SuaraJogja.id - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) menjadikan Pasar Prawirotaman yang ada di Kemantren Mergangsan, Kota Jogja sebagai pasar yang aman dan bebas bahan berbahaya.
Itu dinyatakan usai BPOM DIY serta BPKN melaksanakan inspeksi mendadak atau sidak terkait bahan makanan berbahaya di Pasar Prawirotaman belum lama ini.
Kepala Unit Pelaksana Terpadu (UPT) Pusat Bisnis Dinas Perdagangan (Disperindag) Kota Jogja, Agung Dini Wahyudi Soelistyo mengatakan, predikat itu tak lepas dari pengawasan terhadap produk olahan maupun produk segar. Di samping itu, Pasar Prawirotaman mengutamakan kebersihan sehingga pembeli merasa nyaman saat berbelanja.
"Kami awasi dan pastikan produk olahan dan produk segar memenuhi standar kualitas baik. Kami juga lakukan evaluasi secara berkala baik dari Dinas Perdagangan dan BPOM secara langsung di lapangan," tuturnya, Rabu (8/6/2022).
Baca Juga: Suami Bongkar Najwa Shihab Tak Bisa Masak, Polda DIY Terima 2 Tanah Sultan Ground
Menurut dia, penjual di Pasar Prawirotaman mengutamakan kebersihan, keamanan bahan pangan, hingga aspek halal. Harapannya masyarakat yang berbelanja di sana turut menjaga kebersihan pasar.
"Penting untuk disadari bahwa suasana seperti ini harus dijaga bersama-sama," katanya.
Kepala Disperindag Kota Jogja, Veronica Ambar Ismuwardani menyambut baik Pasar Prawirotaman menjadi pasar percontohan bebas bahan berbahaya. Pasalnya, Pasar Prawirotaman merupakan pasar yang akan diusulkan tahun ini menjadi Pasar SNI.
"Kami usulkan Pasar Prawirotaman menjadi Pasar SNI pada tahun ini," ujarnya.
Dengan adanya intervensi dari BPOM DIY di Pasar Prawirotaman dinilai amat membantu. Selain itu, jajarannya juga memiliki kegiatan rutin menguji sampel makanan yang dimungkinkan mengandung bahan berbahaya.
Baca Juga: Sebanyak 800 Calon Jamaah Haji DIY Tertunda Berangkat ke Tanah Suci Tahun Ini
"Sampelnya dibawa ke laboratorium yang terakreditasi. Sampel ini kami ambil dari semua pasar yang ada di Kota Jogja," jelasnya.
Ditambahkan Ambar, pasar sehat adalah kondisi pasar rakyat yang memenuhi unsur bersih, aman, nyaman dan sehat melalui pemenuhan standar baku mutu, kesehatan lingkungan, persyaratan kesehatan serta sarana prasarana penunjang.
''Tentunya dengan mengutamakan kemandirian pasar. Unsur baku mutu diantaranya air, udara, tanah, pangan, sarana bangunan dan bebas binatang pembawa penyakit," ujarnya.
Berita Terkait
-
Gasak Emas dan Uang Jutaan Rupiah, Residivis Asal Bantul Diamankan Polisi
-
Kuota SMP untuk Lulusan SD di Bantul Surplus, Banyak Juga yang Sekolah di Luar Bantul
-
Meski Stok Minyak Goreng Curah Aman, Pembelian bagi Pedagang di Bantul Juga Dibatasi
-
Bantul Menuju Kota Kreatif Dunia, Produksi Kriya Didorong Bersaing di Level Internasional
Terpopuler
- Terpopuler Sepak Bola: 9 Pemain Dicoret, Timnas Indonesia Gak Layak Lolos Piala Dunia 2026
- 9 Mobil Bekas Murah Tahun Muda di Bawah Rp100 Juta, Kabin Nyaman Muat 8 Penumpang
- 7 Pilihan Mobil Bekas Murah di Bawah Rp30 Juta, Barang Lawas Performa Tetap Berkelas
- 7 Rekomendasi HP Murah untuk Anak Sekolah, RAM Besar Punya Spek Mewah
- Telat Gabung Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Rp31,29 Miliar Dicoret Kluivert Lawan China
Pilihan
-
Suporter Garuda Bisa Sulap SUGBK Jadi Kandang Setan di Laga Timnas Indonesia vs China
-
Belanja Frozen Food Hemat Tanpa Ribet, Ini Deretan Promo Alfamart Sampai 15 Juni 2025
-
Bau Busuk Sambut China di SUGBK: Media Indonesia Dilarang Meliput!
-
Rekomendasi 10 Skincare Terbaik untuk Pria, Bikin Wajah Cerah dan Awet Muda!
-
5 Rekomendasi Skincare Merek Terkenal untuk Pelajar dan Mahasiswa, Harga Murah dan Wajah Sehat!
Terkini
-
Ironi Sastra Indonesia, Karya Dibanggakan, Penulisnya Merana?
-
UGM Bentuk Tim Komite Etik Terkait Sanksi Akademik Christiano Usai Terlibat Kasus Kecelakaan
-
Viral Pasutri di Sleman Curi HP Demi Susu Balita, Polisi Pertimbangkan Keadilan Restoratif
-
Dedi Mulyadi Ngotot Sekolah Jam 6 Pagi, Komisi X DPR: Jangan Sampai Korbankan Siswa
-
Drama di Pengadilan Negeri Sleman: Gugatan Perdata Ijazah Jokowi Berlanjut, Intervensi Ditolak UGM