SuaraJogja.id - Anggota jamaah haji asal Kota Yogyakarta yang dikonfirmasi positif tertular Covid-19 setelah mendarat di Bandar Udara Internasional Adi Soemarmo di Kota Boyolali, Provinsi Jawa Tengah, akan dikarantina di selter milik Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Setelah mendarat di Adi Soemarmo, jamaah akan masuk ke debarkasi Donohudan untuk menjalani tes antigen. Jika ada yang terkonfirmasi positif, maka akan dirujuk untuk isolasi di selter DIY. Ini sesuai kebijakan yang sudah disepakati sebelumnya," kata Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Yogyakarta Nur Abadi, Jumat (29/7/2022).
Nur mengatakan bahwa 156 anggota jamaah haji asal Kota Yogyakarta dijadwalkan tiba di Balai Kota Yogyakarta pada Sabtu (30/7/2022) dini hari.
"Jamaah akan mendarat di Solo pada hari ini sekitar pukul 22.15 WIB dan harus menjalani pemeriksaan kesehatan dan lainnya. Dijadwalkan tiba di Balai Kota Yogyakarta pada dini hari sekitar pukul 02.00 WIB atau 03.00 WIB," katanya.
Menurut Nur, ada petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta dan empat atau lima ambulans yang dikerahkan untuk melayani jamaah pada saat penjemputan jamaah haji di Debarkasi Donohudan Boyolali.
Anggota jamaah haji yang menurut hasil pemeriksaan di debarkasi sehat, tidak tertular Covid-19, bisa langsung pulang ke rumah.
"Mudah-mudahan semua jamaah dalam kondisi sehat dan tidak ada yang terpapar Covid-19 sehingga bisa langsung kembali ke rumah dan berkumpul dengan keluarga," kata Nur.
Dia mengingatkan jamaah haji untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan karena batuk atau pilek mudah datang saat tubuh lelah setelah melaksanakan rangkaian ibadah dan menempuh perjalanan jauh.
Anggota jamaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci juga diminta langsung melapor ke puskesmas di lingkungan tempat tinggal masing-masing agar petugas bisa memantau kondisi kesehatan mereka.
Baca Juga: Kemenag Pastikan Penerbangan Jamaah Haji Pulang ke Tanah Air Terlambat 12 Jam
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta Endang Sri Rahayu juga mengingatkan jamaah haji agar tetap menerapkan protokol kesehatan meskipun tubuhnya dalam kondisi sehat.
Ia mengimbau jamaah haji setelah tiba di rumah untuk sementara waktu membatasi interaksi dan menunda pertemuan dengan banyak orang meskipun dalam kondisi sehat.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menugaskan puskesmas untuk memantau kondisi kesehatan jamaah haji yang baru tiba dari Tanah Suci. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Tercatat Ada 2.105 Kasus Aktif Covid-19 di Jakarta Barat, Tertinggi di Kembangan dan Kalideres
-
Tak Hanya Nakes, Ketua DPR Desak Pemerintah Siapkan Vaksin Covid-19 Booster Kedua Buat Masyarakat Umum Juga
-
Kasus Covid-19 di Riau Merangkak Naik, Pekanbaru Sumbang Angka Terbanyak
-
Waspada Tren Peningkatan Kasus dan Kematian Akibat Covid-19
-
Hasil Studi: Orang Lebih Banyak Mimpi Buruk di Masa Pandemi COVID-19
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
BRI Sahabat Disabilitas Dorong Kemandirian Difabel di Sektor UMKM
-
PORTA by Ambarrukmo Sajikan Kehangatan Natal dan Tahun Baru Bertemakan "Starry Christmas"
-
Pakar UGM: Prioritaskan Kebutuhan Dasar dan Dukungan Psikososial Penyintas Banjir Sumatera
-
Natal dan Tahun Baru di Ambang Ketidakpastian: Sopir Bajaj Yogyakarta Terjepit Aturan Abu-Abu
-
Wali Kota Yogyakarta Wanti-Wanti Soal Korupsi: Sistem Canggih Tak Ada Gunanya