SuaraJogja.id - Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) memberikan batasan terhadap yayasan yang ingin mendirikan sekolah baru di Kabupaten Bantul. Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko mengatakan banyaknya sekolah yang kekurangan peserta didik dikarenakan adanya pertumbuhan dari sekolah-sekolah baru.
"Terkait dengan sekolah yang kekurangan murid ada banyak faktor salah satunya adanya sekolah baru. Ini kami data, memang tidak banyak tapi menjadi pengaruh," terangnya, Rabu (27/7/2022).
Isdarmoko menyampaikan bahwa hingga saat ini masih ada yayasan yang ingin mendirikan sekolah di Kabupaten Bantul. Pihaknya menghimbau kepada yayasan-yayasan untuk mempertimbangkan kembali keinginan untuk membangun sekolah.
"Saya himbau ke yayasan penyelenggara sekolah agar mempertimbangkan betul dan jangan ambisi untuk membangun sekolah baru, ini yg perlu digaris tebal. Sampai sekarang masih banyak yang ingin mendirikan sekolah baru padahal sekolah yang ada kekurangan murid. Kita juga berhati-hati untuk perijinan," tandasnya.
Baca Juga: Bobol Rumah Kosong di Bantul, Polsek Kretek Berhasil Bekuk Komplotan Pencuri Kurang dari 24 Jam
Disdikpora mendata adanya 60 sekolah di Kabupaten Bantul yang kekurangan murid. Namun pihaknya masih enggan untuk menyebutkan diantara 60 sekolah tersebut yang memiliki murid kurang dari 10.
"Datanya kami ada belasan sekolah yang punya murid kurang dari 10. Tapi tidak kami ekspos dulu agar guru terlebih orang tua siswa tidak resah," katanya.
Terkait wacana regrouping, Disdikpora akan meninjau kembali sekolah-sekolah yang memiliki peserta didik kurang dari 10 selama 3 tahun berturut-turut. Wacana tersebut berdasarkan evaluasi dari sekolah yang melaporkan kekuranga murid.
"Memang masih evaluasi dari PPDB banyak laporan sekolah kurang murid. Kebijakannya nanti kalau mendesak ya regrouping, itu merupakan tuntutan, mau tidak mau," ujarnya.
Joko menambahkan di tahun ajaran baru 2022/2023 ini terdapat satu sekolah yang tutup lantaran kurangnya siswa. Meskipun terpaksa tutup pihaknya mengapresiasi sekolah yang memberanikan diri untuk tidak melanjutkan lagi kegiatan belajar mengajar.
Baca Juga: Gerebek Praktik Sabung Ayam, Polres Bantul Masih Kejar 3 Tersangka Lain
"Tahun ini SD Bopkri Pratiwi tutup. Saya apresiasi sekolah yang memiliki kesadaran tidak lanjut. Dari kami membantu, guru disalurkan di sekolah lain, siswa dari sekolah tersebut juga disalurkan ke sekolah terdekat," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Selamat Datang Penyerang Keturunan Rp 15,6 Miliar untuk Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- Keanehan Naturalisasi Facundo Garces ke Malaysia, Keturunan Malaysia dari Mana?
- 4 Rekomendasi Mobil Bekas Merek Jepang di Bawah Rp100 Juta: Mesin Prima, Nyaman buat Keluarga
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Skincare Aman untuk Anak Sekolahan, Harga Mulai Rp2 Ribuan Bikin Cantik Menawan
-
5 Rekomendasi Mobil Kabin Luas Muat 10 Orang, Cocok buat Liburan Keluarga Besar
-
Indonesia Jadi Tuan Rumah Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026, Apa Untungnya?
-
Daster Bukan Simbol Kemalasan: Membaca Ulang Makna Pakaian Perempuan
-
Daftar 5 Sepatu Olahraga Pilihan Dokter Tirta, Brand Lokal Kualitas Internasional
Terkini
-
Rapat di Hotel Dibolehkan, PHRI DIY: Jangan Omon-Omon, Anggaran Mana?
-
Sinyal Hijau Mendagri: Pemda Boleh Gelar Acara di Hotel, Selamatkan Industri Pariwisata Sleman?
-
Jemaah Tak Dapat Tenda, Ketua PPIH Minta Maaf Ungkap Penyebab Calon Haji Terlantar di Arafah
-
Beda dari Tahun Lalu, Ini Alasan Grebeg Besar 2025 Yogyakarta Lebih Tertib dan Berkah
-
KPK Dapat Kekuatan Super Baru? Bergabung OECD, Bisa Sikat Korupsi Lintas Negara