SuaraJogja.id - Dinas Kesehatan Bantul, mengoptimalkan langkah tracing dan testing kepada mereka yang melakukan kontak erat dengan kasus COVID-19, guna mendeteksi dini penularan virus Corona itu.
Kepala Dinas Kesehatan Bantul Agus Budi Rahardjo di Bantul, Senin, mengatakan, bahwa penambahan kasus baru yang terpapar COVID-19 di Bantul dalam beberapa waktu terakhir pada Juli sedikit ada peningkatan dibanding kasus harian bulan lalu.
"Tetapi kenaikannya masih di bawah angka 20 kasus per hari, tidak terlalu banyak. Dan tentunya kita selalu melakukan surveilans epidemiologi, juga untuk tracing dan testing itu tetap kita lakukan," katanya seperti dikutip dari Antara.
Dia mengatakan, seperti pada kasus COVID-19 yang menimpa Bupati Bantul beberapa waktu lalu, pihaknya langsung melakukan tracing terhadap semua staf yang mendampingi maupun pegawai di lingkungan sekretariat Bupati, termasuk keluarga.
"Tetapi Alhamdulillah penularannya tidak semasif seperti pada saat kasus yang lalu pada varian Delta atau Omicron yang lalu, dari Pak Bupati itu kemudian kita tes swab 30 orang staf tidak ada yang terkonfirmasi positif," katanya.
Dari hasil tersebut, Agus menyimpulkan bahwa 'positif rate' dari suatu kasus COVID-19 yang diambil kontak erat untuk dilakukan tracing dan testing ternyata penularan tidak banyak, begitu juga dari kasus positif lain, tidak ada penularan masif.
Dia mengatakan, kenaikan kasus COVID-19 dalam beberapa waktu terakhir rata-rata penyebabnya sama, dan seperti yang pemerintah pusat menyampaikan memang ada varian baru Omicron BA.4 dan BA.5, dan kondisi tersebut sama di tingkat nasional.
"Jadi tren ini sama, ada kenaikan tetapi tidak kemudian seperti deret hitung, tidak melonjak terus kemudian peningkatan luar biasa tidak, makanya saya bilang kasus sekarang ini masih sangat terkendali menurut saya," katanya.
Berdasarkan data, total kasus positif COVID-19 di Bantul secara akumulasi sejak awal pandemi hingga 31 Juli sebanyak 74.223 orang, dengan telah sembuh 72.332 orang, sementara kasus meninggal 1.715 orang, sehingga kasus aktif atau yang masih isolasi tercatat 176 orang.
Baca Juga: 5 Fakta Siswi SMA Negeri di Bantul Alami Depresi Diduga Usai Dipaksa Pakai Jilbab di Sekolah
"Jadi kasus harian yang kemarin tambah 17 orang itu ada kemungkinan karena varian baru, cuma kita belum punya laporan, tetapi secara nasional mengatakan itu. Tapi dari pantauan epidemiologi penularan tidak masif, kegawatan tidak mengkhawatirkan," katanya.
Berita Terkait
-
Masih Positif Covid-19, 3 Member NCT 127 Tak Ikut Hadiri Acara di Jepang
-
Update Covid-19 Global: Gelombang Omicron BA.4 dan BA.5 di Inggris Mulai Menurun
-
3 Member Positif Covid-19, Fanmeet NCT 127 di Jepang akan Dihadiri 6 Member
-
Kebiasaan Pakai Masker di Asia Dianggap Menurunkan Kematian Akibat Covid
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Rusunawa Gunungkidul Sepi Peminat? Ini Alasan Pemkab Tunda Pembangunan Baru
-
Kominfo Bantul Pasrah Tunggu Arahan Bupati: Efisiensi Anggaran 2026 Hantui Program Kerja?
-
Miris, Siswa SMP di Kulon Progo Kecanduan Judi Online, Sampai Nekat Pinjam NIK Bibi untuk Pinjol
-
Yogyakarta Berhasil Tekan Stunting Drastis, Rahasianya Ada di Pencegahan Dini
-
Tangisan Subuh di Ngemplak: Warga Temukan Bayi Ditinggalkan di Kardus