita Punya...'
- Ragnar Oratmangoen: Saya Mau Keluar dari...
- Ragnar Oratmangoen Tak Nyaman: Saya Mau Kembali ke Belanda
- Bagaimana Nih? Alex Pastoor Cabut Sebulan Sebelum Laga Timnas Indonesia vs Australia dan Bahrain
Pilihan
-
Rusuh Persija vs Persib: Puluhan Orang Jadi Korban, 15 Jakmania, 22 Bobotoh
-
Dukungan Penuh Pemerintah, IKN Tetap Dibangun dengan Skema Alternatif
-
Perjuangan 83 Petani Kutim: Lahan Bertahun-tahun Dikelola, Kini Diklaim Pihak Lain
-
Persija vs Persib Bandung, Ridwan Kamil Dukung Siapa?
-
Jordi Amat Bongkar Dugaan Kasus Pencurian Umur: Delapan Pemain..
Terkini
-
Diduga Keletihan, Kakek Asal Playen Ditemukan Tewas Tertelungkup di Ladang
-
Berhasrat Amankan Tiga Poin, Ini Taktik Arema FC Jelang Hadapi PSS Sleman
-
Para Kepala Daerah Terpilih Jalani Cek Kesehatan Jelang Pelantikan, Kemendagri Ungkap Hasilnya
-
Gali Potensi Buah Lokal, Dinas Pertanian Kulon Progo Gelar Heboh Buah
-
Bawa Celurit di Jalanan, 3 Remaja di Bantul Diamankan Warga