SuaraJogja.id - Delegasi Rusia direncanakan hadir dalam acara The 1st Health Ministers Meeting (Pertemuan Pertama Menteri Kesehatan G20) di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Senin (20/6/2022). Namun belum dapat dipastikan siapa yang akan hadir dalam kesempatan kali ini.
"Baru saja kita mendapatkan informasi bahwa rencananya Rusia akan hadir in person," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi kepada awak media di Hotel Marriott Jogja, Senin (20/6/2022).
Nadia mengatakan dari informasi sementara yang didapatnya, delegasi Rusia akan menyusul dan bergabung secara langsung dalam acara tersebut pada sore hari nanti.
"Pada pertemuan ini (Pertemuan Pertama Menteri Kesehatan G20). Kalau tidak ada perubahan berikutnya ya. Tapi so far confirm untuk hadir in person. Rencananya sih akan bergabung sore hari," ungkapnya.
Kendati demikian, Nadia mengakui belum mendapat informasi lebih lanjut siapa yang akan hadir mewakili Rusia dalam pertemuan G20 Health Minister Meeting (HMM) di Jogja ini.
"Belum dapat informasi," tandasnya.
Sebelumnya diberitakan, Presiden Russia Vladimir Putin belum bisa memastikan diri akan datang ke Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT Group of Twenty atau KTT G20 2022 di Denpasar, Bali, pada November tahun ini.
Hal itu dikatakan oleh Duta Besar Rusia untuk Indonesia Lyudmila Vorobieva pada konferensi pers pada Rabu (8/6/2022).
"Presiden Putin telah mengkonfirmasi bahwa dia tertarik untuk bergabung dengan pertemuan puncak G20, apakah itu akan online atau offline, kami tidak tahu, ada banyak faktor dalam situasi saat ini, kita masih banyak punya waktu untuk pergi," kata Lyudmila.
Baca Juga: Prakiraan Cuaca Jogja Senin 20 Juni, Sebagian Besar Wilayah DIY Berawan
Dia juga tidak peduli jika ada negara anggota G20 lain yang menyatakan tidak akan datang ke Indonesia jika Putin datang atau akan keluar dari pertemuan G20 saat Putin berbicara.
"Jika seseorang walkout ketika Presiden Putin menyampaikan pidatonya, sekali lagi, terserah siapa orang ini, apa tujuannya melakukan tindakan seperti itu? itu akan mengganggu diskusi, apakah itu akan membawa kebaikan bagi siapa pun? tentu saja tidak," tegasnya
Lyudmila menilai tindakan "boikot Putin" itu justru tidak menghormati Indonesia sebagai negara presidensi G20.
"Itu tentu tidak menghormati negara tuan rumah," sambung Lyudmila.
Berita Terkait
-
Untuk Menyongsong KTT G20, Menteri Kabinet Kerja dan Petinggi Lainnya Rakernas APKASI XIV di Bogor
-
Menlu RI: Menlu India Telah Sampaikan Konfirmasi Hadir dalam Pertemuan FMM G20 di Bali
-
Unik! Sambut Presidensi G20,Seniman Solo Ciptakan Mural Para Pemimpin Dunia
-
Dikasih Langsung Oleh Jokowi, Pria Ini Peluk dan Cium-cium Jaket G20
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Kisah Inspiratif Laila, Ratu Batik Lampung yang Berdayakan Ratusan Perempuan
-
Tikam Samurai Siap Difilmkan: Epik Minangkabau yang Menantang Industri Layar Lebar
-
Motor Dinas Cuma Rp340 Ribu? Pemkot Jogja Buka Lelang Besar-Besaran, Begini Caranya!
-
Mantap! 26 UMKM Binaan BRI Jual Produknya di SOGO Central Park