Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo | Hiskia Andika Weadcaksana
Kamis, 26 Mei 2022 | 13:31 WIB
Gunung Merapi di Yogyakarta dan Jawa Tengah [Foto: Antara]

SuaraJogja.id - Aktivitas Gunung Merapi di perbatasan DIY dan Jawa Tengah masih bergejolak. Hal itu ditandai dengan luncuran awan panas guguran pada Kamis (26/5/2022) siang.

Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, mengatakan awan panas guguran itu terjadi sebanyak satu kali. 

"Terdapat awan panas guguran Merapi tanggal 26 Mei 2022 pukul 11.26 WIB," kata Hanik dalam keterangannya, Kamis (26/5/2022). 

Dalam luncuran awan panas kali ini BPPTKG menyebut data yang tercatat di seismogram menunjukkan bahwa awan panas itu meluncur dengan amplitudo 30 mm dan durasi 146 detik. 

Baca Juga: Semarak Tradisi Lebaran Sapi di Lereng Gunung Merapi

"Cuaca mendung, hujan, dan berkabut, estimasi jarak luncur 1.800 meter ke arah barat daya," ucapnya.

Disampaikan Hanik, pihaknya juga mencatat dalam periode ini juga tengah terjadi hujan di puncak Merapi. Hujan pada hari ini tercatat dimulai sejak pukul 10.56 WIB siang tadi dengan total curah hujan 9 mm.

"Saat ini hujan masih berlangsung. Masyarakat yg beraktivitas di alur sungai yg berhulu di Merapi untuk tetap berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan akan bahaya lahar," ujarnya.

Diketahui bahwa status Gunung Merapi pada tingkat Siaga atau Level III itu sudah berlangsung sejak 5 November 2020 lalu. 

Sedangkan gunung api yang berada di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu memasuki fase erupsi sejak tanggal 4 Januari 2021. Saat itu ditandai dengan munculnya kubah lava di tebing puncak sektor barat daya dan di tengah kawah.

Baca Juga: Melihat Antusiasme Warga Lereng Merapi Gelar Tradisi Syawalan, Arak Ratusan Sapi Keliling Kampung

Hanik menambahkan potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km. Lalu untuk Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. 

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.

"Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya, mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi," pungkasnya.

Load More