SuaraJogja.id - Yogyakarta dikenal sebagai kota seni dengan banyak galeri. Namun hingga saat ini banyak seniman muda dari kota ini yang tak dikenal namanya karena keterbatasan ruang pamer.
"Banyak seniman muda yang belum dikenal karena terbatasnya ruang pameran. Yang ada pun belum semuanya bisa memfasilitasi seniman-seniman muda tersebut," papar seniman multidisiplin Citra Pratiwi dalam Pameran Borderless Space di LAV Gallery, Jumat (29/07/2022).
Ruang pamer, menurut Citra menjadi sebuah kebutuhan seniman-seniman muda untuk bisa memfasilitasi berbagai macam bentuk karya dan ekspresi mereka. Apalagi Yogyakarta mempunyai berbagai macam karakter seniman yang beragam dan tidak seragam.
Karenanya pertumbuhan ruang-ruang baru sangat mereka perlu untuk mewadahi eksistensi seniman muda. Tak melulu harus berupa galeri besar yang megah namun yang representatif untuk menunjukkan karya mereka kepada publik.
Baca Juga: Terpopuler: Pria Pamer Struk Makan di Jogja, Zayn Malik Pamer Rambut Pink
"Saya rasa dengan adanya ruang baru sebuah pilihan atau alternatif lain dalam apresiasi dan juga presentasi karya," jelasnya.
Karenanya LAV Gallery mencoba memfasilitasi para seniman muda kontemporer dalam pameran yang digelar hingga 16 Agustus 2022 ini. Pameran yang berkolaborasi dengan Super Duper Gallery Philippine dan Selatan Klub Art Collective tersebut menghadirkan pameran internasional yang diikuti sepuluh seniman muda yang berasal dari Indonesia, Filipina dan Selandia Baru.
Bersamaan bulan perayaan seni rupa di Yogyakarta, Borderless Space merupakan pameran yang mengajak audien memasuki pandangan seniman muda mengenai pandangannya mengenai seni visual di saat sekarang. Diharapkan pameran ini membuat mereka dilirik pasar.
"Pameran ini mencoba lebih memperkenalkan lagi tentang karya seni rupa di yogyakarta ini begitu kaya dan punya peluang yang banyak juga untuk selain bisa berkolaborasi dengan institusi lain. Juga mungkin bisa memasuki wilayah-wilayah pasar di ruangan-ruangan yang berbeda," tandasnya.
Ditambahkan seniman lainnya, Yula Setyowidi, potensi seniman muda dari Yogyakarta tak kalah dari seniman-seniman di level internasional. Mereka hanya butuh kesempatan dan ruang pamer untuk menampilkan karya-karyanya.
Dari pengalamannya melihat pameran di Singapura, Yula yakin seniman muda dari Yogyakarta bisa bersaing. Tak ingin menyalahkan siapapun akan keterbatasan ruang pamer, seniman kontemporer ini berharap seniman-seniman di Yogyakarta bisa terus bergerak apapun kondisinya.
"Ruang-ruang untuk perupa muda khususnya gitu itu sangat pentng karena kita punya potensi untuk go internasional," ujarnya.
Kontributor : Putu Ayu Palupi
Berita Terkait
-
Viral Warga Jogja Antre Mengular Demi Buang Sampah, Warganet: Sampahnya Ditimbang dan Bayar Per Kg
-
Jelajah Rasa Betawi yang Asli: 6 Kuliner Wajib Coba di Setu Babakan
-
Titik Operasi Zebra 2024 di Jogja, Cek Lokasi, Jadwal hingga Prioritas Pelanggaran yang Ditindak
-
Info Loker Jogja, Ada Freelance Hingga Fulltime
-
Blitar City Walk, Wisata dan Kuliner Murah Meriah Dekat Makam Bung Karno Mirip Malioboro
Tag
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
-
Selamat Ulang Tahun ke-101, Persis Solo!
-
Freeport Suplai Emas ke Antam, Erick Thohir Sebut Negara Hemat Rp200 Triliun
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaik November 2024
Terkini
-
AI Ancam Lapangan Kerja?, Layanan Customer Experience justru Buat Peluang Baru
-
Dampak Kemenangan Donald Trump bagi Indonesia: Ancaman Ekonomi dan Tantangan Diplomasi
-
Pengawasan Miras di DIY sangat Lemah, Sosiolog UGM Tawarkan Solusi Ini
-
Pakar hukum UGM Usul Bawaslu Diberi Kewenangan seperti KPK
-
Ini Perbedaan Alergi Susu dan Intoleransi Laktosa pada Anak