Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW | Hiskia Andika Weadcaksana
Rabu, 22 Juni 2022 | 18:38 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir berpidato dalam Milad Muhammadiyah ke-109. (Tangkapan layar/Youtube Sekretariat Presiden).

SuaraJogja.id - Muhammadiyah menetapkan Idul Adha 1443 Hijriah jatuh pada tanggal 9 Juli 2022 mendatang. Jika kemudian terdapat perbedaan dalam penetapan hari besar bagi umat muslim itu sebaiknya tidak dipermasalahkan.

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir. Ia menilai bahwa potensi penetapan tanggal hari besar keagamaan yang berbeda sendiri seharusnya masih dianggap wajar.

"Berkaitan dengan Muhammadiyah ini, kami insyaallah pada 9 Juli 2022 ber-Idul Adha," kata Haedar ditemui di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta, Rabu (22/6/2022).

Perbedaan itu sendiri, kata Haedar memang bisa saja terjadi disebabkan belum adanya kalender hijriah internasional. Apalagi yang bersifat global hingga mencakup banyak kawasan.

Baca Juga: Apa Niat Sholat Idul Adha untuk Imam dan Makmum? Ini Bacaan dan Tata Caranya

"Baik sama maupun mungkin beda itu ya kami harapkan untuk tidak menjadi masalah karena kita selama ini selama belum punya kalender hijriah internasional yang bersifat global. Itu memang di banyak kawasan itu akan sering berbeda," terangnya.

Ia mencontohkan pada penetapan awal bulan Ramadhan beberapa waktu lalu. Di sejumlah wilayah memang terdapat perbedaan walaupun pada akhirnya Hari Raya Idul Fitri tetap bisa diselenggarakan bersama.

Ditambahkan Haedar, ketimbang mempermasalahkan perbedaan penetapan hari besar semua pihak disarankan untuk lebih menghayati ibadahnya. Sehingga akan lebih bermanfaat di kemudian hari.

"Nah kalau misalnya besok juga ada perbedaan. Sikapi saja sebagai hal yang biasa dan yang paling penting semua menghayati ibadah kurban," ucapnya.

Terlebih, kata Haedar di era pandemi Covid-19 yang masih berlangsung ini pihaknya mengimbau seluruh umat Islam yang mampu untuk ikut berkurban.

Baca Juga: PN Surabaya Kabulkan Pernikahan Beda Agama, Begini Respons NU dan Muhammadiyah

"Di era pandemi ini kami mengimbau kepada seluruh umat Islam lebih-lebih yang punya kelebihan untuk berkurban mari kita syiarkan, gelorakan berkurban untuk berbagi bagi saudara-saudara kita yang memerlukan," pungkasnya.

Foto: Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Haedar Nashir.

Load More