SuaraJogja.id - Pemda DIY melarang setiap sekolah menjual seragam bagi siswanya. Sekolah juga dilarang mewajibkan siswanya untuk membeli seragam di koperasi sekolah.
Hal ini menyusul laporan dari Ombudsman DIY yang mencatat ada 12 sekolah di DIY yang melakukan jual beli seragam bagi siswanya. Dengan modus pengisian formulir seragam, orang tua dipaksa untuk membeli seragam dari koperasi sekolah.
"Sudah ada regulasinya bahwa sekolah atau komite itu tidak boleh menjual seragam. Regulasi yang ada terutama adalah peraturan menteri, seragam itu tidak boleh dijual oleh sekolah maupun oleh komite [sekolah]," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Jumat (08/07/2022).
Menurut Aji, kebijakan tersebut juga berlaku pada pembelian seragam khusus. Sekolah boleh saja menentukan bentuk dan detil seragam khusus yang harus dipakai siswanya namun tanpa paksaan membeli di koperasi sekolah.
Baca Juga: Kontingen Pesparawi Unjuk Rasa karena Tak Dibayar Sesuai Kesepakatan, Pemda DIY Beri Tanggapan Ini
Namun Pemda tidak melarang koperasi sekolah menjual seragam sekolah atau alat tulis kantor lainnya. Bahkan orang tua diperbolehkan membeli seragam di koperasi sekolah.
"Tapi kalau kemudian tidak cocok kualitasnya, tidak cocok rupane (warnanya-red) dan harus beli diluar ya tidak apa-apa," ujarnya.
Siswa yang kemudian membeli seragam di luar sekolah, lanjut Aji tidak boleh diperlakukan buruk oleh sekolah. Karena pengadaan seragam merupakan kebebasan orang tua alih-alih sekolah.
Bila nantinya ada laporan siswa yang diperlakukan tidak adil oleh sekolah karena masalah seragam, maka Dinas Pendidikan di kabupaten/kota diminta untuk menindak sekolah. Jangan sampai layanan pendidikan bagi peserta didik terganggu karena ketidaksukaan sekolah pada siswanya.
"Tidak boleh ada konsekuensi terhadap anak [yang membeli seragam diluar sekolah]," tandasnya.
Baca Juga: Periksa Sejumlah ASN di Pemda DIY, KPK Sebut Haryadi Suyuti Beri Arahan Terbitkan Dokumen Perizinan
Secara terpisah Kepala Ombudsman RI Perwakilan DIY, Budi Masthuri mengungkapkan pihaknya masih melakukan evaluasi atas laporan praktik jual beli seragam di sekolah-sekolah. Sebab dimungkin tidak hanya 12 sekolah yang tercatat melakukan praktik tersebut.
- 1
- 2
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi HP Samsung Murah Rp2 Jutaan: RAM Gede, Kamera Terbaik
- Cari Mobil Bekas Harga Rp35 Jutaan? Ini Rekomendasi Terbaik, Lengkap dengan Spesifikasinya!
- Dulu Hanya Sultan yang Sanggup, Kini Jadi Mobil Bekas Murah: Ini Deretan Sedan Mewah Kelas Atas
- 8 Mobil Bekas Murah 7 Seater Rp60 Jutaan, Pajaknya Lebih Murah dari Yamaha XMAX
- 5 HP Redmi Murah RAM 8 GB, Harga Sejutaan di Mei 2025
Pilihan
-
Puan Tolak Relokasi Warga Gaza, PCO: Pemerintah Cuma Mau Mengobati, Bukan Pindahkan Permanen
-
Wacana 11 Pemain Asing di Liga 1 Dibandingkan dengan Saudi Pro League
-
Dewi Fortuna di Sisi Timnas Indonesia: Lolos ke Piala Dunia 2026?
-
7 Rekomendasi Sunscreen Terbaik, Super Murah Pas buat Kantong Pelajar
-
Mitsubishi Xpander Terbaru Diluncurkan, Ini Daftar Pembaruannya
Terkini
-
Dua Laga Penentu Nasib PSS Sleman, Bupati Sleman Optimistis Super Elja Tak Terdegradasi
-
Segera Klaim! Ada 3 Link Saldo DANA Kaget, Bisa Buat Traktir Ngopi dan Nongkrong Bareng Teman
-
Banyak yang Salah Kaprah, UGM Pastikan Kasmudjo Dosen Pembimbing Akadamik Jokowi
-
Amankan Beruang Madu hingga Owa dari Rumah Warga Kulon Progo, BKSDA Peringatkan Ancaman Kepunahan
-
Polemik Lempuyangan: Keraton Bantu Mediasi, Kompensasi Penggusuran Tetap Ditolak Warga