SuaraJogja.id - Presiden Jerman Frank-Walter Steinmeier direncanakan bakal berkunjung ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) pada Jumat (17/6/2022) hari ini. Kegiatan itu dalam rangkaian kunjungan kenegaraan ke Indonesia pada 15-17 2022.
Dari informasi yang berhasil dihimpun ada sejumlah titik yang rencananya akan disinggahi oleh Presiden Steinmeier dari siang nanti hingga sore. Sejauh ini ada tiga tempat yang hampir dipastikan akan dikunjungi selama di Jogja yakni Universitas Gadjah Mada (UGM), Keraton Yogyakarta dan Jogja National Museum (JNM).
"Informasi sementara Presiden Jerman nanti akan berada di UGM selama sekitar 1,5 jam," ujar Kepala Sub Bagian Pemberitaan Bagian Hubungan Masyarakat dan Protokol, Satria Ardhi Nugraha, Jumat (17/6/2022).
Diketahui bahwa Presiden Jerman akan terlebih dulu menyambangi Candi Borobudur, yang berada di Magelang, Jawa Tengah pada pagi hari.
Kemudian, Presiden Steinmeier dijadwalkan datang ke kampus UGM mulai pukul 13.00 WIB nanti. Kemudian diperkirakan selesai pada pukul 14.55 WIB.
Agenda kunjungan di UGM selama kurang lebih 90 menit itu akan digunakan Presiden Steinmeier untuk memberikan workshop singkat atau courtessy meeting kepada para civitas akademi UGM.
"Presiden Jerman juga akan mengunjungi stand-stand pameran mahasiswa dan dosen di Balairung UGM," ungkapnya.
Dalam kesempatannya UGM tersebut, Presiden Jerman direncanakan juga akan menggelar diskusi singkat dengan tiga peserta pameran yang ada di sana.
Setelah dari UGM, Presiden Steinmeier akan langsung bergeser ke Keraton Yogyakarta. Di sana ia akan menemui Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Baca Juga: Presiden Jerman Puji Perkembangan Teknologi dan Populasi Generasi Muda Indonesia
Pertemuan Presiden Jerman dengan Raja Keraton Yogyakarta itu dijadwalkan akan berlangsung kurang lebih selama dua jam. Namun hingga saat ini tidak diketahui secara pasti agenda apa yang akan dilakukan dalam pertemuan tersebut.
"Presiden Jerman dijadwalkan bertemu Sri Sultan HB X pukul 15.15 hingga pukul 17.00 WIB," kata Kepala Biro Umum, Humas dan Protokoler Pemda DIY Ditya Nanaryo Aji.
Hingga kemudian sekitar punul 17.15 WIB nanti sore, Presiden Steinmeier akan melanjutkan perjalanannya ke Jogja National Museum (JNM). Ia akan menghadiri cultural program yang digelar di sana.
Setelah selesai, Presiden Steinmeier dijadwalkan akan langsung terbang kembali ke Berlin Jerman melalui Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) yang ada di Kulon Progo.
Berita Terkait
-
Presiden Jerman Puji Perkembangan Teknologi dan Populasi Generasi Muda Indonesia
-
Pertemuan Bisnis Indonesia - Jerman
-
Bertemu dengan Presiden Jerman, Jokowi Bahas Situasi Perang di Ukraina
-
Presiden Jerman Tertawa Girang Lihat Oleh-oleh Dari Jokowi, Apa Isinya?
-
Mau Tinjau Proses Restorasinya, Presiden Jerman Akan Kunjungi Candi Borobudur
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Heboh Warga Solo Dituduh Buron 14 Tahun, Kuasa Hukum Tak Habis Pikir: Padahal di Penjara
-
7 Rekomendasi HP Gaming Rp 2 Jutaan RAM 8 GB Terbaru Agustus 2025, Murah Performa Lancar
-
Neraca Pembayaran RI Minus Rp109 Triliun, Biang Keroknya Defisit Transaksi Berjalan
-
Kak Ros dan Realita Pahit Generasi Sandwich
-
Immanuel Ebenezer: Saya Lebih Baik Kehilangan Jabatan
Terkini
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing
-
Disperindag Sleman Ungkap Penyebab Harga Beras Naik: Bukan Hanya Soal Stok