SuaraJogja.id - PSSI akhrinya merilis 23 nama pemain skuad Indonesia untuk menjalani ajang Kualifikasi Piala Asia di Kuwait. Anak asuh Shin Tae-yong dijadwalkan akan bertanding pada tanggal 8 Juni menghadarpi Kuwait, 12 Juni lawan Jordania, dan terakhir akan menghadapi Nepal tanggal 15 Juni.
Timnas Indonesia mengusung optimisme besar jelang laga Kualifikasi Piala Asia di Kuwait. Anak asuh Shin Tae-yong sudah melakukan pemusatan latihan dan uji tanding melawan Bangladesh pada Rabu (1//6/2022) sebagai serangkaian persiapan untuk melakoni Kualifikasi Piala Asia.
Namun dari 23 nama yang dibawa oleh Shin Tae-yong, tidak ada nama-nama pemain seperti Egy Maulana Vikri, Evan Dimas, dan Ernando Ari Sutaryadi. Ketiga nama tersebut tidak dibawa oleh pelatih asal Korea Selatan lantaran mengalami cedera. Di bawah ini merupakan 23 nama yang akan terbang ke Kuwait.
Penjaga Gawang:
- Nadeo Winata
- Adi Satrio
- Syahrul Trisna
Center Bek:
- Facruddin Aryanto
- Elkhan Baggott
- Rizky Ridho
- Alfreanda Dewangga
Bek Kanan:
- Asnawi Mangkualam
- Koko Ari
Bek Kiri:
- Pratama Arhan
- Edo Febriansyah
Lini Tengah:
- Marc Klok
- Syahrian Abimanyu
- Ricky Kambuaya
- Stefano Lilipaly
- Marselino Ferdinan
- Rachmat Irianto
Sayap Kanan:
Baca Juga: Timnas Indonesia Sudah Tiba di Kuwait untuk Kualifikasi Piala Asia 2023
- Irfan Jaya
- Terens Puhiri
Sayap Kiri:
- Saddil Ramdani
- Witan Sulaiman
Striker:
- Muhammad Rafli
- Dimas Drajad
Usai mengumumkan 23 nama pemain yang akan memperkuat Timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Asia di Kuwait, banyak netizen yang memberikan komentarnya.
"23 nama menuju Kuwait Harus optimisss. Jordan, Kuwait, Nepal, Kami datang," ungkap salah seorang netizen.
"CF masih jadi masalah utama, belum ada cf yg sepadan dengan bambang pamungkas," netizen lainnya memberikan sorotan akan lini depan Timnas Indonesia.
"Dedik harusnya dibawa itu pembawa Hoki ke final, do'anya di bangku cadangan makbul bisa bawa Indonesia main bagus," kata netizen.
"DMF kurang ,CF nya kurang kuat pegang bola ..posisi yg lain udah terbaik di posisinya saat ini," kata netizen satunya.
"Kalo Indonesia sering main long ball ke depan, mending strikernya nyoba spaso atau sadam gaffar yang posturnya lebih tinggi, pasti bakal lebih efektif dripda main false nine tpi long ball mulu percuma," ungkap netizen.
"Harus dicoba nih depannya Terens, Dimas Drajad, Saddil," ujar netizen yang lain.
"Come on timnas bikin pak ketum tersenyum dan cepat menuju pilkada," ungkap netizen lainnya.
Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia
Berita Terkait
-
Timnas Indonesia Sudah Tiba di Kuwait untuk Kualifikasi Piala Asia 2023
-
Tiba di Kuwait, Skuad Garuda Disambut Masyarakat Indonesia
-
Perkenalkan Makna Logo Baru Timnas Indonesia, Netizen: Percuma kalau Copot
-
Pelatih Bangladesh Dukung Timnas Indonesia Lolos ke Putaran Final Piala Asia 2023
-
Eks Asisten Pelatih Timnas Indonesia Bongkar Sifat Asli Shin Tae-yong dan Park Hang-seo
Terpopuler
- Siapa Pencipta Sound Horeg? Ini Sosok Edi Sound yang Dijuluki Thomas Alva Edisound dari Jawa Timur
- Jelang Ronde Keempat, Kluivert Justru Dikabarkan Gabung Olympique Lyon
- Duel Mobil Murah Honda Brio vs BYD Atto 1, Beda Rp30 Jutaan tapi ...
- Harga Mitsubishi Destinator Resmi Diumumkan! 5 Mobil Ini Langsung Panik?
- 41 Kode Redeem FF Max Terbaru 24 Juli: Klaim Skin Scar, M1887, dan Hadiah EVOS
Pilihan
-
Fenomena Rojali dan Rohana Justru Sinyal Positif untuk Ekonomi Indonesia
-
5 Rekomendasi HP 5G Xiaomi di Bawah Rp 4 Juta, Harga Murah Spek Melimpah
-
Kisah Unik Reinkarnasi di Novel Life and Death are Wearing Me Out
-
10 Model Gelang Emas 24 Karat yang Cocok untuk Pergelangan Tangan Gemuk
-
Selamat Tinggal Samba? Ini Alasan Gen Z Beralih ke Adidas Campus 00s & Forum Low
Terkini
-
Dampak Larangan Study Tour: Keraton Jogja Ubah Haluan, Tawarkan Wisata yang Bikin Anak Betah
-
Fakta Sebenarnya Jurusan Jokowi di UGM: Bukan Teknologi Kayu? Teman Kuliah Ungkap Ini
-
Misteri Kemeja Putih Jokowi di Reuni UGM: Panitia Angkat Bicara!
-
Gertak Balik! Sahabat Jokowi Geram Dituduh Settingan, Ungkap Sudah Diperiksa Polisi
-
5 Curhatan Jokowi di Depan Alumni UGM: Serangan Tak Cuma Ijazah, Merembet Sampai KKN Fiktif