SuaraJogja.id - Sebuah guyonan Gus Dur soal Nyi Roro Kidul dipaksa pakai jilbab mencuat kembali seiring beredarnya kabar mengenai seorang siswi di SMA Bantul yang mengalami pemaksaan pemakaian jilbab oleh sekolah.
Seperti diberitakan sebelumnya, seorang siswi di Bantul dikabarkan mengalami depresi usai dipaksa pakai jilbab oleh pihak sekolah.
Pendamping korban Yuliani mengungkapkan kejadian tersebut tersebut terjadi seusai siswa kelas 10 itu mengikuti program Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah.
Saat itu sang siswa dipanggil ke Kantor Bimbingan Konseling atau BK sekolah dan diinterograsi lantaran tak pakai jilbab.
Baca Juga: Siswi SMA di Bantul Diduga Dipaksa Pakai Jilbab, Disdikpora DIY dan Ombusdman Bergerak
Seiring dengan peristiwa tersebut, kasus dugaan pemaksaan itu pun menjadi sorotan publik hingga video potongan guyonan Gus Dur kembali ramai jadi perhatian kembali.
Dalam video yang salah satunya diunggah akun YouTube Jas Hijau, Gus Dur dalam satu kesempatan lalu pernah membahas soal pemaksaan pakai jilbab di Bantul. Tapi yang dipaksa pakai jilbab tersebut adalah Nyi Roro Kidul.
Konteks yang diulas Gus Dur tersebut merujuk pada memahami ajaran agama yang dicontohkan dengan peristiwa gempa Jogja 2006 silam.
Diceritakan Gus Dur dalam satu momen ia pernah dimintai pendapat terkait gempa yang terjadi di Bantul oleh salah satu stasiun televisi. Mantan Presiden Indonesia itu sempat kaget lantaran itu bukan kapasitasnya berbicara soal kebencanaan.
Lantas, dengan bercanda, Gus Dur menyebut bahwa sebab gempa Jogja lantaran Nyi Roro Kidul dipaksa pakai jilbab.
Baca Juga: Muncul Dugaan Siswi SMA di Bantul Dipaksa Pakai Jilbab, Disdikpora DIY Buka Suara
"Agama itu ga perlu diterima secara serius, ajarannya yang serius," katanya.
"Itu ada satu kasat ini sampai ngakak, sampai sekarang itu inget sering diceritakan, di televisi saya itu ditanya sebab-sebab gempa di Bantul, lho bayangin saya bukan ahli geologi atau apa, ya saya jawab mungkin gempa bumi karena Nyi Roro kidul dipaksa pakai jilbab," ucapnya disambut tawa presenter dan juga jamaah yang hadir di acaranya.
Disdikpora Menyayangkan
Terlepas dari guyonan Gus Dur tersebut, kasus pemaksaan pakai jilbab yang menimpa siswi di Bantul mendapat perhatian serius baik dari Disdikpora Bantul maupun Provinsi DIY.
Kepala Disdikpora Bantul Isdarmoko menegaskan tidak ada aturan yang mengharuskan siswi pakai jilbab di sekolah negeri.
"Terkait dengan penggunaan seragam sekolah khususnya pakaian muslim itu dibebaskan sesuai pilihan masing-masing. Jadi kalau ada sekolah yang memaksakan apalagi sekolah negeri itu jelas tidak betul," katanya.
Kabupaten Bantul saat ini tengah mewujudkan Sekolah Ramah Anak (SRA) dimana salah satu kebijakannya adalah sekolah harus menjamin dan memberikan perlindungan pada hak-hak anak. Terkait hal tersebut Isdarmoko menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh guru BK SMA Negeri 1 Banguntapan.
Kepada SuaraJogja.id Isdarmoko mengatakan bahwa kewajiban yang semestinya dilakukan oleh guru BK adalah untuk memberikan layanan kepada siswa dalam rangka membantu siswa mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Sementara itu, Kadisdikpora DIY Didik Wardaya menjelaskan pihaknya tengah menelusuri kasus siswi yang dipaksa pakai jilbab tersebut.
"Itu baru kita telusuri. Ini teman-teman baru bentuk tim untuk menelusuri terkait hal tersebut," kata Didik saat dihubungi awak media, Jumat (29/7/2022).
Sejauh ini penelusuran sendiri, kata Didik, pihaknya telah melakukan klarifikasi kepada sekolah yang bersangkutan. Mulai dari kepala sekolah hingga panitia penerimaan peserta didik baru (PPDB).
Dari sana bahkan ditemukan juga dugaan bahwa sekolah itu memang menyediakan seragam untuk dijual. Namun pihaknya masih akan mendalami lagi terkait temuan itu.
"Tapi masalah kemudian siswa harus membeli atau tidak itu masih kita dalami. Teman-teman masih menelusuri lebih lanjut," ujarnya.
Didik menegaskan secara aturan sendiri sekolah yang diselenggarakan oleh pemerintah tentunya harus mencerminkan replika kebhinekaan. Sehingga memang pemaksaan pemakaian busana atau seragam siswa itu tidak diperbolehkan.
"Jadi memang tidak boleh kemudian satu siswa diwajibkan memakai jilbab itu tidak, artinya memakai jilbab itu atas kesadaran. Jadi kalau memang anak belum secara kemauan memakai jilbab ya tidak boleh dipaksakan karena itu sekolah pemerintah, bukan sekolah basis agama," tegasnya.
Berita Terkait
-
Viral! Shinta Arsinta Menyanyikan Gus Dur Pendekar Rakyat, Simak Liriknya
-
Adab Andika Perkasa Jongkok Sentuh Sepatu Adik Gus Dur Jadi Omongan
-
Aldi Satya Mahendra Sekolah di Mana? Cetak Sejarah Pembalap RI Pertama Juarai WorldSSP300
-
Isi Ramalan Gus Dur yang Menyatakan Prabowo Subianto Jadi Presiden di Usia Tua
-
MAN 2 Bantul Meriahkan Expo Kemandirian Pesantren di UIN Sunan Kalijaga
Tag
Terpopuler
- Harta Kekayaan Roy Suryo yang Dituduh sebagai Pemilik Akun Fufufafa
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Beda Respons Ariel NOAH dan Raffi Ahmad Kunjungi Patung Yesus Sibea-bea
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Innalillahi, Elkan Baggott Bawa Kabar Buruk Lagi H-1 Timnas Indonesia vs Jepang
Pilihan
-
Penyerangan Brutal di Muara Komam: Dua Korban Dibacok, Satu Tewas di Tempat
-
Kata Irfan Setiaputra Usai Dicopot Erick Thohir dari Dirut Garuda Indonesia
-
5 Rekomendasi HP Rp 6 Jutaan Spek Gahar, Terbaik November 2024
-
Lion Air Bikin Aturan Baru Mulai 1 Desember: Bawa Kardus Besar, Siap-Siap Rogoh Kocek Lebih Dalam!
-
Emiten Leasing Boy Thohir PHK Ribuan Pekerja dan Tutup Kantor
Terkini
-
Warga Cerme Kulon Progo Kembangkan Biofarmaka Jadi Produk Herbal
-
Jogja Uji Coba Program Makan Siang Gratis, Mahasiswa Perhotelan Siap Diterjunkan ke Sekolah
-
Masih Ada Bangunan Masjid Berdiri di Area Proyek Tol Jogja-Solo-YIA, Begini Penjelasan Kontraktor
-
Penemuan Mayat di Ring Road Kentungan Sleman Ternyata Korban Tabrak Lari, Polisi Amankan Dua Pelaku
-
Amankan Lima Terduga Pelaku Pembacokan di Jambusari, Polisi Pastikan Sleman Tetap Kondusif