SuaraJogja.id - Komisi C DPRD Kota Yogyakarta mendukung upaya pemerintah daerah setempat untuk menambah fasilitas pengolahan sampah terpadu sebagai salah satu upaya mengurangi ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Piyungan.
“Pemerintah daerah perlu segera mengambil langkah untuk mengurangi ketergantungan terhadap TPA Piyungan karena kapasitas tempat pembuangan akhir tersebut semakin penuh. Salah satunya dengan pengolahan sampah terpadu,” kata Ketua Komisi C DPRD Kota Yogyakarta Ririk Banowati seperti dikutip dari Antara, Kamis (9/6/2022).
Ia mengatakan salah satu tempat pengolahan sampah terpadu yang saat ini dimiliki Pemerintah Kota Yogyakarta adalah TPS 3R Nitikan. Namun demikian, TPS tersebut baru sebatas mengolah sampah organik.
Ririk pun mengusulkan optimalisasi pengelolaan sampah di TPS 3R Nitikan dengan menambah shift agar jumlah sampah yang dikelola semakin banyak.
“Hanya ada satu shift pengolahan sampah di TPS Nitikan hingga pukul 13.00 WIB. Jika ada penambahan shift, maka jumlah sampah yang dikelola bisa semakin banyak,” katanya.
Selain di TPS 3R Nitikan, Pemerintah Kota Yogyakarta juga memiliki tempat pengolahan sampah di Karangmiri Giwangan yang rencananya akan diperluas.
Penambahan tempat pengolahan sampah juga akan dilakukan dengan memanfaatkan lahan yang berada di utara Balai Benih Ikan dengan luas sekitar 3.200 meter persegi.
“Jika pengolahan sampah tidak dilakukan secara terpadu, maka sampah akan menjadi masalah yang sulit diatasi oleh Kota Yogyakarta, terlebih lahan di kota ini sangat terbatas,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto mengatakan TPS 3R Nitikan mampu mengolah hingga lima ton sampah organik yang berasal dari dedaunan.
Baca Juga: Geledah Kantor Wali Kota Yogyakarta, KPK Sita Catatan Khusus Haryadi Suyuti Soal Penerbitan IMB
“Kapasitas ini sangat kecil dibanding volume sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta setiap harinya. Meskipun kecil, tetapi menjadi bagian dari upaya kami untuk pengurangan sampah,” katanya.
Setiap hari Kota Yogyakarta rata-rata menghasilkan 370 ton sampah dengan sekitar 260 ton di antaranya dibuang ke TPA Piyungan dan sisanya dikelola oleh pemulung dan 565 bank sampah yang ada di wilayah ini.
Ia pun meminta masyarakat untuk meningkatkan peran dalam pengurangan sampah dengan mengelola sampah sejak dari sumbernya yaitu dari rumah tangga.
“Perlu edukasi terus menerus agar masyarakat memiliki kesadaran bahwa mengelola sampah adalah tanggung jawab mereka. Setidaknya dengan melakukan pemilahan sampah sejak dari sumbernya. Kalau untuk sarana pengolahan dan teknologi itu bisa diusahakan. Tetapi yang tidak kalah penting adalah budaya masyarakat mengelola sampah,” katanya.
Berita Terkait
-
Audit Ini Sebut Ada 10 Merek Produk yang Sampah Plastiknya Paling Banyak Berakhir di Alam Bali
-
Pegiat Laut Bersih: Penggunaan Plastik Sekali Pakai Tingkatkan Timbunan Volume Sampah
-
Lautan Sampah Sendal Sampai Botol Plastik Cemari Pantai Hingga Terbawa Arus
-
Bocah Selalu Tunggu Petugas Kebersihan Angkut Sampah, Alasannya Bikin Haru
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Ingatkan Warga Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Yogya Soroti Kerentanan Kawasan Wisata
-
Berawal dari Bosan Menu Sarapan, Nada Menemukan Jalan Usaha Lewat Sushi Pagi
-
10 Tahun Pakai Biogas, Warga Sleman Tak Khawatir Jika LPG Langka atau Mahal
-
Teras BRI Kapal, Perbankan Terapung bagi Masyarakat di Wilayah Pesisir dan Kepulauan
-
Lika-liku Jembatan Kewek yang Rawan Roboh, Larangan Bus, dan Kemacetan hingga Stasiun Tugu