SuaraJogja.id - Masyarakat diminta untuk segera melakukan vaksinasi dosis penguat atau booster untuk mengurangi kematian akibat COVID-19. Nasihat itu diutarakan juru bicara pemerintah untuk COVID-19, Reisa Broto Asmoro.
"Supaya antibodi di dalam tubuh kita tinggi terus-terusan dan mampu melindungi kita secara optimal harus di booster, paling tidak mengurangi fatality," ujar Reisa dalam bincang-bincang yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan, vaksinasi merupakan salah satu ikhtiar untuk melindungi diri dan orang-orang sekitar, dengan booster diharapkan semuanya dapat terus terlindungi.
Ia mengakui, kadar antibodi yang didapat dari vaksinasi COVID-19 hanya dapat melindungi sekitar enam bulan setelah divaksin lengkap.
Oleh karena itu, lanjut dia, maka diperlukan suntikan penguat untuk meningkatkan lagi jumlah atau kadar antibodi yang ada dalam tubuh agar dapat kembali melindungi tubuh secara optimal.
"Jadi perlu diingat bahwa booster ini memang merupakan ikhtiar kita supaya kita tetap sehat terus, terlindungi terus. Upayakan kita harus punya antibodi tetap tinggi kadarnya di dalam tubuh kita," tuturnya.
Ia mengingatkan bahwa pandemi belum usai karena masih muncul Omicron subvarian baru.
"Yang paling penting kita jangan sampai terinfeksi, jangan sampai kita kena varian-varian COVID-19 yang muncul lagi ke depannya," tuturnya.
Oleh karena itu, ia meminta agar masyarakat berusaha sebisa mungkin untuk melindungi diri, selain dengan disiplin protokol kesehatan tentunya juga dengan melengkapi vaksinasi.
Baca Juga: Kemenkes Mulai Vaksinasi Keempat bagi Nakes, Bambang Soesatyo Beri Dukungan
"Jadi jangan kira sekali suntik vaksin bisa melindungi kita seumur hidup, sampai sekarang vaksin yang tersedia masih membutuhkan adanya booster-booster selanjutnya," katanya.
Oleh karena itu, Reisa mengatakan, tenaga kesehatan saat ini diberikan kesempatan untuk melakukan booster kedua atau vaksinasi keempat.
Dalam kesempatan itu, Reisa juga meminta agar seluruh lapisan masyarakat berkaca pada pengalaman lalu, yakni dengan disiplin protokol kesehatan dan melakukan vaksinasi.
"Sekarang dengan adanya varian yang muncul maka kita membutuhkan kerja sama seperti dulu," tuturnya. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Kemenkes Mulai Vaksinasi Keempat bagi Nakes, Bambang Soesatyo Beri Dukungan
-
DKK Balikpapan Surati Seluruh Rumah Sakit dan Klinik Terkait Vaksinasi Booster Kedua
-
Kapan Vaksin Booster Kedua untuk Masyarakat? Ini Jawaban Kemenkes
-
Ahli Epidemiologi: Vaksinasi Booster Bagi Tenaga Kesehatan Putus Rantai Penularan Covid-19
-
Efikasi Vaksin Bertahan 4-6 Bulan, Epidemiolog Ungkap Pentingnya Vaksinasi Booster Kedua
Terpopuler
- Pendidikan Gustika Hatta, Pantas Berani Sebut Indonesia Dipimpin Penculik dan Anak Haram Konstitusi
- Gebrak Meja Polemik Royalti, Menkumham Perintahkan Audit Total LMKN dan LMK!
- Detik-Detik Pengumuman Hasil Tes DNA: Ridwan Kamil Siap Terima Takdir, Lisa Mariana Tetap Yakin
- Kasih Kode Mau Bela Timnas Indonesia, Ryan Flamingo Kadung Janji dengan Ibunda
- Putrinya Bukan Darah Daging Ridwan Kamil, Lisa Mariana: Berarti Anak Tuyul
Pilihan
-
Calon Pengganti Ole Romeny Tiba di Jakarta! Langsung Bela Timnas Indonesia di FIFA Matchday?
-
Emas Antam Kembali Menggeliat, Cek Harga Terbaru
-
Sedetik Bawa FC Utrecht ke Liga Europa, Miliano Jonathans Cetak Rekor untuk Timnas Indonesia
-
Panas! Alex Pastoor Serang Rekan Miliano Jonathans: Kenapa Itu Harus Diucapkan?
-
Klub Miliano Jonathans Selangkah Lagi Cetak Sejarah di Liga Eropa
Terkini
-
Sleman Diterjang Cuaca Ekstrem: Joglo Rata dengan Tanah, Kerugian Ratusan Juta!
-
Erix Soekamti, dari Panggung Musik ke Lapangan Padel: Gebrakan Baru untuk Olahraga Jogja?
-
Penganiayaan Santri Putri: Pondok Klaim Sudah Tangani Sesuai Prosedur, Tapi Keluarga Korban Tak Terima
-
Santri Diduga Dianiaya di Ponpes Sleman, Orang Tua Kecewa dan Lapor Polisi Usai Dianggap Bertengkar
-
Koperasi Sleman Siap Saingi Minimarket? Ini Jurus Ampuh Tingkatkan Daya Saing