Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Kamis, 19 Mei 2022 | 18:24 WIB
Foto yang diambil selama penyelidikan wabah cacar monyet, yang terjadi di Republik Demokratik Kongo, 1996 hingga 1997, menunjukkan lengan dan dada seorang pasien dengan lesi kulit akibat cacar monyet, dalam gambar tak bertanggal yang diperoleh Reuters pada 18 Mei 2022. (CDC/Brian W.J. Mahy/HO via Reuters/as)

SuaraJogja.id - Amerika Serikat mengonfirmasi kasus cacar monyet pada Rabu (18/5), kasus virus langka pertama yang teridentifikasi di negara tersebut tahun ini.

Infeksi itu ditemukan pada seorang pria dewasa di Massachusetts yang baru saja bepergian ke Kanada. Pejabat kesehatan setempat mengatakan kasus tersebut "tidak berisiko terhadap masyarakat."

Otoritas menyebutkan pengujian awal telah selesai dilakukan pada Selasa dan laboratorium Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit AS (CDC) pada Rabu malam mengonfirmasi infeksi tersebut sebagai cacar monyet.

Ilmuwan CDC sedang berkoordinasi dengan Departemen Kesehatan Masyarakat Massachusetts untuk menyelidiki kasus cacar monyet ini.

Baca Juga: Awas, Virus Langka yang Ditularkan Lewat Nyamuk Ini Sebabkan Kerusakan Otak

CDC mengaku pihaknya juga sedang melacak sejumlah klaster cacar monyet yang dilaporkan dalam dua pekan terakhir di sejumlah negara seperti Portugal, Spanyol dan Inggris.

CDC juga meminta penyedia layanan kesehatan di negara tersebut agar waspada terhadap pasien yang mengalami gejala seperti cacar monyet, tidak peduli apakah mereka memiliki riwayat perjalanan tertentu atau faktor risiko spesifik.

Cacar monyet adalah zoonosis silvatik yang menyebabkan infeksi pada manusia dan penyakit ini biasanya muncul di wilayah hutan di Afrika Barat dan Tengah.

Penyakit itu disebabkan oleh virus cacar monyet yang dikelompokkan ke dalam keluarga Orthopoxvirus, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Baca Juga: Waspada, Virus Langka Penyebab Kerusakan Otak Menyebar Lewat Nyamuk

Load More