Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Sabtu, 28 Mei 2022 | 18:25 WIB
ilustrasi rudal hipersonik. Rudal Hypersonic Air-breathing Weapons Concept (HAWC) dalam konsepsi seorang seniman. [Raytheon Missiles & Defense/HO via Reuters/as]

SuaraJogja.id - Setelah berhasil meluncurkan rudal balistik antarbenua bernama Sarmat pada April 2022 lalu, Rusia kembali melakukan uji tembak rudal jelajah bernama Zircon.

Rudal yang masuk dalam kategori rudal jelajah hipersonik itu mampu meluncur sejauh 1.000 kilometer.

Rudal tersebut ditembakkan dari Laut Barents dan mengenai sasaran di Laut Putih, kata Kementerian Pertahanan setempat.

Video yang dirilis kementerian itu memperlihatkan rudal sedang diluncurkan dari sebuah kapal dan melesat ke langit.

Baca Juga: Banyak Korban dari Perang Ukraina-Rusia, Muhaiman Soroti Nasib Pengungsi

Presiden Vladimir Putin menggambarkan Zircon sebagai bagian dari generasi baru sistem persenjataan yang tak tertandingi.

Rudal hipersonik mampu melesat sembilan kali kecepatan suara dan Rusia sebelumnya telah menguji Zircon dari kapal perang dan kapal selam tahun lalu.

Militer Rusia mengalami kerugian besar sumber daya manusia dan peralatan selama tiga bulan invasi di Ukraina, tetapi masih melakukan uji coba senjata tingkat tinggi untuk mengingatkan dunia tentang kehebatan Moskow dalam teknologi rudal.

Bulan lalu Rusia menguji coba rudal antarbenua berkemampuan nuklir yang baru, Sarmat. Rudal itu mampu membawa 10 atau lebih hulu ledak dan bisa menjangkau Amerika Serikat.

Mengulik sedikit spesifikasi Sarmat, rudal balistik antarbenua itu berbahan cair yang menggantikan SS-1 Satan International Ballistic Missile (ICBM).

Memiliki nama RS-28 Sarmat, rudal ini dikemabangkan pada 2000 tahun lalu. Prototipe rudal pertamanya selesai pada 2015 lalu. Selanjutnya dilakukan uji ejeksi silo pada Desember 2017.

Pada 2018, tes ejeksi silo diketahui berhasil dan pada tahun yang sama, rudal jenis itu dipesan sebanyak 50 rudal. [ANTARA]

Load More