SuaraJogja.id - Sekitar 100 orang tua dan wali murid mendatangi posko aduan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (disdikpora) DIY, Senin (13/06/2022). Mereka mengeluhkan proses Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) yang menyulitkan.
"Bukan mengadu ya, sebenarnya informasi PPDB lewat online sudah ada tapi kan ada yang belum jelas terus mereka memilih datang langsung ke sini," papar Kepala Disdikpora DIY, Didik Wardaya saat dikonfirmasi, Senin (13/06/2022).
Menurut Didik, kebanyakan wali murid kesulitan dalam mengurus prosedur pendaftaran. Selain itu melakukan verifikasi dokumen yang diperlukan untuk mendaftar.
Para orang tua juga mengalami kendala NIK yang tidak ditemukan saat proses pendaftaran daring PPDB. Selain itu manipulasi data dengan menitipkan siswa ke Kartu Keluarga (KK) kerabat demi mendapatkan sekolah yang diinginkan.
Baca Juga: Pembelajaran Siswa Dilakukan Daring, Disdikpora DIY Minta Orang Tua Awasi Aktivitas Anak
Untuk mengatasi masalah ini, Disdikpora DIY berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk menangani masalah administrasi tersebut.
"Misalnya data bisa berubah mungkin karena adanya penambahan anggota keluarga itu juga bisa. Untuk yang manipulasi data Dukcapil dan biro tapem kan punya data, sejak kapan dia tinggal di situ. Apakah baru saja atau sudah setahun lebih," tandasnya.
Didik menambahkan, saat ini ada kebijakan baru dalam PPDB 2022. Dalam tahap verifikasi data siswa pada 13-16 Juni 2022, ada proses pengecekan data kependudukan serta pendataan tempat tinggal khusus calon pelajar yang tempat tinggalnya berada dalam radius 300 meter dari sekolah.
Selain itu ada aturan verifikasi dokumen peserta jalur afirmasi yang ditujukan bagi siswa kurang mampu juga. Juga verifikasi dokumen penambahan nilai prestasi non akademik
"Karenanya hari ini kita mulai proses verifikasi di posko itu," imbuhnya.
Baca Juga: Bonus Atlet Tuna Rungu di Bantul Urung Cair, Begini Penjelasan Disdikpora DIY
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
PPDB Resmi Berganti Jadi SPMB, Ini Tindak Lanjut Pemda
-
SPMB Andalkan Sekolah Negeri, PSPK Ingatkan Dikdasmen Masih Ada 310 Daerah Kekurangan SMAN
-
Perubahan Sistem Zonasi SPMB, Menteri Dikdasmen: Murid Bisa Sekolah Lintas Provinsi, Asalkan Dekat Rumah
-
Berkaca dari Kejadian Viral di Pontianak, Kenapa Sepatu Sekolah Harus Warna Hitam?
-
SPMB 2025 Apa Ada Zonasi? Penerimaan Siswa Jalur Baru Sistem Pengganti PPDB
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
Pilihan
-
Bodycharge Mematikan Jadi Senjata Rahasia Timnas U-17 di Tangan Nova Arianto
-
Kami Bisa Kalah Lebih Banyak: Bellingham Ungkap Dominasi Arsenal atas Real Madrid
-
Zulkifli Hasan Temui Jokowi di Solo, Akui Ada Pembicaraan Soal Ekonomi Nasional
-
Trump Singgung Toyota Terlalu Nyaman Jualan Mobil di Amerika
-
APBN Kian Tekor, Prabowo Tarik Utang Baru Rp 250 Triliun
Terkini
-
Jogja Hadapi Lonjakan Sampah Pasca Lebaran, Ini Strategi Pemkot Atasi Tumpukan
-
Revitalisasi Stasiun Lempuyangan Diprotes, KAI Ungkap Alasan di Balik Penggusuran Warga
-
Soal Rencana Sekolah Rakyat, Wali Kota Yogyakarta Pertimbangkan Kolaborasi Bersama Tamansiswa
-
Solusi Anti Pesing Malioboro, Wali Kota Jogja Cari Cara Antisipasi Terbaik
-
Praktisi UGM Rilis 2 E-Book Kehumasan: Solusi Jitu Hadapi Krisis Komunikasi di Era Digital