SuaraJogja.id - Jordi Amat dan Sandy Walsh dikabarkan tidak bisa memperkuat Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia mendatang. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi. Menurutnya Jordi Amat dan Sandy Walsh belum bisa berseragam timnas pada Kualifikasi Piala Asia yang berlangsung di Kuwait pada tanggal 8-14 Juni 2022.
Alasan utama gagalnya Jordi Amat dan Sandy Walsh untuk memperkuat skuad Garuda di Kualifikasi Piala Asia karena proses naturalisasi keduanya tidak mungkin terkejar, mengingat ajang tersebut tinggal hitungan hari.
Menurut Yunus Nusi, kalau pun proses naturalisasi di Indonesia selesai, Jordi Amat dan Sandy Walsh harus menyelesaikan administrasi lainnya yang berkaitan dengan persyaratan FIFA. Di mana harus melalui tahapan perubahan asosiasi.
Sekjen PSSI tersebut mengungkapkan jika proses perubahan asosiasi membutuhkan waktu tujuh sampai 10 hari. Namun, hingga Senin 30 Mei 2022, proses pewarganegaraan Sandy Walsh dan Jordi Amat ke WNI belum selesai. Sedangkan Timnas Indonesia sendiri akan memulai laga perdananya di Kualifikasi Piala Asia pada 8 Juni 2022.
Baca Juga: Sandy Walsh dan Jordi Amat Belum Bisa Perkuat Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023
Jika tetap dikejar, munurut Yunus Nusi itu tidak memungkinkan. Karena posisinya saat ini antara PSSI dan kedua pemain naturalisasi tersebut masih menunggu. Keputusan terakhir sebagai WNI ada di tangan DPR. Namun Yunus Nusi berharap semua bisa rampung secepatnya.
Gagalnya Jordi Amat dan Sandy Walsh untuk memperkuat Timnas Indonesia di ajang Kualifikasi Piala Asia yang akan datang membuat netizen geram dan memberikan komentar pedas kepada pihak-pihak yang bersangkutan dalam mengurus proses naturalisasi kedua pemain. Banyak dari mereka netizen mengatakan hal semacam itu sudah biasa terjadi.
"Kalo rakyat umum oke lama bisa dimaklumi lah inikan dia demi kepentingan bangsa, aneh aja si kan bangsa yg punya kendali kenapa ga bisa dipercepat aja ky dlu pas si elkan bikin KTP sehari jadi beda sama rakyat biasa hrs nunggu berbulan-bulan," ungkap salah seorang netizen dengan geramnya.
"terlalu mepet, sty udah mengajukan nama di 2020 pssi baru gerak 2021, proses admin di pemerintah lama dan ribet, proses admin di fifa minimal butuh waktu 2 minggu. pengajuan nama pemain bwt kualifikasi minggu ini sudah hrs fix kirim ke afc," kata netizen yang lain.
"Prosesnya tumben lambat, coba kalo mereka dititip ke klub pasti cepet kayak pemain-pemain naturalisasi sebelumnya," ungkap netizen lainnya.
Baca Juga: Ini Alasan Jordi Amat dan Sandy Walsh Absen Bela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia 2023
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Media Thailand Akui Negaranya Sudah Bukan Raja ASEAN, Efek Timnas Indonesia?
-
Nyanyi Indonesia Raya, Usia Satoru Mochizuki Lebih Tua 6 Tahun dari Shin Tae-yong
-
Australia Tertimpa Kabar Buruk Jelang Lawan Timnas Indonesia, Batal Diperkuat Bomber Haus Gol
-
Apes Buat Shin Tae-yong! Kiper Timnas Indonesia Dilarang Bertanding
-
Pilih Stadion Manahan Solo, Vietnam Tuduh Indonesia Remehkan Piala AFF 2024
Terpopuler
- Profil dan Agama Medina Dina, Akan Pindah Agama Demi Nikahi Gading Marteen?
- Ngaku SMA di Singapura, Cuitan Lawas Chilli Pari Sebut Gibran Cuma SMA di Solo: Itulah Fufufafa..
- Baim Wong Terluka Hatinya, Olla Ramlan Maju Senggol Paula Verhoeven: Ego Laki Jangan Disentil Terus
- Rumah Baru Sarwendah Tersambar Petir
- Beda Kekayaan AKP Dadang Iskandar vs AKP Ryanto Ulil di Kasus Polisi Tembak Polisi
Pilihan
-
Broto Wijayanto, Inspirator di Balik Inklusivitas Komunitas Bawayang
-
Bye-Bye Jari Bertinta! 5 Tips Cepat Bersihkan Jari Setelah Nyoblos
-
MIND ID Siap Guyur Investasi Rp267 Triliun Hingga 2029
-
Orang Dekat Prabowo Sebut Kenaikan PPN 12% Bakal Ditunda
-
Israel-Hizbullah Gencatan Senjata, Warga Palestina Makin Terancam
Terkini
-
Harda Kiswaya Ungkap Program Prioritas Jika Menang Pilkada Sleman
-
Usai Nyoblos, Haedar Nashir Ingatkan Kepala Daerah Terpilih Utamakan Rakyat, Jangan Korupsi
-
Hadapi Musim Penghujan, BPBD Sleman Pastikan EWS Banjir Lahar Gunung Merapi Berfungsi Normal
-
Skandal Video Asusila Guncang Gunungkidul, Polisi Dalami Keterlibatan Pemeran
-
Optimis Usai Nyoblos Pilkada Sleman 2024, Harda Kiswaya: Target Kami Menang