Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Minggu, 19 Juni 2022 | 20:05 WIB
Kaesang Pangarep [instagram]

SuaraJogja.id - Keinginan Kaesang Pangarep untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI periode selanjutnya tampaknya hanya menjadi isapan jempol belaka. Pasalnya niat baik anak bungsu Presiden Joko Widodo tersebut masih terhalang statuta PSSI.

Kaesang mengutarakan niatnya tersebut tak lepas dari masa jabatan Mochamad Iriawan, selaku Ketua Umum PSSI saat ini, akan berakhir pada tahun 2023 mendatang. Artinya, akan ada pemilihan Ketua Umum PSSI baru untuk mengisi kursi kosong yang akan ditinggalkan oleh Mochamad Iriawan.

Namun ada beberapa persyaratan yang tercatat dalam statuta PSSI dan harus dipenuhi oleh Kaesang Pangarep jika benar-benar ingin menjabat sebagai Ketua Umum PSSI.

Adapun bunyi statuta yang dimaksud ialah Anggota Komite Eksekutif harus sudah berusia lebih dari 30 tahun. Mereka harus telah aktif di sepak bola dalam koridor PSSI sekurang-kurangnya 5 tahun dan harus memenuhi syarat yang ditentukan dalam Statuta PSSI ini.

Niat Kaesang Pangarep untuk mencalonkan diri sebagai Ketua Umum PSSI harus terkubur rapat-rapat. Karena dalam statuta PSSI dijelaskan bahwa salah satu syaratnya adalah harus berusia 30 tahun, sementara pria kelahiran Surakarta, 25 Desember 1994 itu akan berusia 29 tahun ketika dilangsungkannya pemilihan Ketua Umum PSSI tahun 2023 mendatang.

Selain itu, Kaesang Pangarep juga baru resmi mengakuisisi Persis Solo pada tahun 2021 lalu. Sejak mengakuisisi klub kebanggaan masyarakat Surakarta tersebut, maka Kaesang mulai tercatat sebagai salah seorang yang aktif dalam dunia sepak bola. Sedangkan syarat lainnya yang tertuang dalam statuta PSSI ialah harus minimal 5 tahun berkecimpung di sepak bola Indonesia.

Namun beberapa netizen ada yang menanyakan mengenai status Mochamad Iriawan sebelum menjabat sebagai Ketua Umum PSSI. "DAN PERLU DIPERTANYAKAN. APAKAH IWAN BULE SEBELUM NYALON KETUM PSSI SUDAH TERJUN DI DUNIA SEPAKBOLA?" tulis salah seorang netizen.

"Peraturan yang aneh, berati sebobrok-bobroknya PSSI penggantinya orang itu-itu aja. Sama aja bobrok," ungkap netizen yang lain.

"Buang mindset Memilih ketua yang masih aktif dalam instansi suatu pekerjaan. Bahasa Gaulnya Dobel Job yang sasarannya hanya mencari nama untuk kepentingan politik, saatnya BERALIH Memilih Ketum mantan dari Atlet Sepakbola. Sampai hari ini pun kalau masih begini PSSI akan jalan di tempat," kata netizen lainnya.

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Load More