SuaraJogja.id - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus menciptakan economic & social values secara beriringan, dalam upaya mengakselerasi ekonomi Indonesia. BRI dinilai mampu memberikan dampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat melalui berbagai program pemberdayaan yang dijalankan, salah satunya melalui penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Temuan tersebut dirilis Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam risetnya yang menyebut, program stimulus pemerintah ini memperkuat geliat sosial di kala pandemi. Riset tersebut melibatkan sampel dengan proporsi 50% segmen mikro, 30% segmen kecil dan 20% segmen super mikro, melalui 5 sektor produksi.
Sekitar 57,62 % responden merupakan pelaku usaha yang berada di Pulau Jawa dan 42,38% di luar Pulau Jawa. Penyalur KUR, terutama oleh BRI, memberikan dampak besar terhadap peningkatan berbagai aspek kehidupan masyarakat Indonesia.
Penyaluran KUR dinilai mampu mendongkrak kemampuan nasabah untuk mengembangkan usaha, memberikan dampak sosial yang tinggi, seperti meningkatnya kesejahteraan keluarga, dan dampak lanjutan terhadap komunitas usaha.
Baca Juga: BRI Siapkan 4 Syarat agar Stimulus Berjalan Efektif, Ini Detailnya
Dari aspek sosial, sebanyak 29,63% nasabah mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai pendidikan keluarganya. Selanjutnya, 27,33% juga menyatakan mengalami peningkatan kemampuan dalam membiayai dana kesehatan keluarga usai mendapat kucuran KUR.
Direktur Utama BRI, Sunarso menyebut, perseroan senantiasa mempertajam fokus di sektor UMKM melalui strategi Go Smaller, Go Shorter dan Go Faster. Hal ini didasari pada tingginya dampak sosial dari penyaluran KUR yang dilakukan BRI.
Menurut Sunarso, melalui KUR, usaha mereka yang hampir berhenti pada saat pandemi dapat dipertahankan, sehingga mendapatkan pemasukan yang sebagian digunakan untuk membiayai pendidikan anak dan kesehatan anggota keluarga. Nasabah KUR setidaknya dapat mempertahankan usahanya karena ada suntikan permodalan baru.
“KUR menjadi sumber modal baru yang memutar roda usaha. Sumber pendapatan usaha ini penting untuk membantu memenuhi kebutuhan sehari-hari, karena dampak pandemi Covid-19 ini tentunya dirasakan oleh sebagian besar nasabah baik yang berada di perkotaan maupun pedesaan,” ungkap Sunarso.
Lebih lanjut, riset tersebut mengungkap adanya peningkatan kegiatan masyarakat yang lebih tinggi pada nasabah KUR Kecil yaitu sebesar 25,73%, dan nasabah KUR Mikro sekitar 24,16%, dibandingkan dengan penerima KUR Super Mikro yang hanya sekitar 18,2%.
Baca Juga: BRI: Sektor UMKM Kuasai 60,3% Produk Domestik Bruto Indonesia
Dari aspek ekonomi, sekitar 23,43% nasabah KUR meningkatkan keterlibatannya dalam komunitas usaha untuk mengembangkan bisnis.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Program Ini Sekolahku dari BRI Telah Perbaiki 6 Sekolah di Wilayah Tapal Batas Indonesia
-
Program Ini Sekolahku dari BRI Diharapkan Dapat Beri Solusi bagi Ketersediaan Infrastruktur Sekolah yang Memadai
-
BRI Aktif Ambil Peran untuk Memajukan Pendidikan di Indonesia
-
Ini Sekolahku Berlanjut, BRI Renovasi SDN 006 Bandarsyah, Natuna
-
Melihat Keindahan Destinasi Wisata Super Prioritas Labuan Bajo
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
-
Danantara Mau Suntik Modal ke Garuda Indonesia yang 'Tergelincir' Rugi Rp1,2 Triliun
-
5 Pilihan HP Murah RAM Besar: Kamera 50 MP ke Atas, Baterai Tahan Lama
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi