SuaraJogja.id - Sejumlah perwakilan komunitas warga dari daerah bertemu dan mengupayakan mediasi, atas pertikaian antarkelompok, yang terjadi di Babarsari, Kabupaten Sleman.
Pertemuan yang dilakukan di halaman samping Radio Sasando tersebut dihadiri oleh Kepala BIN DIY Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Andry Wibowo, Ketua Sesepuh masyarakat NTT di DIY John S Keban (yang mewakili NTT dan Papua),
Ketua Pattimura Muda Yogyakarta (Perwakilan Maluku) Jacky Latupeirissa.
Dari pemerintah antara lain Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) DIY, Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Andry Wibowo, Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya, Asisten Sekretaris Daerah Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sleman Budiharjo, dan beberapa orang lainnya yang mewakili daerahnya masing-masing.
Sekretaris Daerah Sleman Harda Kiswaya mengatakan, kehadirannya mewakili Pemerintah Kabupaten Sleman itu menjadi salah satu langkah pemerintah daerah, berkaitan proses perdamaian peristiwa Seturan.
"Langkah yang kami ambil, sudah berkoordinasi dengan RS kaitan pembayaran perawatan korban. Pemerintah sudah hadir," ungkapnya, sesaat usai membahas solusi dari perseteruan antar kelompok, Senin (4/7/2022).
Ia menambahkan, Pemkab Sleman tak bisa bekerja sendirian dan memerlukan dukungan semua stakeholder.
Ia menekankan, Pemkab Sleman berupaya membayar biaya perawatan dan pengobatan korban kerusuhan Seturan. Sekira nantinya ada hambatan yang muncul, maka Pemkab Sleman bisa berkoordinasi dengan stakeholder terkait.
Ia mengajak seluruh pihak, untuk mewujudkan beberapa hal yang disampaikan Kabinda DIY usai mediasi.
"Mudah-mudahan dengan itu kemudian hari tak terjadi kejadian berulang. Saya yakin itu [kelompok yang bertikai] semua teman," terangnya.
Baca Juga: Foto: Suasana Babarsari Pascakerusuhan yang Mengakibatkan Sejumlah Ruko dan Motor Rusak
Kabinda DIY Brigjen Pol Andry Wibowo mengungkap, sedikitnya ada tiga langkah utama yang diambil pascamediasi sore itu.
Pertama, mitigasi kesehatan atau pengobatan terhadap mereka yang menjadi korban peristiwa itu, secara maksimal.
"Sudah menjadi komitmen kami yang ada di sini, termasuk [korban] yang fatal," paparnya.
Langkah kedua yang akan diambil, yakni recovery atau pemulihan kerusakan yang muncul akibat kerusuhan, baik material maupun ekonomi.
"Sehingga tidak ada kerugian lagi oleh pihak terdampak peristiwa awal," sebutnya.
"Langkah ketiga, kami akan lakukan upaya penegakan hukum dan pencegahan berikutnya, lead-nya polisi, tni, pemda," tambahnya.
Berita Terkait
-
Warga Sebut Babarsari Kerap Dilanda Kerusuhan: Seminggu Bisa Tiga Kali
-
Konflik di Babarsari Memanas, Ruko dan Sepeda Motor Terbakar
-
Update Pascakerusuhan di Babarsari: Lebih dari Lima Ruko Rusak, Enam Motor Terbakar
-
Babarsari Jogja Kisruh Jadi Trending Topic Twitter, Masyarakat Diminta Jangan Melintasi Kawasan
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
5 Rekomendasi Hotel di Penang yang Dekat dengan RS Gleneagles
-
DIY Genjot Sertifikasi Dapur MBG: Cegah Keracunan Massal, Prioritaskan Kesehatan Anak
-
UII Pasang Badan Bela Aktivis: 'Kami Tolak Perburuan Dalang Kerusuhan, Ini Pembungkaman!
-
'Kuburan Demokrasi' Dibuat di UII: Mahasiswa Geram, Tuntut Pembebasan Paul dan Aktivis Lain
-
Dari Lorong Sempit Jadi Ladang Rezeki: Kisah Emak-Emak Rejosari Ubah Kampung Jadi Produktif di Jogja