SuaraJogja.id - Pemerintah Kabupaten Bantul akan mengkaji kembali permohonan dari Kalurahan Parangtritis untuk memungut retribusi di malam hari di kawasan Pantai Parangtritis. Sebelumnya kerjasama tersebut diajukan karena Kalurahan Parangtritis ingin membantu Pemkab dan Dinas Pariwisata untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"Kami perlu mengkaji dulu, Pemkab Bantul sudah merespon dan secara prinsip tidak keberatan, rencana kerjasama tersebut memungkinkan," kata Kepala Dinas Pariwisata Bantul Kwintarto Heru Prabowo di Kantor Bupati.
Kwintarto mengatakan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) akan menyusun roadmap dan mempersiapkan rencana bisnis apabila pemungutan retribusi malam hari dijalankan. Sementara pihaknya sendiri akan mempersiapkan draft terkait aspek resiko, perhitungan dan tata cara.
"Kami akan menyusun konsepnya, setelah jadi akan dikonsultasikan terkait manajemen resiko dengan inspektorat," tambahnya.
Baca Juga: Kasus Meningkat, Dinkes Bantul Optimalkan Tracing Guna Deteksi Dini Penularan COVID-19
Baginya rencana kerjasama ini Pemda Bantul tidak merasa keberatan selama secara proses dapat dilakukan dengan baik, saling memberikan keuntungan dan kemanfaatan, serta dari aspek pelayanan juga dilakukan dengan baik. Kwintarto mengimbuhkan bahwa rencana kerjasama tersebut harus dilakukan uji coba untuk melihat segi efektifitas dan segi positif negatifnya.
"Gambaran paling dekat kalau memungkinkan diawali tahun depan," terangnya.
Pihaknya mengatakan bahwa sistem perhitungan dan pembagian hasil pemungutan retribusi harus direncanakan dengan benar. Sebab ramainya sektor pariwisata tergantung tren dan musim.
"Pariwisata itu kan tergantung tren dan musim. Artinya harus kita perhitungkan bagi hasilnya, sistemnya harus diperhitungkan," tandasnya.
Selain itu Kwintarto menegaskan apabila kerjasama tersebut dapat dilakukan dari segi pelayanan publik harus baik dan sesuai kompetensi. Dalam menunjuk orang untuk menarik retribusi harus dapat memberikan pelayanan yang baik pada pengunjung dan wisatawan.
Baca Juga: 5 Fakta Siswi SMA Negeri di Bantul Alami Depresi Diduga Usai Dipaksa Pakai Jilbab di Sekolah
"Di pariwisata itu harus supel, ramah, melayani pengunjung harus dengan cara-cara yang baik. Itu yang kami diskusikan dengan desa," tutupnya.
Berita Terkait
-
Gelar Kunjungan Industri, Siswa MAN 2 Bantul Praktik Olah Bandeng Juwana
-
Mempelajari Pembentukan Pulau Jawa di History of Java Museum
-
MAN 2 Bantul Terima Wakaf dari Keluarga Almh Hj. Munifah binti Istamar
-
Penyerahan Sertifikat Wakaf kepada Keluarga Hj. Munifah di MAN 2 Bantul
-
Sukseskan SNPDB 2025/2026: Kepala MAN 2 Bantul Ikuti Sosialisasi
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
-
Kisah Heroik Sugianto, WNI yang Jadi 'Pahlawan' dalam Tragedi Kebakaran Korea Selatan
-
Kabar Duka! Legenda Persebaya Putut Wijanarko Meninggal Dunia
Terkini
-
Kilas Gunungkidul: Kecelakaan Maut Terjadi Selama Libur Lebaran, Seorang Anggota Polisi Jadi Korban
-
Malioboro Mulai Dipadati Wisatawan Saat Libur Lebaran, Pengamen Liar dan Perokok Ditertibkan
-
Urai Kepadatan di Pintu Masuk Exit Tol Tamanmartani, Polisi Terapkan Delay System
-
Diubah Jadi Searah untuk Arus Balik, Tol Jogja-Solo Prambanan-Tamanmartani Mulai Diserbu Pemudik
-
BRI Lestarikan Ekosistem di Gili Matra Lewat Program BRI Menanam Grow & Green