SuaraJogja.id - Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Palembang, Sumatera Selatan, telah kembali ke Tanah Air dan tiba di Jakarta untuk siap dijemput, kata Kepala Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumatera Selatan Sri Haryanti.
PMI asal Palembang yang turut menjadi korban penyekapan di Kamboja itu bernama Kurnia Sari (45), warga Kecamatan Alang-alang Lebar, Kota Palembang.
"Dari 40 PMI yang kembali dalam keadaan selamat itu, di antaranya Kurnia Sari. Saat ini posisinya sudah berada di Jakarta, tinggal dilakukan penjemputan saja," kata Sri Haryanti seperti dikutip Antara, Rabu (10/8/2022).
Kurnia Sari merupakan salah satu dari ratusan PMI yang dilaporkan sempat menjadi korban penyekapan saat dipekerjakan secara tidak resmi di sebuah perusahaan investasi bodong atau scammer di Kamboja.
Baca Juga: KSP Apresiasi Penyelamatan 62 Pekerja Migran Korban Penipuan dan Penyekapan di Kamboja
Para pekerja tersebut diselamatkan secara bertahap oleh aparat kepolisian Kamboja bekerja sama dengan KBRI di Phnom Penh dari penyekapan di sebuah perusahaan scammer yang berdomisili di Sihanoukville, Kamboja, Sabtu (30/7/2022).
Berdasarkan informasi BP3MI Sumatera Selatan, Sri menjelaskan ratusan PMI tersebut diiming-imingi gaji senilai 1.000-1.500 dolar AS, atau sekitar Rp15-Rp22,5 juta. Namun, pada kenyataannya, mereka hanya mendapatkan separuh dari upah gaji senilai 800 dolar AS per bulan.
Sri berharap untuk selanjutnya pemerintah daerah setempat turut serta memfasilitasi pemulangan warganya yang menjadi korban tersebut hingga bertemu kembali dengan orang tua dan anak di rumah.
Sementara itu, adik korban bernama Suci (37) mengatakan Kurnia Sari merupakan anak kedua dari delapan bersaudara. Kurnia Sari sudah berkeluarga dengan memiliki seorang anak yang baru lulus SMP dan sedang menempuh pendidikan di pondok pesantren.
Suci mengatakan Sari sering berangkat bekerja ke luar negeri dan terakhir pamit menjadi operator perusahaan scammer di Kamboja pada pertengahan Juli 2022. Namun, beberapa hari kemudian, Kurnia Sari menelpon Suci dan menceritakan pengalaman pahitnya bekerja di Kamboja.
Baca Juga: Kemlu Sebut Jumlah Korban Penyekapan WNI di Kamboja Menjadi 129 Orang
Pengalaman pahit itu mulai dari upah tidak proporsional dan dipaksa bekerja penuh seharian hingga berujung pada penyekapan.
Berita Terkait
-
Kembali Produktif Usai Libur Lebaran: Tips Psikolog agar Semangat Kerja Pulih Tanpa Stres
-
Menggali Potensi Bisnis Farmasi, Ekspansi Dexa Medica di Pasar Kamboja
-
Kisruh Royalti Musisi: Gugatan ke MK dan Pengakuan Mengejutkan Jimi Multhazam!
-
Upaya VinFast Dorong Transisi Mobil Listrik Lewat Pengisian Daya Gratis dan Jamin Harga Jual Kembali VF 3
-
Huawei Band 10 Dijual Rp 400 Ribuan di Tanah Air, Bawa Banyak Fitur Cerdas!
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Pemkot Yogyakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Lansia Gratis Tiap Bulan, Catat Tanggal dan Lokasinya!
-
Psikolog UGM Soroti Peran Literasi Digital dan Kontrol Diri
-
Pascaefisiensi Anggaran, Puteri Keraton Yogyakarta Pertahankan Kegiatan Budaya yang Terancam Hilang
-
Komunikasi Pemerintah Disorot: Harusnya Rangkul Publik, Bukan Bikin Kontroversi
-
Sehari Dua Kecelakaan Terjadi di Sleman, Satu Pengendara Motor Meninggal Dunia