Scroll untuk membaca artikel
Eleonora PEW
Selasa, 19 Juli 2022 | 18:45 WIB
Pidato perpisahan Boris Johnson sebagai Perdana Menteri Inggris, Kamis (7/7/2022). [ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nichols/wsj/NBL]

SuaraJogja.id - Mosi tidak percaya yang diusung terhadap pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson tidak mendapat banyak dukungan dari anggota parlemen Inggris.

Parlemen pada Senin (18/7) melalui situsnya menayangkan sidang menyangkut pemungutan suara atas mosi tidak percaya terhadap PM Johnson.

Menurut hasil pemungutan suara, 349 anggota parlemen menolak mosi tersebut, sementara 238 lainnya memberi suara dukungan.

Sebelumnya, Johnson secara pribadi menginginkan mosi tidak percaya diterbitkan.

Baca Juga: Daftar Pemimpin Negara Resign Selain Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa

Keinginan itu ia sampaikan setelah Partai Buruh meminta agar pemungutan suara digelar untuk menentukan mosi tidak percaya terhadap pemerintah dan Johnson sendiri.

Namun, kantor Johnson menolak permintaan itu dan mengatakan Partai Buruh sedang "bermain politik".

Menurut kantornya, pengajuan mosi tidak percaya itu bisa jadi membuang-buang waktu parlemen karena Johnson sebenarnya sudah mengundurkan diri.

Boris Johnson memutuskan mundur sebagai perdana menteri serta pemimpin Partai Konservatif Inggris pada awal Juli.

Pengunduran diri itu diumumkan ketika sekitar 60 pejabat tinggi ramai-ramai keluar dari pemerintahan setelah kemunculan skandal yang melibatkan Christopher Pincher, wakil ketua fraksi Partai Buruh di parlemen.

Baca Juga: Akhirnya Mengundurkan Diri Dari Jabatan Perdana Menteri Inggris, Ini Alasan Boris Johnson

Pincher dituduh melakukan serangan seksual. [ANTARA]

Load More