SuaraJogja.id - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Bantul melejit hingga tembus 650 kasus. Tercatat oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul kasus tersebut ditemukan dalam rentang waktu Januari hingga Juli 2022.
"Data terakhir dari Januari hingga hari Senin (1/8/2022) ada 650 kasus," kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Abednego Dani Nugroho, Rabu (3/8/2022).
Abednego mengatakan dari 650 kasus ditemukan 3 orang yang meninggal dunia akibat DBD yang terjadi di bulan Februari, Maret dan Mei. Sementara itu sebaran terbanyak kasus tersebut berasal dari 3 Kapanewon yaitu Banguntapan, Kasihan dan Pleret.
"Sampai saat ini ada kasus 3 kematian berkaitan dengan DBD yang terjadi di bulan Februari, Maret dan Mei," paparnya.
Baca Juga: Pemkab Bantul Kaji Usulan Pemungutan Retribusi Malam Hari Kawasan Parangtritis
Untuk mengendalikan sebaran kasus DBD, Dinas Kesehatan melakukan sosialisasi penguatan pengetahuan pencegahan terpadu, memberikan kampanye yang bersifat promotif preventif kepada seluruh lapisan masyarakat.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan seluruh pemangku wilayah untuk menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M yaitu menguras atau membersihkan tempat yang sering dijadikan penampungan air, menutup rapat tempat-tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali atau mendaur ulang barang bekas yang berpotensi jadi tempat perkembangbiakan nyamuk penular DBD.
"Dari kami memberikan larvasida dan insektisida dan fogging atau pengasapan jika terdapat kasus DBD," imbuhnya.
Abednego mengungkapkan bahwa DBD merupakan salah satu penyakit endemis di Kabupaten Bantul. Untuk itu pihaknya menghimbau agar masyarakat selalu waspada dan menerapkan pola hiduo sehat.
"Tetap berperilaku hidup bersih dan sehat, bersihkan lingkungan dari potensi tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes Aegypti dengan cara 3M, segera periksakan ke dokter jika ada kerabat yang bergejala demam tinggi, mual, muntah, nyeri sendi, lemah, lesu, nyeri perut apalagi jika ditambah tanda perdarahan seperti mimisan dan lain-lain serta laporkan ke pemangku wilayah atau puskesmas jika mendapati kasus serupa," tutupnya.
Baca Juga: Kasus Meningkat, Dinkes Bantul Optimalkan Tracing Guna Deteksi Dini Penularan COVID-19
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Mobil Bekas untuk Keluarga di Bawah Rp50 Juta: Kabin Luas, Cocok untuk Perjalanan Jauh
- 5 Mobil Eropa Bekas yang Murah dan Tahun Muda, Mulai dari Rp60 Jutaan
- 5 Rekomendasi Mobil SUV Bekas Bermesin Gahar tapi Murah: Harga Rp60 Jutaan Beda Tipis dengan XMAX
- Pemain Keturunan Medan Rp 3,4 Miliar Mirip Elkan Baggott Tiba H-4 Timnas Indonesia vs Jepang
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Anti Hujan Terbaik 2025: Irit, Stylist, Gemas!
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan dengan NFC Terbaru Juni 2025
-
Timnas Indonesia Cuma Jadi Samsak Uji Coba, Niat Jepang Hanya Ekspermien Taktik dan Pemain
-
Daftar 10 Merek Mobil Buatan Pabrik Indonesia Terlaris di Luar Negeri, Toyota Masih Juara?
-
Partainya Lebih Dipilih Jokowi, DPW PSI Jateng: Kader Berbunga-bunga
-
3 Rekomendasi HP Murah Memori 512 GB dengan Performa Handal, Terbaik Juni 2025
Terkini
-
Sleman Banjir Wisatawan, Mei 2025 Catat Rekor Kunjungan, Ini 3 Destinasi Favoritnya
-
Geger! Penyadapan KPK Tanpa Izin Dewas? Ini Kata Ahli Hukum Pidana
-
UGM Temukan Cacing Hati di Hewan Kurban, Tapi Ada Penurunan Drastis, Apa Penyebabnya?
-
Relokasi Jukir dan Pedagang ke Menara Kopi Terancam Gagal: Izin Keraton Jogja Belum Turun
-
Pabrik Garmen Belum Pulih Pascakebakaran, Pemkab Sleman Kejar Solusi Hindari PHK