SuaraJogja.id - Wakil Ketua II DPRD Kabupaten Kulon Progo Lajiyo Yok Mulyono meminta pemerintah daerah setempat mengevaluasi kembali sistem pemberian bantuan sosial kepada keluarga penerima manfaat dalam rangka percepatan pengentasan kemiskinan.
Lajiyo Yok Mulyono di Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat, mengatakan, program pengentasan kemiskinan di wilayah ini sangat banyak sekali, namun ternyata tidak efektif mengurangi kemiskinan.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, angka Kemiskinan di Kulon Progo tertinggi di DIY, yakni 18,38 persen.
"Untuk itu, kami mendorong Pemkab Kulon Progo untuk mengubah sistem dari bantuan langsung menjadi bantuan tidak langsung, artinya pemkab untuk memberdayakan beralih ke lapangan kerja yang nyata, contoh dengan menambah anggaran untuk infrastruktur dikerjakan dengan cara padat karya," kata Lajiyo seperti dikutip dari Antara, Jumat (8/7/2022).
Baca Juga: Pemkab Kulon Progo Serahkan Bantuan Traktor Capung ke Kelompok Tani
Ia mengatakan, rencana induk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang dalam pengentasan kemiskinan.
Pemkab Kulon Progo harus menyediakan banyak lapangan kerja kepada masyarakat miskin mungkin di bidang UKM yang harus diberikan latihan. Kemudian, ada tenaga pendamping dalam setiap pelaksanaan program, sehingga dampak dari program tersebut terukur.
"Untuk mengurangi kemiskinan tidak harus selalu memberi bantuan secara instan, bisa juga dengan menyediakan lapangan kerja dan pendampingan yang betul nyata," katanya.
Politisi Gerindra ini juga meminta Pemkab Kulon Progo memperhatikan ketahanan pangan di sektor pertanian. Pemkab harus melakukan pengawasan terhadap ketersediaan dan distribusi pupuk dan kestabilan harga produk pertanian di tingkat petani.
"Hal ini perlu adanya komitmen pemkab dalam melakukan pengawasan, supaya tidak ada monopoli yang diduga dilakukan pemilik modal," katanya.
Baca Juga: Permudah Olah Lahan, Kulon Progo Serahkan Bantuan Traktor Capung ke Kelompok Tani
Selanjutnya, program bantuan bedah rumah atau stimulan untuk memperbaiki rumah yang mungkin masih agak layak. Menurut Lajiyo, tidak harus bedah rumah.
"Mereka membutuhkan lapangan pekerjaan dan modal untuk kemandirian usaha, supaya bisa lepas dari kemiskinan," katanya.
Sementara itu, Penjabat Bupati Kulon Progo Tri Saktiyana mengatakan program penanganan kemiskinan ekstrim, Pemkab Kulon Progo memfokuskan program pengentasan kemiskinan di empat kecamatan/kapanewon, yakni Samigaluh, Pengasih, Kokap dan Sentolo pada pada 2022 ini. Dari empat kecamatan tersebut ada 10 desa dengan tingkat kemiskinan ekstrem.
"Di empat kecamatan tersebut angka kemiskinan sangat besar, dibandingkan kecamatan lainnya," katanya.
Nantinya, program pengentasan kemiskinan terpadu akan dipusatkan di sana, dan akan dievaluasi sejauh mana dampak program tersebut dalam menurunkan angka kemiskinan. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) memiliki data kemiskinan lengkap.
"Nanti akan kami evaluasi apakah program pengentasan kemiskinan tepat sasaran. Dampak program tersebut bisa dilihat dalam satu tahun," katanya.
Berita Terkait
-
Mau Salurkan Bansos Pakai Teknologi, Begini Kata Mensos Gus Ipul buat Warga yang Gaptek
-
Gus Ipul Gagas Wisuda Keluarga Miskin, Simbol Keluar dari Garis Kemiskinan
-
Siap-siap! Ojol Akan Berstatus Pelaku UMKM, Bisa Raih Bansos Hingga Beli BBM Subsidi
-
Singapura Berikan Bansos Tunai Rp 76 Juta untuk Warga yang Kena PHK
-
Cara Daftar dan Cek Sembako KJP, Dapatkan Harga Kebutuhan Pangan Harga Murah!
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
- Kata Anak Hotma Sitompul Soal Desiree Tarigan dan Bams Datang Melayat
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan