SuaraJogja.id - Kasus suspek penyakit mulut dan kuku (PMK) hewan ternak di Kabupaten Sleman bertambah.
Namun saat ini, Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DP3) sedang menghadapi masalah pelik, yakni menipisnya stok obat-obatan pendukung penanganan penyakit tersebut.
Plt Kepala DP3 Sleman Suparmono mengungkap, walaupun stok obat-obatan menipis dan ada kendala dalam hal pengecekan sampel ke BBVet, pihaknya tetap berupaya menekan kasus PMK dengan cara karantina ternak yang masuk dari luar daerah maupun ternak yang suspek.
"Kami juga sudah meminta meminta bantuan vaksin PMK ke Pemerintah Pusat," kata dia, Senin (13/6/2022).
Berdasarkan data informasi sistem informasi kesehatan nasional (Isikhnas), terhitung 10 Juni 2022 pukul 10.00 WIB ada sebanyak 1.183 hewan ternak di Kabupaten Sleman yang suspek PMK. Jumlah ini lebih banyak ketimbang laporan 8 Juni 2022 siang, yang mempublikasikan ada 908 ternak suspek PMK di Kabupaten Sleman.
Ia mengatakan, belum semua hewan suspek bisa dinyatakan menjadi PMK. Sebab, masih belum diputuskan harus tidaknya ternak-ternak tersebut menjalani tes PCR.
Suparmono menambahkan, sebagai upaya penanganan kasus PMK, pihaknya membutuhkan obat-obatan dengan jumlah 1,4 juta dosis, vitamin 846.000 dosis, desinfektan 900 liter, vaksin 97.050 dosis dan APD 500 set.
"Sekarang stok obat-obatan kami ada, namun menipis. Sebelum habis, kami berupaya agar stok obat segera masuk. Kami sudah mengajukan permohonan bantuan ke kementerian," tutur Suparmono.
Total jumlah hewan ternak di Kabupaten Sleman mulai dari sapi, kerbau, domba hingga kambing ada sebanyak 103.000 ekor, lamjutnya. Ia berharap 75% dari jumlah tersebut nantinya bisa diberi vaksin.
Baca Juga: Hujan Deras Terjadi di Sleman, Satu Pohon Besar Timpa Wahana Permainan di Lapangan Denggung
Sebelumnya, Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan (DP3) Sleman Nawangwulan mengatakan, hanya ada lima kapanewon di Kabupaten Sleman yang aman dan belum ada laporan kasus PMK.
Tingginya angka kasus PMK di Kabupaten Sleman disebabkan adanya kecepatan respon dan tracing (penelusuran) oleh para petugas teknis kesehatan hewan, terhadap kasus yang dilaporkan oleh pemilik ternak.
Ketersediaan sumber daya manusia dan Pusat Kesehatan Hewan yang ada, juga sangat mendukung kecepatan respon selama ini.
Dari hasil investigasi di semua titik kejadian kasus, diketahui penyebab penyebaran PMK di Kabupaten Sleman, ditengarai berasal dari masuknya ternak dari luar daerah, pedagang ternak dan alat angkut dari luar daerah.
Penyebab lain yaitu pedagang dan alat angkut dari Kabupaten Sleman yang sempat mengunjungi pasar hewan / lokasi lain di luar Kabupaten Sleman, dan mutasi ternak dalam wilayah Kabupaten Sleman.
"Hal tersebut juga didukung sifat alami virus PMK yang bisa menyebar melalui udara," tuturnya.
Kontributor : Uli Febriarni
Berita Terkait
-
Wabah PMK Makin Marak, Kementan Mulai Program Vaksinasi Hewan Mulai Besok
-
162 Hewan Ternak di Tangerang Suspek PMK, 59 Dinyatakan Positif
-
Jelang Idul Adha, Hewan Kurban di Aceh Utara Wajib Punya Surat Keterangan Bebas PMK
-
Pemkab Aceh Utara Wajibkan Hewan Kurban yang Diperjualbelikan Miliki Surat Bebas PMK
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
-
Usai Dilantik, Menkeu Purbaya Langsung Tanya Gaji ke Sekjen: Waduh Turun!
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
Terkini
-
Masjid di Tengah Tol Jogja-Solo Akhirnya Direlokasi: Kisah At-Taubah Berlanjut
-
Polisi Tegaskan Pelaku Pelemparan Bom Molotov Pos Polisi Tak Ikut Aksi Berujung Ricuh di Polda DIY
-
Bukan Dendam, Bukan Target, Ini Alasan Mengejutkan di Balik Pelemparan Molotov Pospol Jogja-Sleman
-
Teror Molotov di Jogja: Polisi Ringkus 2 Pelaku, Salah Satunya Sempat Kabur!
-
Jogja Siaga Banjir, Peta Risiko Bencana Diperbarui, Daerah Ini Masuk Zona Merah