SuaraJogja.id - Perhelatan Pesta Paduan Suara Gerejawi (Pesparawi) XIII 2022 baru saja usai. Namun kegiatan tersebut kembali bermasalah. Setelah pameran UMKM di Jogja Expo Center (JEC) sebagai rangkaian Pesparawi sepi pembeli beberapa waktu lalu, kini ada persoalan baru muncul.
Kontingen Pesparawi DIY melakukan unjuk rasa usai penutupan, Minggu (26/06/2022). Mereka menuntut tanggungjawab panitia penyelenggara karena tidak mendapatkan uang saku dan uang latihan selama karantina dari panitia penyelenggara.
Kondisi itu tidak sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Panitia seharusnya memberikan uang latihan sebesar Rp 60 ribu setiap latihan bagi tiap kontingen. Selain itu ada uang saku selama dikarantina.
Namun pada kenyataannya, kontingen DIY hanya mendapatkan uang Rp7.500 setiap satu kali latihan. Sedangkan kebijakan uang saku tidak diberikan panitia penyelenggara. Aksi protes berupa video dan foto itu akhirnya viral media massa (medsos) Twitter.
Mengetahui hal ini, Pemda DIY akan memanggil panitia penyeleggara Pesparawi. Sebab tahun ini DIY menjadi tuan rumah kegiatan umat Nasrani tersebut.
"Kalau memang ada peristiwa [demo pesparawi] ya saya akan hubungi [panitia]," ujar Sekda DIY, Baskara Aji di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (27/06/2022).
Menurut Aji, Pemda hanya menjadi panitia di tingkat pemerintahan. Sedangkan penanggungjawab kegiatan Pesparawi adalah Lembaga Pengembangan Pesparawi Daerah (LPPD) dan Kanwil Kementrian Agama(kemenag) DIY.
Karenanya Aji akan memanggil LPPD dan Kemenag untuk meminta keterangan tersebut. Mereka yang mestinya bertanggungjawab atas kejadian itu. Perisitiwa tersebut, lanjut Aji harus menjadi evaluasi dalam penyelenggaraan kegiatan-kegiatan lain agar jangan terjadi permasalahan yang sama.
“Kami akan tanyakan, kalau kontingen DIY itu di LPPD, bukan di Pemda karena kalau Pemda di penyelenggaraan keseluruhan. Kalau ada berita itu [unjuk rasa], kami akan hubungi LPPD dan Kemenag," tandasnya.
Baca Juga: Pameran UMKM Pesparawi Sepi Pengunjung, Pedagang: Jangan Sekadar Imbauan, tapi Dipandu Datang
Sementara Kepala Dinas Pariwisata DIY, Singgih Raharjo mengungkapkan Pesparawi diikuti lebih dari 8.000 peserta tersebut sebenarnya merupakan potensi yang besar pada sektor pariwisata DIY. Namun unjuk rasa itu bisa mencoreng pariwisata DIY karena semua kontingen dari seluruh Indonesia mengetahuinya.
"Komunikasi dan publikasi yang ada masalah karena ajang Pesparawi ini kan dihadiri kontingen seluruh Indonesia. Hal ini menjadi pembelajaran bersama,” ungkapnya.
Karenanya kedepan masalah-masalah teknis tersebut harus segera diantisipasi. Panitia penyelenggara harus menyiapkan segala sesuatunya dengan baik.
"Butuh persiapan yang cukup matang, kerjasama event organizer saya kira penting karena kita tuan rumah. Ini untuk bahan evaluasi," ungkapnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Unjuk Rasa Tuntut Petinggi PDI Perjuangan Dijatuhi Sanksi Berlangsung Ricuh
-
Disarankan Netizen Tetap Berkarir di Eropa, Jordi Amat Beri Tanggapan Ini
-
5 Pertanyaan yang Harus Kamu Jawab sebelum Menyerah dengan Bisnismu
-
Pameran UMKM Pesparawi Sepi Pengunjung, Pedagang: Jangan Sekadar Imbauan, tapi Dipandu Datang
-
Pameran UMKM Pesparawi di JEC Sepi Pengunjung, Begini Tanggapan Penanggung Jawab
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya