Scroll untuk membaca artikel
Muhammad Ilham Baktora
Rabu, 29 Juni 2022 | 18:45 WIB
Stefano Cugurra Teco saat memberi aba-aba kepada anak asuhnya. (Twitter / @Indostransfer)

SuaraJogja.id - Sepak terjang Stevano Cugurra Teco selama menangani Bali United tidak diragukan lagi. Keberhasilannya membawa tim Serdadu Tridatu juara Liga 1 berturut-turut patut diacungi jempol.

Namun suporter Bali United merasa tidak puas dengan cara bermain tim kebanggaannya di ajang Piala AFC 2022 zona Asean. Banyak dari mereka mengatakan jika taktik Stevano Cugurra Teco masih terlalu medioker sehingga permainan Bali United mudah dibaca oleh lawannya saat mentas di kompetisi Asia.

Permintaan pergantian pelatih kepada pihak manejemen Bali United tak lepas dari kekalahan besar Bali United dari tim asal Kamboja, Visakha FC. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali pada Senin (27/6/2022) menunjukkan hasil yang mengecewakan bagi para pendukung setianya. Bali United mengalami kekalahan telak 5-2 atas lawannya.

Tidak hanya itu, pada Kulaifikasi Piala ACL 2020 Bali United juga kena bantai Melbourne dengan skor telak 5-0 dan ditahun yang sama di Piala AFC, tim Serdadu Tridatu kembali dibantai oleh tim asal Filipina, Ceres Negros dengan skor 4-0 tanpa balas.

Baca Juga: Teco Andalkan Eber Bessa di Laga AFC Cup Bali United Vs Kaya FC Iloilo Filipina

Para suporter Bali United mengakui jika Stevano Cugurra merupakan pelatih yang bagus, namun mereka menuntut pihak manejemen untuk melakukan evaluasi terhadap pelatih yang saat ini berusia 47 tahun.

Mereka menyoroti taktik permainan yang diterapkan oleh Stevano Cugurra yang dianggap tidak mengalami perkembangan, terutama ketika berkompetisi di level Asia. Menurut mereka taktik Teco masih terhitung biasa-biasa saja untuk digunakan di level Asia.

"OKEE, Teco juga Pelatih bagus, tapii manajemen harus evaluasi Teco. Secara permainan walaupun dia bisa juara 2 kali berturut-turut, tapi taktik permainannya gaada perkembangan terutama di level asia, taktiknya teco masih terlalu biasa-biasa saja di level asia," ungkap salah seorang suporter Bali United.

"Terutama, terus menggunakan pemain TUA yang tidak bisa bersaing di level Asia!. Apakah pemain tua bisa bersinar terus?, Setiap pemain juga ada MASANYA!," imbuhnya.

"Menurut saya taktik teco yg sangat mudah terbaca: skill individu dari 2 winger, crossing ke spaso, bola mati dari set piece," ujar salah seorang netizen.

"BALI UNITED SUDAH 3X MAIN DI AFC, HASILNYA?, TAU SENDIRI KAN!. MAKANYA KITA HARUS BERBENAH DEMI KEBAIKAN KLUB!," Kata netizen lainnya.

"Tanpa melupajan gelar yg udah dia kasih, Teco emg biasa aja kok, ketolong individu pemain aja. Permainan tanpa pola, seneng yg tua-tua, gakbisa mengorbitkan pemain, strategi monoton. Tim sekelas bali bersatu masih membuat pemain buangan dr klub lain aja udah aneh," ucap netizen yang lain.

Kontributor : Moh. Afaf El Kurnia

Load More