SuaraJogja.id - Aktivis lingkungan dari Lembaga Suar Galang Keadilan (LSGK) meminta agar pelaku penyebab kematian tiga ekor harimau sumatera (panthera tigris sumatrae) di Aceh Timur agar mendapat hukuman berat, sehingga memberi efek jera sekaligus pelajaran bagi masyarakat.
Program Manajer LSGK, Missi Muizzan, di Banda Aceh, Rabu mengatakan pihaknya mengapresiasi kinerja aparat penegak hukum di kabupaten setempat dalam menangani kasus kematian tiga ekor satwa dilindungi tersebut.
“LSGK berharap para pelaku dapat diadili secara objektif agar memenuhi rasa keadilan bagi semua pihak atas kematian tiga ekor harimau sumatera karena jerat ini,” kata Missi di Banda Aceh.
Missi menjelaskan pada April 2022 lalu, ditemukan tiga ekor harimau sumatera mati akibat terkena jerat babi di hutan kawasan perkebunan sawit HGU PT Aloer Timur di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Kabupaten Aceh Timur.
Tiga ekor satwa liar tersebut ditemukan di dua lokasi yang berdekatan, dalam kondisi tubuh sudah menjadi bangkai.
Baca Juga: Harga Cabai Merah di Aceh Timur Rp 100 Ribu per Kg
Beberapa hari setelah penemuan, personel Polres Aceh Timur berhasil menangkap dua warga yang diduga sebagai pelaku. Saat penangkapan, polisi turut mengamankan barang bukti.
“Polisi mengamankan barang bukti berupa peralatan jerat yang digunakan pelaku untuk melakukan kegiatannya, dan di pondok terduga turut diamankan beberapa lembar bulu burung kuau raja,” katanya.
LSGK mengatakan penangkapan terduga pelaku tersebut sudah memenuhi unsur tindak pidana sebagaimana diatur dalam pasal 1 angka 20 KUHAP.
Polres Aceh Timur juga telah melimpahkan perkara tindak pidana tersebut ke Kejaksaan Negeri Aceh Timur, dan kejaksaan juga telah melimpahkan perkara itu ke Pengadilan Negeri untuk disidangkan.
“Mudah-mudahan ini merupakan kasus terakhir yang terjadi di wilayah hukum Aceh Timur mengingat populasi harimau sumatera semakin menurun dan terancam punah,” katanya.
Baca Juga: Tiga Rumah di Aceh Timur Rusak Dihantam Angin Puting Beliung
LSGK optimistis atas komitmen para aparat penegak hukum, untuk menegakkan keadilan terhadap kedua tersangka atas dugaan tindak pidana yang menyebabkan kematian tiga ekor individu harimau Sumatera itu.
Sebelumnya, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menyatakan tiga ekor harimau sumatra ditemukan mati terjerat di wilayah perkebunan HGU PT Aloer Timur di Desa Sri Mulya, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur.
Kepala BKSDA Aceh Agus Arianto mengatakan BKSDA Aceh langsung memberangkatkan medis ke lokasi temuan satwa dilindungi itu mati. Tim medis segera melakukan nekropsi atau bedah bangkai ketiga harimau tersebut.
"BKSDA Aceh mengutuk keras kejadian ini. Kami bekerja sama dengan pihak penegak hukum akan mengusut tuntas kematian tiga harimau tersebut apabila proses nekropsi ditemukan unsur kesengajaan," kata Agus Arianto.
Berita Terkait
-
Didemo Mahasiswa, Prabowo Dibela Aktivis: Baru 100 Hari Jabat
-
Kian Tersingkir karena Bara Konflik, Aktivis Sebut Pemerintah Acuhkan Nasib Pengungsi di Papua: Mereka Ada untuk Siapa?
-
Profil Surya Sahetapy Aktivis Tuli Berprestasi, Sempat Ditolak dan Disebut Cacat oleh Driver Ojol
-
Bahlil Lahadalia Ngaku Jadi Aktivis 98, Said Didu: Tidak Pernah Dengar Namanya
-
Mobil Timses Calon Bupati Aceh Timur Dibakar OTK, Polisi Buru Pelaku
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Upaya Tekan Kasus Kemiskinan, Kulon Progo Luncurkan BPNT APBD 2025
-
Prabowo Bentuk Danantara, Tokoh Kritik Jokowi Jadi Dewas: 'Tuntut Diadili, Kok Jadi Pengawas?'
-
Cegah Antraks Masuk Bantul, Pasar Hewan dan Kandang Ternak Diawasi Ketat
-
Sita Kursi dan Meja, Satpol PP Tertibkan PKL Bandel di Kotabaru Yogyakarta
-
Tak Perlu Panik Buying jelang Ramadan, Harga Pangan di Kulon Progo Terkendali