Scroll untuk membaca artikel
Galih Priatmojo
Rabu, 29 Juni 2022 | 20:04 WIB
Vaksinasi antisipasi penyebaran PMK pada hewan ternak di kandang sapi wilayah Desa Poncosari, Srandakan, Kabupaten Bantul, DIY, Rabu (29/6/2022) (FOTO ANTARA/Hery Sidik)

SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul mulai melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi sebagai antisipasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK), yang kasusnya sudah ditemukan di wilayah ini.

"Kita mendapat alokasi vaksinasi untuk antisipasi wabah PMK itu sebanyak 300 dosis, yang Insya Allah akan kami sebar di lima kecamatan yang aman dari PMK," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Bantul Joko Waluyo saat peluncuran vaksinasi PMK di Desa Poncosari, Srandakan, Bantul seperti dikutip dari Antara, Rabu (29/6/2022).

Dia menyebutkan, lima kecamatan yang merupakan zona hijau atau belum ada penyebaran kasus PMK pada hewan ternak tersebut antara lain di wilayah Kecamatan Srandakan, Pajangan, Kasihan, Pandak dan Sanden.

"Jadi, untuk yang 300 dosis vaksin PMK ini kami tempatkan di wilayah Bantul barat yang Alhamdulillah kondisinya hijau, tapi tidak sampai Kecamatan Sedayu, karena Sedayu warnanya (zona) orange, orange itu antara hijau dan merah," katanya.

Baca Juga: Dokter Jelaskan Penyakit Ruben Onsu, Warga Bantul Kelola Sampah Dapat 17 Juta per Bulan

Dalam melakukan vaksinasi ternak sapi antisipasi wabah PMK tersebut secara perdana dilakukan oleh Wakil Bupati Bantul Joko Purnomo dengan bantuan dokter hewan dari pusat kesehatan hewan (puskeswan) setempat.

Ia mengatakan bahwa populasi sapi di Kabupaten Bantul hampir mencapai 73 ribu ekor, sementara populasi ternak kambing domba hampir 160 ribu ekor, sehingga kalau diprosentase vaksin PMK yang diberikan pemerintah itu masih terlalu kecil.

"Harapan kami vaksinasi bisa percepat dan ditambah vaksinnya, agar ternak ternak yang yang belum sempat divaksin di Bantul segera divaksin untuk mengantisipasi wabah jangan sampai berkembang di Bantul," katanya.

Ia mengatakan, saat ini kasus PMK pada hewan ternak di Bantul telah ditemukan sebanyak 2.242 kasus, yang tersebar di beberapa kecamatan sentra sapi, dan terbesar di wilayah Bantul timur.

"Dari 2.242 kasus PMK itu kita ada enam kecamatan yang zona merah yaitu Kecamatan Pleret, Piyungan, Banguntapan, Jetis, Pundong dan Kretek, jadi Bantul timur kondisinya merah," demikian Joko Waluyo.

Baca Juga: Latih Kesiapsiagaan, BPBD Bantul Gelar Simulasi Penanganan Gempa

Load More