SuaraJogja.id - Kementerian Kesehatan menyampaikan bahwa dehidrasi dan heat stroke menjadi ancaman jamaah haji di tengah suhu panas ekstrim di Arab Saudi pada pelaksanaan haji 1443 H/2022 M.
"Jangan tunggu haus, ini penting untuk mencegah dehidrasi dan heat stroke karena ini menjadi salah satu faktor penyebab kematian bagi jamaah," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji, Kemenkes Budi Sylvana dalam konferensi pers seperti dikutip dari Antara, Kamis (2/6/2022).
Ia menerangkan, jamaah ibadah haji tahun ini dihadapkan pada suhu yang cukup ekstrem panas yang bisa mencapai 50 derajat Celcius.
Oleh sebab itu, jamaah haji diimbau untuk mengenakan penutup kepala, sunblock, dan rajin minum air mineral untuk menghindari dehidrasi.
"Seperti tagline kami tahun ini, 'Jangan Tunggu Haus," ucapnya.
Budi Sylvana juga meminta agar jamaah haji menghindari kelelahan yang berlebihan. Jamaah haji diminta tetap fokus pada prosesi wajib hajinya.
"Silakan melakukan aktivitas lain pada ibadah sunah lainnya, namun fokus dulu kepada prosesi wajib hajinya," tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Budi Sylvana juga mengatakan bahwa pada tahun ini Kemenkes menugaskan 776 orang petugas kesehatan untuk memastikan kesehatan jamaah haji selama menunaikan ibadah di Tanah Suci.
Jumlah petugas kesehatan haji tahun 2022 itu menurun dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 1.832 orang.
"Memang dari sisi kuantitas ada pengurangan jumlah, namun dari sisi jenisnya ada penambahan," paparnya.
Ia mengemukakan terdapat 12 jenis spesialisasi yang diturunkan Kemenkes dalam pelaksanaan haji tahun 2022, yakni dokter spesialis penyakit dalam, dokter spesialis paru, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis saraf.
Selanjutnya, dokter spesialis bedah ortopedi, dokter spesialis bedah umum, dokter spesialis kedokteran jiwa atau psikiater, dokter spesialis rehab medik, dokter spesialis anestesi, dokter spesialis emergensi medis, dokter spesialis penerbangan, dan dokter spesialis mikrobiologi klinik.
"Dokter spesialis mikrobiologi klinik ini untuk mengendalikan pencegahan infeksi selama di Arab Saudi, karena kita tahu haji tahun ini masih dalam situasi pandemi [Covid-19] sehingga segala antisipasi harus kita lakukan," katanya.
Berita Terkait
-
Tak hanya Segel Ruang Wali Kota Jogja, KPK juga Sita uang Pecahan Dolar AS
-
Segel Ruangan Wali Kota Jogja, KPK Disebut Sudah Lakukan Pemantauan sejak Sebulan Lalu
-
Ruang Wali Kota Jogja Disegel KPK, Ketua DPRD Ungkap Soal Penangkapan
-
Waduh! 2.000 Jemaah Calon Haji Jateng dan DIY Tertunda Keberangkatannya, Ini Penyebabnya
-
Biaya Naik Haji Terbaru 2022 dan Rincian Ongkosnya
Terpopuler
- Kekayaan Hakim Dennie Arsan Fatrika yang Dilaporkan Tom Lembong: Dari Rp192 Juta Jadi Rp4,3 Miliar
- Tanggal 18 Agustus 2025 Cuti Bersama atau Libur Nasional? Simak Aturan Resminya
- Di Luar Prediksi, Gelandang Serang Keturunan Pasang Status Timnas Indonesia, Produktif Cetak Gol
- Resmi Thailand Bantu Lawan Timnas Indonesia di Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Agustus: Klaim 3.000 Gems dan Pemain 111
Pilihan
-
Deretan Kontroversi Bella Shofie, Kini Dituduh Tak Pernah Ngantor sebagai Anggota DPRD
-
Klub Belum Ada, Bursa Transfer Mau Ditutup! Thom Haye Ditolak Mantan
-
Menko Airlangga Cari-cari Rojali dan Rohana di Tengah Pertumbuhan Ekonomi 5,12 Persen: Hanya Isu!
-
Data Ekonomi 5,12 Persen Bikin Kaget! Tapi Raut Wajah Sri Mulyani Datar dan Penuh Misteri!
-
Harus Viral Dulu, Baru PPATK Buka 122 Juta Rekening Nasabah yang Diblokir
Terkini
-
Misteri Pantai Krakal Gunungkidul: Jasad Tanpa Kepala Ditemukan, Identifikasi DNA Jadi Andalan
-
Kebijakan Royalti Musik Timbulkan Resistensi UMKM, Pemda DIY Siapkan Skema Solusi
-
Penembakan di Lapangan Minggiran Yogyakarta: Tuduhan Curi Senar Layangan Berujung Petaka
-
Niat Tagih Utang Berubah Jadi Tangis: Kisah Pria di Depan Pusara Sahabatnya Bikin Nyesek
-
Jogja-Solo Makin Dekat: Kapan Tol Ini Rampung? Ini Progres & Exit Tol Terbarunya