SuaraJogja.id - Seorang pemuda asal Kashmir, India terpaksa ditangkap petugas polisi India lantaran mengunggah video ancaman memenggal mantan juru bicara partai Bharatiya Janata Party (BJP). Hal itu menyusul dengan komentar petinggi partai politik tersebut yang diduga menghina Nabi Muhammad
Video yang beredar di YouTube itu telah ditarik oleh pihak berwenang, kata pejabat pada Minggu waktu setempat. Langkah itu diambil sebagai salah satu upaya meredam kerusuhan yang meluas di India saat ini.
Dilaporkan kondisi di India saat ini, warga Muslim telah turun ke jalan-jalan untuk memprotes komentar anti Islam oleh dua anggota BJP, yakni partai Hindu nasionalis pendukung Perdana Menteri Narendra Modi.
Awal bulan Juni, BJP menonaktifkan juru bicara Nupur Sharma dan memecat petinggi partai lainnya, Naveen Kumar Jindal, atas komentar kontroversial mereka tentang kehidupan pribadi Nabi Muhammad.
Polisi telah mengajukan tuntutan kepada dua mantan petinggi BJP itu.
Komentar kedua orang itu juga telah mengundang kemarahan sejumlah negara Muslim, menciptakan tantangan diplomatik sangat besar bagi pemerintahan Modi.
Negara-negara seperti Qatar, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Oman, Iran –mitra-mitra dagang utama India– telah menyampaikan protes lewat perwakilan diplomatik mereka dan menggunakan media sosial untuk menuntut permintaan maaf dari pemerintah India.
Kementerian luar negeri India mengatakan pekan lalu bahwa cuitan dan komentar di media sosial tidak mencerminkan pandangan pemerintah.
Bentrokan yang dipicu oleh komentar penghinaan itu marak terjadi di seluruh India.
Sejumlah kalangan di komunitas Muslim minoritas memandang komentar itu sebagai contoh terbaru dari tekanan dan penghinaan pemerintah BJP dalam berbagai isu, mulai dari kebebasan beribadah hingga pemakaian hijab.
Dua remaja tewas ketika para pemrotes bentrok dengan polisi di kota Ranchi pekan lalu.
Kerusuhan sporadis di negara bagian Uttar Pradesh memaksa polisi untuk menangkap lebih dari 300 orang.
Di negara bagian Bengal Barat, pihak berwenang menggunakan undang-undang darurat untuk melarang orang berkumpul di ruang publik di distrik industri Howrah sampai 16 Juni ke depan.
Sedikitnya 70 orang ditangkap atas tuduhan terlibat kerusuhan dan mengganggu ketertiban umum. Layanan internet dimatikan selama lebih dari 48 jam setelah terjadi kekerasan di tengah masyarakat.
Pemimpin BJP telah mengeluarkan perintah kepada beberapa anggota senior untuk lebih berhati-hati saat berbicara tentang agama di ruang publik dan pemerintah terus memperketat keamanan publik.
Berita Terkait
-
Buntut Pernyataan Politikus, Pengunjuk Rasa Bela Nabi Muhammad di India Ditembak dan Dipukuli Polisi
-
Mainkan Lift Berulang Kali, Pemuda Dikeroyok hingga Berdarah Diduga oleh Oknum Penjaga Keamanan, Tuai Pro Kontra
-
Tuntut Permintaan Maaf, Sejumlah Massa Geruduk Kedubes India
-
Polemik Nupur Sharma Hina Nabi Muhammad: Demo di India dan Dikecam Sejumlah Negara
-
Kemlu Pastikan Tak Ada WNI Terdampak Gejolak di India
Terpopuler
- Cerita Stefano Lilipaly Diminta Bela Timnas Indonesia: Saya Tidak Bisa
- Ibrahim Sjarief Assegaf Suami Najwa Shihab Meninggal Dunia, Ini Profilnya
- Siapa Pembuat QRIS yang Hebohkan Dunia Keuangan Global
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
- 9 Rekomendasi Mobil Bekas Harga Rp 30 Jutaan, Mesin Bandel Dan Masih Banyak di Pasaran
Pilihan
-
Oh Nasibmu MU: Tak Pernah Kalah, Sekali Tumbang Justru di Laga Final
-
Tottenham Hotspur Juara Liga Europa, Akhiri 17 Tahun Puasa Gelar
-
5 Rekomendasi Skincare Wardah Terbaik, Bahan Alami Aman Dipakai Sehari-hari
-
Mau Masuk SMA Favorit di Sumsel? Ini 6 Jalur Pendaftaran SPMB 2025
-
Mobilnya Dikritik Karena Penuh Skandal, Xiaomi Malah Lapor Warganet ke Polisi
Terkini
-
TKP ABA Mulai Dipasang Pagar, Jukir dan Pedagang Masih Beraktivitas
-
Produksi Garmen yang Kebakaran Mandeg, Pabrik Milik BUMN Ini Siap Tampung Produksi Sementara
-
Wacana Buku Cetak di Sekolah Rakyat Jadi Penyelamat, Industri Percetakan Dapat Angin Segar
-
DANA Kaget untuk Warga Jogja: Klik Link, Langsung Cuan di Sini
-
Dari Gudeg hingga Inovasi, Yogyakarta Gelar Pameran Makanan Minuman Bertaraf Internasional