SuaraJogja.id - Apa yang kamu pikirkan saat membaca iklan jasa rental pria? Kalau kamu kira ini semacam jasa esek-esek, sebaiknya simak baik-baik obrolan tim Suara.com dengan salah satu penyedia jasa tersebut.
Melacak dari jejak digital, jasa rental pria sebetulnya sudah muncul sejak tahun 2012 silam, tetapi layanan tersebut mulai ramai dibicarakan sejak beberapa waktu belakangan.
Untuk mengulik lebih dalam mengenai jasa yang tergolong masih langka ini, tim Suara.com menemui salah satu penyedia jasa tersebut di Yogyakarta.
Pria yang sebut saja namanya Rey (22) mengungkapkan sudah menekuni profesi sebagai penyedia jasa rental pria sejak empat bulan lalu.
Ia yang saat ini masih berstatus mahasiswa di salah satu universitas di Yogyakarta tersebut mengaku tertarik untuk menjalani profesi sebagai penyedia jasa rental pria terinspirasi jasa serupa yang ada di Jepang.
"Aku sempat liat di timeline YouTube tentang sisi unik Jepang nah di dalam video itu ada jasa seperti ini jasa rental pria, girlfriends dan keluarga, family romance kalo ga salah namanya," ucapnya saat ditemui belum lama ini.
Ia menegaskan jasa rental pria ini bukanlah seperti yang dibayangkan serupa jasa esek-esek. Seperti halnya yang ada di Jepang, jasa ini melayani klien sebagai teman ngobrol, curhat, menemani nonton bioskop hingga kondangan.
"Prinsipnya kami membatasi dan menghindari ke hal-hal yang menjurus ke arah yang lebih personal. Kami pun dilarang baper," terangnya.
Rey mengatakan rental pria yang dikelolanya kebanyakan melayani klien di area Jogja, Solo hingga Jakarta, meski tak menutup kemungkinan ke daerah lain yang masih bisa dijangkau. Untuk mendapatkan klien, memanfaatkan platform sosial media hingga promosi melalui pamflet. Ia menyediakan jasa rental secara online maupun offline.
Baca Juga: Oknum Bidan di Bandar Lampung Dilaporkan Penggelapan Mobil Rental
"Waktu awal aku jalan sendiri, tapi seiring waktu aku merekrut partner ada yang tugasnya jadi admin untuk handel promosi dan juga melayani tanya jawab klien dan juga ada yang juga jadi seperti aku melayani rental," bebernya.
Rey mengungkapkan sejak membuka jasa rental pria tersebut, rerata melayani 7-10 klien dalam sepekan. Jumlah tersebut bisa berlipat saat akhir pekan.
Seperti disebutkan sebelumnya, jasa rental pria ini bisa dilakukan secara online hingga offline. Rey merinci untuk layanan rental pria secara online, klien dikenai tarif flat yakni Rp20 ribu dengan durasi satu hingga dua jam.
Sementara untuk tarif offline, Rey mematok harga mulai dari Rp50 ribu hingga Rp1 juta. Besaran tarif ini mempertimbangkan sejumlah faktor di antaranya jenis kegiatannya serta lokasi pertemuannya.
"Contoh saja di Jogja, klien juga sama di Jogja, hitungannya mungkin biaya bensin sama makannya, nontonnya, sama feenya mungkin saja bisa sampai Rp100 ribu hingga Rp150 ribu. Semua dibebankan ke pihak klien," ujarnya.
Berita Terkait
-
Gregetan dengan Jawaban Pacar saat Ditawari Aneka Jajan, Publik Ramai Beri Tips Jitu
-
Sering Dapat Paket Pacar, Tak Disangka Malah Dikirim Cincin Emas
-
Sudah Punya Pacar Baru, Thalita Latief Malas Ditanya-tanya Soal Mantan Suami
-
Pacar Baru Sudah Direstui Orang Tua, Thalita Latief Tak Mau Lagi Bahas Dennis Lyla
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Thijs Dallinga Ogah Bahas Peluang Bela Belanda, Sepakat Perkuat Timnas Indonesia?
- 1 Detik Naturalisasi 9 Pemain Keturunan Ini Harga Pasaran Timnas Indonesia Tembus Rp 1 Triliunan!
Pilihan
-
OJK Beberkan Fintech Penyumbang Terbanyak Pengaduan Debt Collector Galak
-
Tarif Trump 19% Berlaku 7 Agustus, RI & Thailand Kena 'Diskon' Sama, Singapura Paling Murah!
-
Pemerintah Dunia dan Tenryuubito: Antagonis One Piece yang Pungut Pajak Seenaknya
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
Terkini
-
Target PAD Pariwisata Bantul Terlalu Ambisius? Ini Strategi Dinas untuk Mengejarnya
-
Marak Pembangunan Abaikan Lingkungan, Lanskap Ekosistem DIY Kian Terancam
-
Status Kedaruratan Ditingkatkan Pasca Kasus Leptospirosis, Pemkot Jogja Sediakan Pemeriksaan Gratis
-
Bosan Kerja Kantoran? Pemuda Ini Buktikan Keripik Pisang Bisa Jadi Bisnis Menguntungkan di Kulon Progo
-
PSBS Biak 'Kuasai' Maguwoharjo, Pemkab Sleman Beri Lampu Hijau, Bagaimana Nasib PSIM?