SuaraJogja.id - Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan telah menerapkan metode pembayaran menggunakan QRIS di Pasar Niten Kabupaten Bantul. Metode pembayaran tersebut diterapkan untuk mengurangi transaksi secara tunai sesuai program Bank Indonesia.
"Bank Indonesia memang memiliki program untuk mengurangi transaksi tunai dengan cara memasang QRIS di pasar," kata Kepala Bidang Sarana Perdagangan Arum Hidayati, Jumat (5/8/2022).
Arum mengatakan pemasangan QRIS di kios tersebut dilakukan untuk menyediakan masyarakat yang tidak membawa uang tunai. Sebelumnya metode QRIS ini disediakan di pasar modern, untuk itu Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan menerapkan hal serupa di pasar tradisional.
"Kita memahami terjadinya perubahan perilaku konsumen yang sama sekali tidak membawa uang, kita tawarkan perilaku yang mereka lakukan sudah disediakan di pasar jadi mereka bisa berbelanja di pasar rakyat," paparnya.
Baca Juga: Dinas Kesehatan Bantul Targetkan 9 Ribu Dosis Vaksin untuk Nakes
Meski demikian transaksi menggunakan QRIS tidak diwajibkan di pasar tradisional. Sebab pihaknya menyadari bahwa antusiasme konsumen pasar tradisional berbeda dan memiliki segmentasi yang berbeda dibandingkan pasar modern.
"Tapi kita memahami pasar tradisional kan komunitasnya seperti itu, mindsetnya sudah sangat kuat kalau jualan laku itu aku membawa uang," ujarnya.
Untuk itu pihaknya hanya sekedar menyediakan sembari memberikan edukasi terhadap para pedagang. Arum juga mengakui bahwa dalam memberikan pemahaman terhadap para pedagang mengalami kesulitan.
"Susah banget untuk merubah mindset itu. Kita tidak mewajibkan tapi kita menyediakan sambil edukasi biar masyarakat paham kalau uangnya di rekening," terangnya.
Meski demikian pihaknya mengatakan untuk selanjutnya Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan akan melakukan perluasan pemasangan QRIS pada pasar-pasar yang ada di Kabupaten Bantul.
Baca Juga: Kabupaten Bantul Targetkan E-retribusi Pelayanan Pasar Penuh di Tahun 2024
Terpisah salah satu pedagang grosiran, Nurma (32) mengatakan bahwa sejak dipasangnya QRIS belum ada yang melakukan transaksi non tunai. Nurma mengakui bahwa kemungkinan kedepannya tidak banyak pembeli yang melakukan pembayaran menggunakan QRIS.
Berita Terkait
-
Antrean Panjang Bikin Pelanggan Kabur? Atasi dengan Sistem Pembayaran Digital!
-
Lebaran Nyaman dan Transaksi Lancar, BRI Jamin Keandalan E-Channel
-
Cara Top Up DANA 5 Juta Tanpa Batas Harian, Wajib Upgrade DANA Premium?
-
Berapa Biaya Transfer GoPay ke DANA Rp 10 Juta? Ini Penjelasannya
-
Bank Mega Syariah Incar Transaksi Digital saat Lebaran
Tag
Terpopuler
- Pemutihan Pajak Kendaraan Jatim 2025 Kapan Dibuka? Jangan sampai Ketinggalan, Cek Jadwalnya!
- Sama-sama Bermesin 250 cc, XMAX Kalah Murah: Intip Pesona Motor Sporty Yamaha Terbaru
- Emil Audero Menyesal: Lebih Baik Ketimbang Tidak Sama Sekali
- Forum Purnawirawan Prajurit TNI Usul Pergantian Gibran hingga Tuntut Reshuffle Menteri Pro-Jokowi
- 5 Rekomendasi Moisturizer Indomaret, Anti Repot Cari Skincare buat Wajah Glowing
Pilihan
-
Emansipasi Tanpa Harus Menyerupai Laki-Laki
-
Laga Sulit di Goodison Park: Ini Link Live Streaming Everton vs Manchester City
-
Pemain Keturunan Jawa Bertemu Patrick Kluivert, Akhirnya Gabung Timnas Indonesia?
-
Jadwal Dan Rute Lengkap Bus Trans Metro Dewata di Bali Mulai Besok 20 April 2025
-
Polemik Tolak Rencana Kremasi Murdaya Poo di Borobudur
Terkini
-
Insiden Laka Laut di DIY Masih Berulang, Aturan Wisatawan Pakai Life Jacket Diwacanakan
-
Tingkatkan Kenyamanan Pengguna Asing, BRImo Kini Hadir dalam Dua Bahasa
-
Ribuan Personel Polresta Yogyakarta Diterjunkan Amankan Perayaan Paskah Selama 24 Jam
-
Kebijakan Pemerintah Disebut Belum Pro Rakyat, Ekonom Sebut Kelas Menengah Terancam Miskin
-
Soroti Maraknya Kasus Kekerasan Seksual Dokter Spesialis, RSA UGM Perkuat Etika dan Pengawasan