SuaraJogja.id - Taiwan menuduh China melakukan "intimidasi" setelah nama pulau itu akhirnya ditetapkan sebagai "China Taipei" pada kartu identitas penonton Piala Dunia FIFA setelah penyelenggara di Qatar beberapa kali berusaha mengubahnya.
Sistem kartu ID penonton "Hayya" bertindak sebagai visa masuk ke negara tersebut dan sekaligus izin memasuki stadion-stadion Piala Dunia.
Awalnya baik Taiwan maupun China Taipei tak terdaftar sebagai opsi pada portal online Hayya. Ofisial menyebutkan penonton asal Taiwan kemungkinan dikategorikan sebagai orang China.
Pekan lalu tag "Taiwan" ditambahkan setelah pulau ini menyampaikan keluhan, tetapi kemudian diubah lagi menjadi China Taipei yang menurut kementerian luar negeri Taiwan terjadi gara-gara campur tangan Beijing.
"Kami menyampaikan penyesalan mendalam atas kegagalan panitia penyelenggara Piala Dunia Qatar dalam menolak campur tangan kekuatan politik yang tidak pantas," kata wakil juru bicara kementerian Tsuei Ching-lin dalam konferensi pers seperti dikutip Reuters.
"Kementerian luar negeri sekali lagi mengutuk intimidasi pemerintah China dan manipulasi politiknya dalam acara-acara olahraga internasional."
China menganggap Taiwan yang sebenarnya memiliki pemerintahan sendiri dan demokratis, sebagai bagian dari wilayahnya. Sikap ini ditolak dengan tegas oleh Taipei. China berjanji untuk merebutnya suatu hari nanti, dengan kekerasan jika perlu.
Beijing marah terhadap setiap penggunaan kata Taiwan seperti ketika Lithuania mengizinkan Taipei membuka kedutaan de facto dengan namanya sendiri tahun lalu, sehingga pulau itu mendapatkan legitimasi internasional.
Penggunaan nama "China Taipei" oleh dunia olahraga didasarkan pada komitmen 1981 yang dibuat bersama Komite Olimpiade Internasional agar Taiwan bisa berkompetisi dalam Olimpiade.
Qatar tengah menantikan lebih dari satu juta penggemar sepak bola untuk menyaksikan langsung Piala Dunia mulai 21 November hingga 18 Desember. Semua penonton harus mendaftar agar bisa mendapatkan kartu identitas.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Pilihan HP Samsung Murah Harga Rp1 Jutaan: RAM 6 GB, Performa Terbaik
- Keluarkan Rp7 Juta untuk Tebus Ijazah Eks Satpam, Wamenaker Noel: Perusahaan Membangkang Negara
- 8 Rekomendasi HP Harga Rp1 Jutaan Spesifikasi Tinggi: Layar AMOLED, Kamera 50 MP!
- 5 Mobil Keluarga Terbaik yang Kuat Tanjakan, Segini Beda Harga Bekas vs Baru
- 6 Mobil Matic Bekas di Bawah Rp 40 Juta: Cocok untuk Pemula dan Ramah di Kantong
Pilihan
-
Daftar Rekomendasi Mobil Bekas Favorit Keluarga, Kabin Lapang Harga di Bawah Rp80 Juta
-
6 Mobil Bekas Kabin Luas Bukan Toyota, Harga di Bawah Rp80 Juta Pas Buat Keluarga!
-
3 Mobil Toyota Bekas di Bawah Rp80 Juta: Kabin Lapang, Hemat Bensin dan Perawatan
-
Catatan Liputan Suara.com di Jepang: Keajaiban Tas, Uang dan Paspor Hilang Kembali ke Pemilik
-
Proyek Rp1,2 Triliun Kerap Bermasalah, Sri Mulyani Mendadak Minta Segera Diperbaiki
Terkini
-
IHR Cup 2025: Lebih dari Sekadar Pacuan, Momentum Lindungi Atlet Kuda dan Manusia
-
Sampah Jadi Emas: Kisah Sukses Warga Jogja Sulap Limbah Organik Jadi Pupuk Kompos Bernilai Jual
-
Disepakati DPRD DIY, Trans Jogja Buka Rute Yogyakarta-Wonosari: Kapan Mulainya?
-
ARTJOG 2025: Dari Instalasi hingga Inklusi, Seni yang Berdaya
-
Kulon Progo Punya 2 Motif Batik Baru: Gunungan Wayang Jadi Ikon Baru Daerah