Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Jum'at, 20 Mei 2022 | 08:15 WIB
Chef Hotel Hyatt, Palagan Yudanta Ari Widodo menunjukkan jajanan pasar Potrojayan yang sudah diplating dan dihias olehnya bersama para pedagang (kontributor/uli febriarni)

SuaraJogja.id - Sedikitnya enam pasar rakyat di Kabupaten Sleman, disiapkan menjadi destinasi wisata alternatif bagi masyarakat dan wisatawan yang berkunjung ke Bumi Sembada.

Sekretaris Dinas Perindustrian Perdagangan (Disperindag) Sleman Tina Hastani menyebut, enam pasar rakyat yang sudah memiliki rencana kerja (roadmap) pengembangan menjadi destinasi wisata alternatif itu yakni pasar Ngino (Seyegan), pasar Pakem (Pakem), pasar Balangan (Minggir), pasar Gamping (Gamping), pasar Sambilegi (Depok), dan pasar Jangkang (Ngemplak).

"Ternyata, pasar bukan hanya menjual makanan dan bahan memasak, melainkan juga kisah dan legenda," ungkapnya, Kamis (19/5/2022).

Bahkan, beberapa pasar memiliki jejak sejarah dan bangunannya termasuk cagar atau warisan budaya. Sehingga bisa menarik potensi wisata.

Baca Juga: Mantan Bek Persis Solo Syaiful Ramadhan Putuskan Kembali Bergabung PSS Sleman

"Misalnya, pasar Ngino di Seyegan. Bukan hanya terkenal dengan bebek bacemnya, ternyata pasarnya menyimpan legenda. Hingga kini bekas dan simbol legenda itu masih ada," ujar Tina.

"Kemudian pasar Godean, ada cagar budaya, makam tua bersejarah dan ada sumur. Nanti di spot bersejarahnya itu rencananya akan kami 'sengker' (kelilingi pagar)," imbuhnya.

Ia menambahkan, hingga kini Disperindag masih terus menginventarisasi pasar rakyat yang  menyimpan peninggalan sejarah. Baik  bangunan atau dalam bentuk lain.

"Apabila menemukan peninggalan sejarah, kami juga berkoodinasi dengan Dinas Kebudayaan Kabupaten Sleman maupun Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) kan," terangnya.

Imej Baru Pasar Rakyat

Baca Juga: Kembali Gabung PSS Sleman, Syaiful Ramadhan: Suporter Super Elang Jawa Luar Biasa

Selain terus menginventarisasi keunikan dan potensi sejarah, Disperindag juga  mengajak seluruh pihak terkait untuk mengubah wajah pasar rakyat.

Saat ini, pasar rakyat lebih bersih dan tertata. Ke depan, ia berharap produk yang dijual di pasar juga tidak kalah saing kualitasnya dengan pasar modern atau swalayan modern. Dengan demikian, masyarakat dan wisatawan tidak lagi enggan berbelanja ke pasar rakyat.

Bila memungkinkan, hotel-hotel yang berada dekat dengan pasar rakyat akan membeli produk pasar rakyat untuk kebutuhan harian mereka.

Sebagai upaya mewujudkannya, Disperindag memiliki program Gerakan Meramaikan Pasar (Gempar) Sleman.

"Namun tidak bisa dilakukan oleh pemerintah saja, dibutuhkan peran serta semua pihak. Satu di antaranya adalah para pedagang untuk mau berbenah lebih baik," tambahnya.

Dalam program Gempar, Disperindag mengajak pedagang mempercantik dan membuat jajanan pasar naik level. Pedagang diajari teknik penyajian makanan, meningkatkan rasa dan kebersihan.

"Praktik meningkatkan kualitas dan tampilan jajanan pasar, kali pertama kami selenggarakan di pasar Potrojayan, Madurejo, Prambanan," terangnya.

Chef Hotel Hyatt, Palagan Yudanta Ari Widodo menilai, secara umum jajanan pasar yang disajikan di pasar Protojayan  sudah cukup bagus, memiliki cita rasa enak.

"Hanya saja masih perlu perbaikan di teknik penyajian (plating) atau penyajian tampilan," kata dia.

Ia mendorong pedagang jajanan pasar belajar memilih hiasan makanan yang sesuai dengan rasa.

"Kalau makanan manis bisa dihias dengan edible flower. Makanan bercita rasa asin bisa dihias dengan potongan cabai, dan lain-lain. Makanan enak tanpa hiasan bagai gadis tanpa make up," kelakarnya.

Kontributor : Uli Febriarni

Load More