Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Jum'at, 10 Juni 2022 | 15:10 WIB
SMP Muhammadiyah Banguntapan - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

SuaraJogja.id - Sejumlah siswa di SMP Muhammadiyah Banguntapan dilaporkan tidak bisa mengikuti ujian. Hal itu disebabkan karena diduga mereka belum melunasi uang masuk sekolah yang sudah ditetapkan.

Salah satu orang tua siswa, Risyanto (42), warga Mudalan, Banguntapan, Bantul, menuturkan, anaknya hingga kini bahkan belum berani kembali ke sekolah. Akibat masih takut mendapat perundungan dari teman-temannya.

Pasalnya ada daftar nama anak yang belum melunasi pembayaran uang sekolah itu dibagikan ke grup WhatsApp wali murid. Lalu kemudian tersebar ke siswa yang lain atau teman-teman anaknya hingga timbul perundungan atau ejekan kepada sejumlah siswa yang belum membayar tersebut.

"(Anaknya) malu sama teman-temannya, karena kemarin yang sudah masuk Fauzi (salah satu anak yang belum lunas juga) itu diledek sama temannya. Jadi anak saya juga takutnya kalau masuk juga dibegitukan," ujar Risyanto, kepada awak media, Jumat (10/6/2022).

Baca Juga: Belum Lunasi Uang Masuk Sekolah, Sejumlah Siswa SMP Muhammadiyah Banguntapan Tak Bisa Ujian

Hingga sekarang, kata Risyanto, anaknya belum mau datang lagi ke sekolah sebab masih takut. Begitu juga dengan teman lain yang belum melunasi uang masuk sekolah itu.

"Sudah pada tahu semua (teman-temannya). Ini anaknya takut atau gimana, 'pak mbok pindah sekolah saja' seperti itu bilangnya," sambungnya.

Mengalami hal tersebut, Risyanto berinisiatif untuk mengadu ke Dinas Pendidikan setempat namun belum ada tindaklanjut. Hingga kemudian memutuskan untuk melaporkan ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY.

Laporan tersebut langsung ditindaklanjuti oleh ORI DIY pada hari ini dengan mendatangi langsung sekolah tersebut. Risyanto bersama anggota ORI DIY dipertemukan dengan pihak sekolah untuk menjelaskan persoalan tersebut.

Ia berharap dengan pertemuan ini tidak ada lagi diskriminasi kepada anak-anak lain di sekolah tersebut. Menurutnya mental siswa juga perlu diperhatikan dalam persoalan semacam ini.

Baca Juga: 3 Tips Materi Pelajaran Bertahan Lama di Ingatan, Pernah Mencobanya?

"Ya harapan saya tidak ada diskriminasi kepada anak dan jangan sampai terjadi lagi anak ngga boleh ikut ujian karena belum bayar kan juga kasihan mental anak. Mental anak ini down. Itu mental-mental anak yang perlu diperhatikan," tandasnya.

Asisten ORI Perwakilan DIY Muhammad Rifqi mengakui sudah mendapat laporan terkait hal tersebut. Tindaklanjut juga sudah dilakukan dengan mendatangi sekolah yang dimaksud.

Dari penelusuran sementara memang ada 5 anak yang tidak boleh mengikuti ujian akibat belum melunasi uang masuk sekolah.

Disampaikan Rifqi, sebenarnya setelah ada pembicaraan kemarin dengan pihak sekolah terdapat satu siswa yang kemudian ikut ujian. Ditambah lagi hari ini ada tiga siswa yang menyusul.

"Tapi yang satu kemarin ikut, hari ini nggak ikut. Jadi ada permasalahan. Jadi secara psikis ya ini memengaruhi, memengaruhi anak untuk kembali ke sekolah," ujar Rifqi.

Namun, kata Rifqi, pihaknya masih menelusuri lebih jauh sampai persoalan ini berpengaruh kepada psikis atau mental siswa.

"Kami sedang masih menelusuri sampai di mana ini pernasalahan mempengaruhi psikis siswa terutama karena kami lihat ada beberapa siswa yang belum masuk itu untuk mengikuti ujian sampai hari ini," terangnya.

Saat akan dimintai keterangan wartawan, pihak SMP Muhammadiyah Banguntapan masih enggan memberikan jawaban lebih lanjut terkait persoalan ini.

Load More