SuaraJogja.id - Gempa dengan kekuatan 5,3 SR mengguncang wilayah laut timur tepatnya di 64 kilometer tenggara Pacitan, Jawa Timur, Minggu (12/6/2022) pagi. Akibatnya efek guncangan tersebut, juga dirasakan di wilayah DI Yogyakarta.
Bencana gempa yang termasuk jenis tektonik itu dibenarkan oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui keterangan resminya termasuk di sejumlah media sosial Twitter @gempaBMKG.
"Gempa magnitudo (dengan kekuatan) 5,3 terjadi pada 12 Juni 2022. Tepatnya di koordinat 8.67 LS-111.42 BT (64 km Tenggara Pacitan-Jawa Timur)," sebutnya, Minggu.
Gempa sendiri terjadi lebih kurang pukul 06.55 WIB, di kedalaman 103 kilometer dari lepas pantai.
Baca Juga: Eks Wali Kota Jogja Tersangka Kasus Suap Perizinan, Bagaimana Izin Bangunan yang Telah Dikeluarkan?
Akibat dari guncangan tersebut, BMKG melaporkan sebagian wilayah DI Yogyakarta ikut terasa.
"Gempa ikut dirasakan di wilayah Kulon Progo, Bantul, Gunungkidul, Wonogiri, Pacitan, Cilacap, Karangkates, Ponorogo, Nganjuk, Blitar, Trenggalek, Klaten dan Karanganyar dengan skela intensitas II-III MMI (getaran terasa di dalam rumah seakan ada truk yang berlalu)," katanya.
Tak hanya itu, gempa juga terjadi di wilayah Lumajang, Madiun dan Kepanjen denganintensitas skala II MMI yaitu terasanya guncangan hingga menyebabkan benda tergantung bergerak berayun.
"Hasil permodelan (gempa bumi) ini tak menunjukkan atau tidak berpotensi tsunami," jelasnya.
Pengamatan BMKG hingga pukul 07.25 WIB, pihaknya belum memastikan adanya gempa bumi susulan.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca di Jogja 11 Juni 2022, Malam Diprediksi Hujan, Gunungkidul Harus Waspada
Peristiwa tersebut diduga terjadi akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia yang tersubduksi ke bawah Pulau Jawa di Zona Benioff.
BMKG mengimbau dari peristiwa pagi ini, masyarakat diminta tetap tenang dan tak mudah terpengaruh isu yang tak bertanggungjawab. Masyarakat juga harus memperhatikan kondisi bangunan rumah yang mengalami retak.
"Agar masyarakat memastikan bangunan tahan gempa dan tidak ada kerusakan yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum memutuskan kembali ke dalam rumah," ujar dia.
Berita Terkait
-
Prediksi Besaran Upah Minimum Jogja 2025 dan Tanggal Penetapannya
-
Night Drive Maut Mahasiswa di Jogja, Dari Buka Celana Sampai Berakhir di Penjara
-
Daftar 9 Kelompok Orang Dianjurkan Tak Minum Kopi, Termasuk Penderita Epilepsi hingga Jantung
-
Arjuna Apartment Dukung Ngayogjazz, Sinergikan Budaya Lokal dan Modernitas
-
Perbedaan Vasektomi dan Kebiri, Mana yang Paling Bahaya Efeknya Bagi Pria?
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
UMKM Dapat Pesanan Ekspor, Tapi Tak Sanggup Produksi? Ini Biang Keroknya
-
Dari Mucikari Hingga Penjual Bayi, 11 Tersangka TPPO di Yogyakarta Diringkus
-
1.410 Personel Gabungan Kawal Ketat Pilkada Sleman 2024, 16 TPS Rawan jadi Fokus
-
Isu Sosial di Gunungkidul: Banyak Warga Merantau, Anak Tertitip, Berakhir Adopsi
-
Lapor via WA, Bawaslu Sleman Ciduk 6 Terduga Pelaku Politik Uang di Minggir