SuaraJogja.id - Penggagas Difa Bike sekaligus aktivis disabilitas asal Yogyakarta, Triyono ikut menanggapi adanya persoalan penyandang disabilitas dilarang untuk mengakses layanan KRL di Stasiun Solo Balapan. Menurutnya PT KAI, harus menyediakan satu gerbong khusus untuk para difabel, hal itu juga memudahkan petugas dalam memberikan pelayanan.
Triyono mengatakan bahwa komunikasi bersama PT KAI Daop VI Yogyakarta sudah dilakukan. Pihaknya juga telah memberikan masukan kepada para pimpinan untuk melaksankan aturan yang tertuang dalam UU Nomor 8 Tahun 2016 tentang Hak Penyandang Disabilitas termasuk di dalamnya aksesbilitas.
"Namun yang terjadi adalah pergantian pimpinan ini yang jadi kendala. Sebelumnya sudah terjalin baik, namun saat pergantian kepimpinan hal itu kadang dilupakan," kata Triyono dihubungi wartawan, Kamis (28/7/2022).
Ia mengatakan hal ini dapat terjadi miss komunikasi yang bisa berpengaruh terhadap perekrutan pegawai baru. Aturan ini tidak dijadikan materi dalam pelayanan penumpang berkebutuhan khusus.
"Jadi saat training pegawai baru ini ada miss yang terjadi. Karena setiap disabilitas ini kan berbeda-beda. Misal ada yang memang menggunakan kursi roda sport, jadi harus panjang. Artinya standar pelayanan ini yang harus dibenahi juga oleh KAI," terang dia.
Triyono melanjutkan, penerapan UU 8 Tahun 2016 ini jangan berhenti menyasar ke NGO saja, namun ke BUMN termasuk transportasi juga harus memberikan hak-hak tersebut ke disabilitas.
Berbicara soal kereta api, kata Triyono tentunya harus ada satu gerbong khusus untuk para penyandang disabilitas. Meskipun PT KAI sudah menyediakan kursi khusus di setiap gerbong, hal itu dinilai masih kurang.
"Karena belum tentu satu disabilitas bisa menempati kursi khusus itu, kembali lagi karena disabilitas orang itu kan berbeda. Maka dengan adanya satu gerbong itu lebih memudahkan. Apalagi saat ada rombongan, solusi gerbong ini lebih membantu," terang dia.
Bisa dikatakan ini adalah usulan yang perlu menjadi pertimbangan PT KAI. Mengingat persoalan yang terjadi di Stasiun Solo Balapan itu masalah sepele yang seharusnya tidak menjadi viral.
Baca Juga: Duh! Muncul Video Viral Penyandang Disabilitas Ditolak Naik KRL di Stasiun Balapan Solo
"Yang jadi persoalannya itu kan dia tidak bisa naik dan diminta menggunakan transportasi lain, nah kalau begitu kan ngusir. Harusnya ada opsi, misal diantarkan ke tempat khusus disabilitas dan kursi rodanya diletakkan di tempat yang lebih longgar, kalau ada tempat kargonya di sana kan bisa," kata dia.
Berita Terkait
-
Kreativitas Perajin Batik Disabilitas di Solo Bikin Batik Motif ASEAN Para Games 2022
-
China Minta Indonesia Tanggung Pembengkakan Biaya Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
-
Viral, Pria Penyandang Disabilitas Diduga Ditolak Naik KRL Oleh Petugas Stasiun Balapan Solo
-
Salut! Penyandang Disabilitas Ini Dobrak Keterbatasan Lewat Musik
-
Saksi Sebut Odong-odong Tertabrak Kereta Api Berjalan Tak Sesuai Rute, Mestinya Bukan ke Lintasan KA
Tag
Terpopuler
- 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe MPV Mei 2025: 7-Seater Harga Mulai Rp30 Jutaan, Pajak Miring
- 3 Pihak Blak-blakan Beri Dukungan untuk Yuran Fernandes, Komdis PSSI Revisi Hukuman
- Rekomendasi 5 Mobil Bekas Murah Meriah untuk Ibu Muda yang Super Aktif! Mulai 65 Jutaan
- Olla Ramlan Resmi Umumkan Lepas Hijab: Pilihan Terbaik Bukan yang Bikin Kita Nyaman
- 10 Pemain Keturunan Bisa Dinaturalisasi Demi Timnas Indonesia Lolos Olimpiade 2028
Pilihan
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi di Awal Pekan Jadi Rp1.894.000/Gram
-
7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah Rp30 Juta, Murah Tetap Berkelas
-
Hasil BRI Liga 1: Semen Padang Imbang, Dua Degradasi Ditentukan di Pekan Terakhir!
-
Pantas Dipanggil ke Timnas Indonesia, Patrick Kluivert Kirim Whatsapp Ini ke Ramadhan Sananta
-
BREAKING NEWS! Kaesang Pangarep Kirim Isyarat Tinggalkan Persis Solo
Terkini
-
70 Persen SD di Sleman Memprihatinkan, Warisan Orde Baru Jadi Biang Kerok?
-
SDN Kledokan Ambruk: Sleman Gelontorkan Rp350 Juta, Rangka Atap Diganti Baja Ringan
-
Demokrasi Mahal? Golkar Usul Reformasi Sistem Pemilu ke Prabowo, Ini Alasannya
-
Cuaca Ekstrem Hantui Jogja, Kapan Berakhir? Ini Kata BMKG
-
Parkir Abu Bakar Ali Mulai Dipagar 1 Juni, Jukir dan Pedagang harus Mulai Direlokasi