Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Kamis, 02 Juni 2022 | 22:15 WIB
Jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul di bukit Arafah, Arab Saudi, untuk melaksanakan puncak ibadah haji wukuf. (AFP)

SuaraJogja.id - Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa dehidrasi dan heat stroke menjadi ancaman jamaah haji di tengah suhu panas ekstrim di Arab Saudi pada pelaksanaan haji 1443 H/2022 M.

"Jangan tunggu haus, ini penting untuk mencegah dehidrasi dan heat stroke karena ini menjadi salah satu faktor penyebab kematian bagi jamaah," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes Budi Sylvana dalam konferensi pers seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/6/2022).

Ia menerangkan, jamaah ibadah haji tahun ini dihadapkan pada suhu yang cukup ekstrem panas yang bisa mencapai 50 derajat Celcius.

Oleh sebab itu, jamaah haji diimbau untuk mengenakan penutup kepala, sunblock, dan rajin minum air mineral untuk menghindari dehidrasi.

"Seperti tagline kami tahun ini, 'Jangan Tunggu Haus," ucapnya.

Budi Sylvana juga meminta agar jamaah haji menghindari kelelahan yang berlebihan. Jamaah haji diminta tetap fokus pada prosesi wajib hajinya.

"Silakan melakukan aktivitas lain pada ibadah sunah lainnya, namun fokus dulu kepada prosesi wajib hajinya," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Budi Sylvana juga mengatakan bahwa pada tahun ini Kemenkes menugaskan 776 orang petugas kesehatan untuk memastikan kesehatan jamaah haji selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.

Jumlah petugas kesehatan haji tahun 2022 itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 1.832 orang.

"Memang dari sisi kuantitas ada pengurangan jumlah, namun dari sisi jenisnya ada penambahan," paparnya.

Ia mengemukakan terdapat 12 jenis spesialisasi yang diturunkan Kemenkes dalam pelaksanaan haji tahun 2022, yakni dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis saraf.

Selanjutnya, dokter spesialis bedah ortopedi, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater, dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis penerbangan, dan dokter spesialis mikrobiologi klinik.

"Dokter spesialis mikrobiologi klinik ini untuk mengendalikan pencegahan infeksi selama di Arab Saudi, karena kita tahu haji tahun ini masih dalam situasi pandemi [Covid-19] sehingga segala antisipasi harus kita lakukan," katanya.

Baca Juga: Perdana Sejak Pandemi, Rombongan Haji Tahun 2022 Berangkat Kapan?

Load More